Kekeruhan TSS Total Suspended Solid

48 algae tersebut nantinya menjadi sumber energi bagi pertumbuhan simping. Semakin tinggi kecerahan, maka semakin tinggi potensi pembentukan biomas algae. Analisa anova terhadap rataan kecerahan antar zona di setiap waktu T 1 , T 2 , dan T 3 diperoleh hasil sebagai berikut. Rataan kecerahan antar zona di waktu T 1 , T 3 berbeda nyata, sedangkan pada waktu T 2 tidak berbeda nyata. Rataan kecerahan pada waktu T 1 tertinggi yaitu di zona 3 sebesar 2,96±0,138 m, kemudian di zona I sebesar 1,2±0,072 m dan terendah di zona 2 yaitu 1,1±1,00 m. Pada waktu T 3 tertinggi di zona 3 sebesar 1,1±0,045 m, kemudian di zona 2 0,6±0,04 m dan terendah di zona I sebesar 0,4±0,008 m. Sedangkan rataan kecerahan pada waktu T 2 tingkat kecerahan sebesar 0,76 ±0,20 m. Perbedaan kecerahan di T 1 dan T 3 merupakan indikasi bahwa potensi pembentukan biomas algae meningkat di zona 1 dan di zona 3 yang penting bagi pertumbuhan. Dari urairan tersebut diatas, maka dapat dinyatakan bahwa kecerahan perairan di zona 1, 2 dan 3 makin meningkat dengan semakin dalamnya perairan. Menurut Olenin et al, 2004 perairan dengan tingkat kecerahan rendah biasanya adalah perairan dengan struktur sedimen lembut soft sedimen dan banyak dihuni oleh kelompok bivalvia.

4.3. Kekeruhan

Kekeruhan merupakan pencerminan komponen padatan tersuspensi yang dipengaruhi hasil kelimpahan algae yang mempengaruhi kecerahan perairan. Kecerahan perairan berperan dalam pembentukan algae. Selain kecerahan, kekeruhan juga dapat berperan dalam mempengaruhi hidup simping karena pengaruh hasil adanya pembentukan padatan tersuspensi. Analisa anova terhadap rataan kekeruhan antar zona di setiap waktu T 1 , T 2 , dan T 3 diperoleh hasil sebagai berikut. Rataan kekeruhan antar zona diwaktu T 1 , T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Rataan kekeruhan pada waktu T 1 yaitu 11,48 ± 8,39 NTU pada waktu T 2 sebesar 4,51±2,1 NTU dan waktu T 3 sebesar 4,7±1.70 NTU. Kekeruhan yang tidak berbeda nyata, namun secara prinsip potensial mempengaruhi sintasan siklus stok stadia simping. Pengaruh perbedaan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 49 kekeruhan tersebut dapat tercermin dari struktur kelimpahan stadia simping. Hasil pengamatan dilokasi penelitian kekeruhan berkisar antara 2,1-10,3 NTU. Dari uraian diatas maka dapat dinyatakan bahwa kekeruhan yang tidak berbeda nyata namun nilainya yang tinggi potensial mempengaruhi kelangsungan hidup stadia simping. Diperkirakan kelompok stadia spat yang memiliki tingkat adaptasi yang rendah yang terkena dampaknya, serta memberikan dampak dari kekeruhan yang sama di tiap zona. Pantai yang keruh karena struktur sedimen yang berlumpur memungkinkan biota dewasa seperti Atactodea striata, Dona faba hidup dengan baik Baron, et al, 1992 atau jenis Montastrea cavernosa Moyer et al, 2003, sehingga daerah pesisir memerlukan perhatian yang lebih layak terutama daerah neritik dan kurang dari 100 m Narvaez et al. 2004.

4.4. TSS Total Suspended Solid

TSS merupakan komponen yang mempengruhi kecerahan serta ketersediaan nutrient yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan simping. Namun begitu, apabila keberadaan TSS melampaui 10 mg.l -1 dapat mengganggu system pernapasan dan filter penyaringan makanan simping dan melebihi baku mutu kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang baku mutu perairan laut. Analisa anova terhadap rataan TSS antar zona di setiap waktu T 1 , T 2 , dan T 3 diperoleh hasil sebagai berikut. Rataan TSS antar zona diwaktu T 1 , T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Rataan TSS pada waktu T 1 yaitu 7,6±0,57 mg.l -1 pada waktu T 2 sebesar 16,4±10,59 mg.l -1 dan waktu T 3 sebesar 26,62±2,28 mg.l -1 . Pada pengamatan T 1, nilai TSS berada dibawah baku mutu kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang kualitas air untuk biota. Pada waktu T 2, T 3 kandungan TSS antar zona yang tidak berbeda nyata namun melampaui baku mutu. Keberadaan TSS pada waktu T 2 dan T 3 yang melampaui baku mutu tersebut diduga potensial menggangu system respirasi dan mempengaruhi potensi stok simping. Kesimpulan dari uraian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa keberadaan TSS T 1 tidak melampaui baku mutu dan waktu T 2 dan T 3 melampaui baku mutu, sehingga potensi menggangu kehidupan simping. Namun demikian Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 50 menurut Heilmeyer 2004 kandungan TSS yang berasal dari algae seperti Isocharis galbama diperlukan sebagai sumber makanan larva simping.

4.5. Derajat Keasaman pH