Eliminasi Degradasi dan Daya Pulih

Produksi dari sebuah populasi untuk suatu periode atau waktu, adalah jumlah dari pertumbuhan sesaat dari semua spesies dalam populasi Edmonson and Winberg, 1971. Penghitung produksi harus memperhatikan pola emigrasi dan imigrasi. Tidak semua metode penghitungan produksi dapat digunakan pada setiap populasi dan juga tidak untuk komunitas. Jumlah dari biomas populasi akan sama dalam biomas komunitas Edmonson and Winberg. 1971. Kemampuan pembentukan biomas selama interval waktu di tinggal eksploitasi adalah gambaran dari daya dukung pembentukan biomasa selama di tinggal eksploitasi Edmonson and Winberg. 1971. Beberapa hasil penelitian dari Cusson and Bourget 2005 menyajikan informasi dari produksi dan biomasa rasio PB. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio produksi terhadap biomas rata-rata tahunan dapat bervariasi untuk setiap jenis biota benthik. PB rasio dari jenis Donax serra dari pantai Namibia antara 1,168-1,589th yang lebih besar yang ditemukan di Afrika Selatan yaitu 0,63-1,06 per tahun Laudien et al. 2003. Menurut Casagranda and Boudoureque 2005 bahwa nilai PB akan makin menurun dengan bertambahnya umum atau ukuran biota. PB rasio dari jenis Abra tenuis yaitu 0,44 per tahun, Abra avota 2,14 per tahun, Abra alba 0,77-3,85 per tahun dan Scrobicularia plana mencapai 0,6 per tahun. Penelitian Brey et al 1993 rasio PB jenis Macoma calcarea yaitu 0,191 per tahun, Mya truncata 0,145 per tahun dan Terebelides stroemi yaitu 1,042 per tahun. Dalam hal ini bahwa PB rasio sangat terkait dengan kedalaman dan suhu.

2.4.5. Eliminasi

Eliminasi adalah peningkatan atau pengurangan biomas yang ada diperairan setelah eksploitasi. Eliminasi dapat menambah biomas atau mengurangi biomas dari potensi lestari. Eliminasi positif yaitu biomas sisa lebih rendah dari biomas yang seharusnya setelah eksploitasi, sedangkan eliminasi negatif yaitu biomas sisa lebih besar dari biomas setelah di tinggal eksploitasi. Evaluasi eliminasi paling banyak digunakan pada biota benthos Edmondson and Winberg, 1971. Kemudian disampaikan bahwa sebenarnya eliminasi dapat disebabkan oleh kematian, pengaruh predator, maupun karena pengaruh pergerakan air dan arus. Namun demikian, produksi tidak sepenuhnya Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com dipengaruhi oleh eliminasi, karena lebih dipengaruhi oleh tingkat produktivitas. Pada kelompok Cumacea, Isopoda, Amphipoda eliminasi tinggi pada fase larva karena fase ini lebih panjang dari biasanya. Pada ekosistem danau, eliminasi dievaluasi karena produksi dapat dipengaruhi oleh waktu pemulihan turnover time dan karena longsoran di sepanjang sungai HÃ¥kanson, J dan V V. Boulion. 2004

2.4.6. Degradasi dan Daya Pulih

Dampak dari kegiatan penangkapan biota bentik dapat menimbulkan perubahan dalam struktur populasi. Studi yang dilakukan oleh Jenkins et al 2001 ternyata kegiatan penangkapan dengan bottom dregde telah mendorong terjadinya penurunan kelimapahan biota target dan non target Jenkins et al 2001. Kematian terbesar umumnya terjadi pada fase juvenile atau stadia spat. Analisa degradasi populasi dan daya pulih populasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan kurva Allen. Sedangkan daya pulih dari pendekatan fungsi populasi dan biomasa adalah perubahan ukuran dan biomas tiap kompartemen. Menurut Brey and Clarke 1993 macrobenthic yang memiliki fekunditas tinggi akan memiliki 5-8 tingkat survival dan di perkirakan hanya 4 yang mencapai dewasa. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan model pendekatan produksi model Ricker, 1975 yaitu dengan melihat jumlah hasil tangkapan pada stadia spat, muda dan dewasa dari pengambilanpenangkapan simping secara terus menerus. Tingkat degradasi dapat tetapkan apabila hasil tangkapan telah mencapai 20 dari hasil tangkapan awal pertama sekali. Selain karena penangkapan, penurunan populasi juga di pengaruhi oleh predator dan kompetitor. Biota predator yang juga memanfaatkan simping ini sebagai makan adalah bintang laut Cancer pagurus, dan ikan kerapu Labrus bergylta. Ikan kerapu biasanya banyak memakan simping yang masih muda spat Oppegard, 2005. Dari hasil perhitungan terhadap benih dari simping, total kematian per hari mencapai 1 karena pemangsaan Hatcher et al. 1996. Penelitian Posgay 1979 bahwa tingkat kematian yang terjadi secara alami di George Bank Bay mencapai 9,9 per tahun. Kematian ini terjadi karena proses Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com adaptasi, kompetisi dan predasi. Predator alami yang memakan simping saat bersifat larva maupun dewasa adalah kepiting batu Cancer irroratus, lobster Homarus sp Jamienson and Lundy. 1982, bintang laut Caddy, 1989, Crasostrea papposus Medcof and Bourne, 1964. Selain itu juga beberapa jenis ikan seperti ikan sembilang Platessoides dan Hippoglosoides. Penentuan daya pulih populasi bentik pada daerah eksploited cenderung lebih sulit karena kegiatan penangkapan berlangsung secara terus menerus. Menurut Collie et, al, 2001 monitoring daya pulih populasi setidaknya dapat dilakukan melalui kelimpahan, biomas, dan produksi. Salah satu paremeter tersebut dapat dijadikan indikator penentuan daya pulih populasi. Potensi pulih lebih mudah diamati dari jumlah populasi muda atau spat yang menempel di substrat. Karena memiliki hubungan yang dekat dengan jumlah larva yang ada di masih berada di kolom air Collie et al. 2001. Penentu daya pulih potensi sumberdaya simping yang tereksploitasi, dapat dijadikan dasar untuk menentukan tingkat eksploitasi yang optimal. Sebagai populasi yang ada pada hamparan dasar maka daya pulih ditentukan dengan mempertimbangkan 1 lama waktu eksploitasi sampai menghabiskan jumlah dewasa di daerah tereksploitasi, 2 Lamanya waktu stok didaerah pasca eksploitasi mampu pulih kembali seperti pada waktu sebelum tereksploitasi, 3Peningkatan tingkat eksploitasi per satuan waktu. Selain itu kemponen lain yang mempengaruhi kemampuan pulih simping sebagai faktor eksternal simping adalah: 1. Tingkat selektivitas dan intensitas alat tangkap yang mengganngu atau merusak dasar perairan. 2. Potensi pulih kembali pada sediment yang telah mengalami eksploitasi antara lain penggerukan dan pembalikan kembali. Untuk melihat tingkat eksploitasi di evaluasi dari pemanfaatan lahan land utulity. Land utility Index merupakan suatu indek yang digunakan untuk menentukan daya pulih sumberdayabiota di perairan. Makin besar LUI, dapat terjadi karena peningkatan luasan area tangkap atau waktu operasi penangkapan. LUI yang besar mengindikasikan terjadinya eksploitasi yang menyeluruh terhadap seluruh kawasan. Begitu juga penambahan waktu operasi dapat menyebabkan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com terjadinya hal yang sama. Makin kecil LUI dapat dijadikan sebagai indikator bahwa kondisi populasi memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh tinggi dan biomas menjadi ukuran panen optimal. Biomasa PB yang dihitung sebagai rasio dari produksi terhadap rata-rata biomas. Untuk itu koefisien dari laju produksi diberikan sebagai penambahan harian sampai pada biomas saat ini. Perkalian biomas dengan koefisien ini akan mendapatkan produksi harian dan perkalian dengan T sebagai produksi untuk waktu hari ke t Edmonson et al. 1971. Dalam menentukan daya dukung biomas tereksploitasi adalah pengembangan dari kemampuan pulih perhari dikali lama waktu di tinggal iwk dan jumlah kelimpahanbiomas sebelum ekspliotasi. Dalam berbagai penelitian ini sifatnya dinamis dan selalu mengalami perubahan. Dalam kontek biomas daya dukung sering disebut sebagai jumlah biomas total yang dihasilkan Brey et al, 1993.

2.4.7. Analisa Usaha