Metode Metode Pengambilan Contoh

31 3.3. Rencana Penelitian 3.3.1. Distribusi dan Potensi Stok Simping 1. Tujuan Mengetahui tingkat perbedaan struktur kelimpahan spat, muda, dewasa pada sub kedalaman zona I kedalaman 0-3 m, zona II kedalaman 3-6 m dan zona III kedalamana 6 m. Area tersebut mulai Tanjung Anom kecamatan Mauk sampai Tenjo Ayu kecamatan Tanara.

2. Metode

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskripsi survei yang dilakukan atas dasar pendekatan kedalaman dengan lebar antar area sampling sejauh minimal 500 meter sebanyak 6 jalur untuk melihat kelimpahan struktur stok spat, muda, dewasa.

3. Metode Pengambilan Contoh

Metode pengambilan contoh dilakukan dengan pendekatan penyebaran area geografi dan kedalaman. Area tersebut dibagi 10 jalur, dari 10 jalur diambil 6 secara acak sederhana. Setiap jalur ditetapkan 3 sub kedalaman sebagai area pengambilan contoh. Kemudian setiap area pengambilan contoh ditetapkan secara acak 3 titik sampling. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah jumlah simping dalam setiap kali pengambilan contoh serta data kualitas air. Contoh simping diambil menggunakan alat garok yang dioperasikan didasar perairan Gambar 6. Bukaan alat tangkap garok tersebut berukuran panjang 1,5 m dan lebar 0,4 m 0,6 m 2 dengan panjang kantong 2 meter dan mesh zise jaring 3 cm 1,3 inc. Stadia spat, muda dan dewasa tertangkap dengan alat garok. Namun untuk mengantisipasi spat yang lebih kecil dari 3 cm lepas lolos ke perairan, maka pada alat garok ditambah alat jaring yang di gunakan untuk menyaring spat yang lolos dari kantong garok. Jaring yang dipasang memiliki bukaan jaring yang Pengumpulan stadia spat dengan menggunakan alat jaring tambahan ini berukuran luas 0,1256 m 2 . Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 32 Gambar 7. Pengambilan kerang simping dengan garok dan jaring spat Satuan Pengambilan Contoh Satuan pengambilan contoh sebagai penentu kelimpahan simping ditetapkan 15 m 2 yaitu panjang garok 1,5 m dikali jarak tarikan sejauh 10 m ditambah alat jaring spat yang berdiameter 40 cm dengan total bukaan mulut jaring 0,1256 m 2 dikali dengan jarak tarikan 15 m. Seluruh jumlah stadia simping yang tertangkap dari satuan tarikan dijadikan contoh untuk dihitung sebagai kelimpahan. Penelitian ini dilakukan secara langsung dilapangan, dengan meminjam peralatan nelayan. Waktu Penelitian Pengambilan contoh simping di area yang ditentukan dilakukan setiap 1 bulan sebanyak 3 kali pengambilan. Variable Variable yang diukur adalah jumlah dan bobot dari setiap stadia simping yaitu spat, muda dan dewasa. Variable kerja Variable kerja yaitu kelimpahan dan biomas. Kelimpahan ditentukan dari jumlah stadia dari satuan tangkapan dalam suatu area penelitian. Biomas ditentukan dari jumlah stadia simping dikali rataan bobot per stadia pada area tersebut Edmondson and Winberg, 1971. 1. Kelimpahan L N A  .................................1 keterangan; A = Kelimpahan dalam satuan ind.m -2 N = Jumlah populasi dalam satuan ind L = Luas area sapuan dalam satuan m 2 Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 33 2. Biomas W N B .  ..................................2 Dimana: B = Biomas gr. m -2 N = Jumlah m -2 W = Bobot rata-rata gr Kelimpahan dan biomas selanjutnya disajikan dalam bentuk deskripsi dan ditampilkan secara spatial berdasarkan perbedaan tingkat kelimpahan dan biomas. Klasifikasi tersebut ditetapkan berdasarkan selang kepercayaan dari hasil kelimpahan dan biomas tiap zona dan area dari setiap stadia selama penelitian.

5. Metode dan Teknik Pengukuran