Stadia Spat Stadia Muda

59 stadia simping di tiap habitat zona. Perubahan kepadatan stadia di tiap zona dapat menggambarkan. 1. Kemantapan tren dan frekuensi kepadatan stadia setiap zona dari waktu tertentu 2. Kemantapan dan tren kemantapan stadia di setiap zona antar waktu pengamatan dengan kesesuaian habitat Kepadatan stadia merupakan tingkat kelimpahan stadia pada waktu tertentu tiap waktu survei. Kelimpahan dikatakan merata apabila tingkat kelimpahan di tiap zonahabitat dalam keadaan seimbang. Hasil analisa anova kelimpahan menurut area di tiap waktu T 1 , T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Artinya stadia spat, muda dan dewasa pada tiap area di setiap waktu dalam keadaan merata di setiap lokasi. Hasil pantauan struktur kelimpahan masing-masing stadia dan analisa anova disajikan pada Lampiran 5. Dari hasil tersebut terlihat bahwa indikasi bahwa pada awalnya simping stadia spat dan dewasa tidak tersebar merata, tetapi muda lebih merata antar zona di setiap waktu pengamatan. Menurut Cohen and Weinsten 1998 distribusi kelimpahan moluska lebih tinggi pada area yang ada aliran air seperti di muara sungai. Menurut Mullen and Moring 1986 stadia larva banyak mengalami perubahan karena belum menetapan attach di sedimen dan dewasa karena penangkapan.

5.2.1. Stadia Spat

Kelimpahan pada stadia spat antar zona di setiap waktu T 1 , T 2 , T 3 tidak berbeda nyata pada T 2 dan T 3 dan berbeda nyata pada T 1 . Pada bulan Maret T 1 kelimpahan spat tertinggi sampai terendah ditemukan yaitu pada zona 2 87,1±67 ind.m -2 , kemudian zona 1 27,3±23 ind.m -2 dan terendah zona 3 9,8±8,6 ind.m -2 . Pada bulan April dan Mei kelimpahan spat yang tidak berbeda nyata, sehingga rataan dapat dinyatakan berturut-turut yaitu 32±11 ind.m -2 dan bulan Mei sebesar 24±7 ind.m -2 . Kelimpahan rata-rata stadia spat antar zona di waktu T 1 , T 2 dan T 3 seperti ditampilkan pada Gambar 9. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 60 Gambar 9. Kelimpahan stadia spat di tiap zona pada waktu T 1 , T 2 , dan T 3 Keterangan: Waktu Penelitian T 1 = Maret, T 2 = April dan T 3 = Mei 2008 Pada bulan Maret T 1 kelimpahan spat berbeda nyata memberikan indikasi keberadaaan yang bersifat sementara. Sedangkan pada waktu T 2 April dan T 3 Mei tidak berbeda nyata, hal ini terindikasi tingkat kelimpahan yang hampir sama pada bulan April dan Mei. Kondisi ini menunjukkan bahwa kelimpahan stadia spat pada bulan April dan bulan Mei lebih merata dari bulan Maret. Dengan demikian habitat simping pada bulan April dan Mei lebih mendukung keberadaan spat

5.2.2. Stadia Muda

Simping muda merupakan simping yang tumbuh setelah fase spat menuju dewasa. Pengamatan tingkat kelimpahan simping muda antar zona pada waktu T 1 , T 2 , T 3 juga tidak berbeda nyata. Hal ini menujukkan indikasi stadia muda dalam kondisi merata. Dapat disimpulkan bahwa simping muda dalam kondisi merata dan stabil antara area pengamatan. Pola kelimpahan rata-rata simping stadia muda di tiap zona pada waktu pengamatan T 1 Maret, T 2 April dan T 3 Mei seperti ditampilkan pada Gambar 10. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 61 Gambar 10. Kelimpahan stadia muda di tiap zona pada waktu T 1 , T 2 , dan T 3 Keterangan: Waktu Penelitian T 1 = Maret, T 2 = April dan T 3 = Mei 2008 Hasil analisa anova kelimpahan stadia muda antar zona pada waktu T 1 , T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Keberadaan kelimpahan stadia muda yang tidak berbeda nyata tersebut memberikan indikasi bahwa tingkat kelimpahan muda dalam keadaan merata pada berbagai zona. Dari uraian dan Gambar 9 memberikan indikasi bahwa keberadaan kelimpahan stadia muda sudah mulai beradaptasi dengan kondisi habitat zona yang berbeda dengan baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada setiap zona sintasan stadia muda sudah cukup merata dan sesuai dengan kondisi habitat, kecuali pertumbuhan dan daya pulih yang mungkin berbeda.

5.2.3. Stadia Dewasa