8.2 Teknologi Penangkapan Simping Berkelanjutan
Penangkapan simping di perairan Tangerang menggunakan alat tangkap garok yang dilengkapi kantong. Penangkapan dengan alat garok dapat
berkelanjutan apabila keberhasilan kinerja alat dapat efektif tanpa mengakibatkan stok kritis. Efektivitas alat ditentukan oleh hasil tangkapan persatuan tarikan
standar 100 m
2
. Efektivitas dinilai dari rasio antara hasil tangkapan aktual dibagi rataan hasil tangkapan pada waktu tertentu di tiap zona sebagai
pembanding tingkat keberhasilan tangkapan.
Dari pemantauan waktu T
1
didapatkan rasio hasil tangkapan pertarikan standar pada terbesar pada zona 1 yaitu 1,59, kemudian zona 2 sebesar 0,89 dan
pada zona 3 sebesar 0,53. Pada waktu T
2
didapatkan rasio hasil tangkap pertarikan standar di zona 1 sebesar 1,01, pada zona 2 sebesar 1,17 dan pada zona
3 sebesar 0,80. Hasil tangkapan standar dan efektivitas tangkapan disajikan pada Tabel 40.
Tabel 40. Hasil tangkapan standar dan tingkat efektifitas di tiap zona
Waktu Variabel
Z
1
Z
2
Z
3
Rataan T
1
HPP
S
grtarikan 49,99
27,13 16,89
31.33 Efektivitas E
1,59 0,86
0,53 1
T
2
HPP
S
grtarikan 26,96
31,19 21,39
26.51 Efektivitas E
1,01 1,17
0,80 1
Rataan Efektivitas E
1,30 1,02
0,67
Keterangan: T
1
= Sampling 1 April 2008 T
2
= Sampling 2 April 2008 Nilai E 1 = Alat Sangat Efektive
Nilai E = 1 Alat Efektiv Nilai E 1 = Alat tidak Efektife
Sumber data Tabel Lampiran 11.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan ternyata efektivitas alat tertinggi di zona 1 kemudian zona 2 dan terendah di zona 3. Stok menjadi kritis ditentukan
oleh tingkat keberadaan stok awal sebelum dieksploitasi dengan efektivitas alat tangkap. Dari data stok kritis didapatkan frekuensi kritis dari pengoperasian alat
zona 1 sebanyak 8,48 kali, zona 2 sebanyak 10,21 kali dan zona 3 sebanyak 5,56 kali Tabel 27. Kemungkinan kritis dari setiap operasional alat yaitu 1frekuensi
kritis. Hasil analisa potensi kritis yang terbesar di zona 3 yaitu 0,167, kemudian
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
di zona 1 sebesar 0,132 dan terendah di zona 2 sebesar 0,100. Dari hasil diatas, maka disimpulkan bahwa alat garok efektif dan beresiko kritis terkecil di zona 1
diikuti zona 2 dan terbesar di zona 3.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat garok menyebabkan kerusakan habitat dan stok menjadi kritis. Dari penelitian Fermelia
2007 penggunaan alat garok menyebabkan kerusakan pada habitat dan biota pada kelompok krustase dan bivalvia. Artinye kedua kelompok biota ini sangat
rentan terhadap penggunaan alat garok. Dengan demikian penggunaan alat garok baik secara teknis maupun ekologis tidak ramah terhadap sumberdaya dan
lingkungan.
8.3. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan