3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di kawasan pesisir kabupaten Tangerang, yang panjang pantainya mencapai 38,6 km. Area pengambilan contoh terletak antara
Tanjung Anom Kecamatan Mauk, Tangerang dengan Tenjo Ayu Kecamatan Tanara, Serang. Panjang pantai yang menjadi area penelitian mencapai 4 km
yang terbagi atas 6 area sejajar pantai dan 3 kedalaman tegak lurus pantai seperti Gambar 5.
Gambar 5. Lokasi Penelitian di Teluk Kronjo
Penelitian pendahuluan dilaksanakan antara April 2007-Februari 2008, sedangkan penelitian utama dilaksanakan Maret 2008 – September 2008.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu 1 penelitian distribusi dan estimasi potensi 2 penelitian intensitas tangkap dan hasil tangkap, 3 penelitian
daya pulih PB dan daya dukung untuk merumuskan pengelolaan.
Pengumpulan data penelitian potensi dan distribusi dilakukan selama 3 bulan Maret-Mei 2008 dengan interval 1 bulan. Penelitian intensitas tangkap dan hasil
tangkap selama 1 bulan April 2008 dengan interval 2 minggu serta penelitian
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
28 daya dukung pembentukan biomas dan lama waktu pulih selama 3 bulan Mei-Juli
2008 dengan interval waktu pengamatan 2 minggu. Contoh simping dikumpulkan di setiap area dan zona, kemudian dianalisis di Lab Fakultas Perikanan dan
Kelautan IPB.
Data yang dikumpulkan dikelompokkan menurut zona kedalaman perairan. Zona ditetapkan atas pertimbangan dari tingkat kelimpahan simping. Dari
penelitian pendahuluan diketahui bahwa kelimpahan simping pada zona penangkapan 0-3 meter, 3-6 meter dan lebih dari 6 meter berbeda. Terutama
antara zona kedalaman 0-6 meter dengan kedalaman lebih dari 6 meter. Perbedaan ini kemudian dijadikan dasar untuk menganalisis kemudian
menyimpulkan hasil penelitian ini.
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian terdiri dari 1 distribusi kelimpahan estimasi potensi, 2 tingkat intensitas tangkap dan hasil tangkap, 3 penelitian daya pulih
PB, daya dukung dan strategi pengelolaan. Distribusi simping ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan dan tingkat masukan bahan pencemar, kedalaman dan
suhu perairan. Masukan bahan pencemar diantaranya adalah bahan antropogenik seperti pencemar fisik, kimia dan substrat.
Hasil tangkap optimal perlu dievaluasi untuk melihat hasil maksimum berkelanjutan. Jumlah tangkap optimal ditentukan oleh struktur stok di daerah
menjadi target ekspliotasi, intensitas tangkapan aktual dan intensitas tangkapan. Untuk mengatur tangkapan optimal, maka perlu diatur pola dan manajemen
penangkapan dengan mengatur teknologi penangkapan, dan jumlah rumah tangga penangkapan yang sesuai dengan jumlah stok yang tersedia.
Pertumbuhan sebagai indikator daya pulih sangat diperlukan terutama dalam mengevaluasi stok yang telah tereksploitasi. Tingkat beban eksploitasi sangat
menentukan pada kemampuan tumbuh simping. Pengaturan tingkat tumbuh dan pemanfaatan diperlukan untuk melihat kemantapan populasi diperairan untuk
hidup dan berkembang, sehingga stok selalu tersedia. Indikasinya adalah tingkat daya dukung yang sesuai dengan pemanfaatan. Strategi pengelolaan dirumuskan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
29 atas dasar pertimbangan ketiga aspek diatas. Ruang lingkup penelitian ini seperti
dijelaskan pada Gambar 6.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Gambar 6. Lingkup Rencana Penelitian Tingkat Daya Dukung dan Eksploitasi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
31
3.3. Rencana Penelitian 3.3.1. Distribusi dan Potensi Stok Simping