64 muda serta pada T
3
semua stadia. Semakin banyak stadia yang dalam kondisi mantap, maka akan membuat menyebabkan kelimpahan total menjadi merata.
Populasi yang merata adalah populasi yang tidak mengalami gangguan dan sesuai dengan habitat hidupnya.
Sebaran simping yang dominan di zona 2 baik spat, muda maupun dewasa mengindikasikan tidak adanya migrasi larva. Pola ini menunjukkan bahwa pola
penempelan settlement mengikuti pola hidrodinamika perairan. Kondisi ini sesuai dengan yang disampaikan Brenko 2006 bahwa umumnya kelimpahan
tertinggi pada daerah pasang surut, substrat berlumpur atau kedalaman kurang dari 9 meter William and Babcock, 2004.
5.3. Pengelompokkan Perpaduan Antara Zona dan Area
Pengelompokan antara zona dan area atas dasar kategori tingkat kelimpahan stadia tinggi, sedang dan rendah untuk mengetahui potensi dan pola
sebaran stok simping. Tingkat kategori kelimpahan ditentukan oleh nilai rataan dan rentang kepercayaan confidenc limitcl dari keseluruhan populasi dikawasan
pantauan. Setiap stadia akan mempunyai kategori tingkat kelimpahan tinggi, sedang dan reƱdah. Pola pengelompokkan dilakukan atas kelimpahan pada waktu
pengamatan T
3
pada semua stadia.
5.3.1. Stadia Spat
Analisa pengelompokkan stadia spat kategori tinggi yaitu tingkat kelimpahan 31,66 indm
2
, kelimpahan sedang antara 16,88-31,66 ind.m
-2
dan tingkat kelimpahan rendah yaitu kurang dari 16,88 ind.m
-2
. Kelimpahan rata-rata menurut zona dan area tertinggi 62,2 ind.m
-2
, kelimpahan sedang 21,4 ind.m
-2
dan kelimpahan terendah sebanyak 6,0 ind.m
-2
. Pola sebaran kelimpahan simping spat menurut perpaduan antara area dan zona disajikan pada Tabel 5 dan Gambar
13 sebagai berikut.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
65
Tabel 5. Kelimpahan simping stadia spat ind.m
-2 Zona
Area Rataan
Deviasi 1
2 3
4 5
6 Zona 1
0 R 13,40 R
5,36 R 75,06 T
5,36 R 8,04 R
17.87 28.35
Zona 2 69,70 T
88,46 T 21,45 S
2,68 R 5,36 R
5,36 R 32.17
37.42 Zona 3
18,77 S 40,21 T
24,13 S 8,04 R
37,53 T 8,04 R
22.79 13.96
Rataan 29.49
47.36 16.98
28.59 16.08
7.15 24.28
Deviasi 36.07
38.04 10.15
40.33 18.57
1.55
Keterangan: T = Kelimpahan tinggi S = Kelimpahan sedang R = Kelimpahan rendah
Dari Tabel 5 terlihat bahwa pada setiap zona dapat saja ditemukan area dengan kelimpahan tinggi, sedang, maupun rendah. Distribusi jumlah area dan
zona menurut tingkat kategori kelimpahan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengelompokan kelimpahan stadia spat
Kriteria Jumlah
Zona 1 Zona 2
Zona 3 Tinggi
32
ind.m
-2
Area 1
16,6 2
33,3 2
33,3 N ind.m
-2
76 80
39
Sedang 17-32
ind.m
-2
Area 0,0
1 16,6
2 33,3
N ind.m
-2
0,0 22
22
Rendah 17
ind.m
-2
Area 5
83,3 3
50,0 2
33,3 N ind.m
-2
7 5
8 Keterangan:
N ind.m
-2
= Rata-rata individu setiap kriteria tingkat kelimpahan
Pada zona 1 dari 6 area, spat memiliki kelimpahan yang rendah pada 5 area 83, dan hanya satu area yang memiliki kelimpahan tinggi 16,66 .
Pada zona 2 tingkat kelimpahan lebih tersebar, kelimpahan tinggi pada 2 area 33,3, kelimpahan sedang pada 1 area 16,6 dan kelimpahan rendah
mencapai 50 nya. Pada zona 3 area dengan kelimpahan tinggi, sedang dan rendah sama yaitu 2 area 33,33 yang terlihat makin merata.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
66
Gambar 13. Kategori tingkat kelimpahan simping stadia spat
Sumber:Peta Rupa Bumi, 2003
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
67
5.3.2. Stadia Muda