5. DISTRIBUSI DAN KEMAMPUAN PULIH STOK SIMPING
5.1. Struktur Ukuran Stok Simping
Panjang mencerminkan kondisi pertumbuhan dan sebaran ukuran dari
sedian stok. Panjang akan bertambah seiring dengan peningkatan pertumbuhan populasi. Pengklasifikasi simping menurut stadia adalah pengelompokkan
berdasarkan ukuran. Stadia simping spat adalah simping yang lebar cangkang berukuran 4 cm, stadia muda dengan lebar cangkang antara 4-6 cm dan dewasa
6 cm Darmaraj et al, 2004 Hasil analisa terhadap rataan panjang tiap stadia simping yang di peroleh dari perairan Kronjo ditampilkan pada Lampiran 3.
Hasil analisa rataan panjang tiap stadia spat, dan muda yang tertangkap antara zone dan antar waktu tidak berbeda nyata . Sedangkan panjang rata-rata
stadia dewasa antara zone berbeda. Panjang stadia stadia spat rata-rata 2,7 cm, rataan panjang stadia muda 4,9 cm. Panjang rata-rata stadia dewasa berbeda nyata
antar zona, maka ukuran dari yang tinggi-rendah panjang yaitu 7,9 cm di zona 2, 7,2 cm di zona 1 dan 7,0 cm di zona 3.
Pada penelitian pendahuluan dievaluasi bahwa laju pertumbuhan populasi Placuna placenta termasuk cepat. Hasil analisis data dengan menggunakan
pertumbuhan dengan model von Bartalanfy didapatkan bahwa laju pertumbuhan populasi rata-rata sebesar 1.9 cmbulan dan panjang asimtotik L
∞
mencapai 12,74 cm. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa kerang simping akan
mencapai dewasa setelah lebih dari 4 bulan yang merupakan ukuran rata-rata tangkapan atau mencapai L
∞
setelah 5 bulan. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa rataan panjang spat, maupun
stadia muda tidak berbeda nyata antar waktu. Sedangkan rataan panjang stadia dewasa berbeda nyata yang berkenaan dengan selain proses somatik juga karena
proses pertumbuhan reproduktive. Reproduktive simping tertinggi pada zona 2 dibandingkan zona lainnya. Kesimpulannya adalah bahwa ukuran spat dan muda
lebih seragam pada selang kelompok ukuran, dan dewasa memiliki ukuran panjang yang lebih bervariasi. Selanjutnya fase dewasa akan yang merupakan
ukuran tangkap akan dicapai setelah 4 bulan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
58 Penangkapan dengan menggunakan alat tangkap garok dan serta dengan
alat tanbahan pada zona 1, 2 dan 3 seperti disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Pola hasil tangkapan dengan garok dan alat tambahan
Keterangan: Z
1,2,3
Garok = Simping di zona ke 1,2,3 yang tertangkap garok Z
1,2,3
Garok + = Simping di zona 1,2,3 tertangkap garok dan jaring spat
Dari Gambar 8 terlihat bahwa penambahan alat tangkap jaring spat meningkatan penambahan hasil tangkapan stadia spat. Hasil analisis data nilai
tengah dua data tidak saling bebas uji t di tiap zona tidak ada perbedaan antara hasil tangkapan spat pada zona 1, 2 dan zona 3 sebelum dan setelah penambahan
alat tangkap.
Pola hasil tangkapan dengan garok yang ditambah alat jaring spat dengan garok tanpa penambahan alat jaring spat di zona 1 zona 2 dan zona 3 tidak
berbeda nyata dengan t
hit
zona 1=1,5, t
hit
zona 2 sebesar 1,9 dan
thit
zona 3 sebesar 1,7 t
tab
=2,1. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan alat tangkap tidak efektif meningkatkan hasil tangkapan stadia spat. Selain itu karena sifat pengoperasian
alat yang menempelkan alat tambahan ini pada garok memberikan peluang hasil tangkapan terbesar pada alat garok. Pola hasil tangkapan alat garok dan jaring
spat menurut ukuran disajikan pada Lampiran 4.
5.2. Struktur Kelimpahan Stok Simping