Stadia Dewasa Kelimpahan Total

61 Gambar 10. Kelimpahan stadia muda di tiap zona pada waktu T 1 , T 2 , dan T 3 Keterangan: Waktu Penelitian T 1 = Maret, T 2 = April dan T 3 = Mei 2008 Hasil analisa anova kelimpahan stadia muda antar zona pada waktu T 1 , T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Keberadaan kelimpahan stadia muda yang tidak berbeda nyata tersebut memberikan indikasi bahwa tingkat kelimpahan muda dalam keadaan merata pada berbagai zona. Dari uraian dan Gambar 9 memberikan indikasi bahwa keberadaan kelimpahan stadia muda sudah mulai beradaptasi dengan kondisi habitat zona yang berbeda dengan baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada setiap zona sintasan stadia muda sudah cukup merata dan sesuai dengan kondisi habitat, kecuali pertumbuhan dan daya pulih yang mungkin berbeda.

5.2.3. Stadia Dewasa

Hasil analisa anova kelimpahan stadia dewasa antara zona berbeda nyata pada bulan Maret T 1 , dan April T 2 , dan tidak berbeda nyata pada bulan Mei T 3 . Kelimpahan stadia dewasa pada bulan Maret dan April tertinggi pada zona 2 sebesar 4,7±4 ind.m -2 , kemudian zona 3 sebesar 1,1±2 ind.m -2 dan terendah pada zona 1 sebesar 0,2±1 ind.m -2 . Pola kelimpahan rata-rata simping stadia dewasa di tiap zona pada waktu T 1 Maret, T 2 April dan T 3 Mei ditampilkan pada Gambar 11. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 62 Gambar 11. Kelimpahan stadia dewasa di tiap zona pada waktu T 1 , T 2 , dan T 3 Keterangan: Waktu Penelitian T 1 = Maret, T 2 = April dan T 3 = Mei 2008 Dari uraian dan gambar di atas, keberadaan kelimpahan stadia dewasa yang berbeda tersebut memberikan indikasi bahwa pada zona 2 adalah area yang lebih baik untuk simping dewasa, sedangkan pada zona 1 dan zona 3 tidak begitu baik. Kondisi kelimpahan yang berbeda menunjukkan bahwa kondisi perairan yang kurang stabil, sehingga kelimpahan kurang. Menurut Wenzhofer adn Glud 2004 bahwa benthic distribution selalu di pengaruh oleh oksigen terlarut, salinitas dan sedimen. Selanjutnya pada bulan Mei T 3 keberadaan kelimpahan stadia dewasa kembali merata dan tidak berbeda nyata antara zona dan waktu pengamatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa stadia dewasa yang ada di perairan hampir sama kondisinya.

5.2.4. Kelimpahan Total

Analisa kelimpahan total antara zona pada waktu T 1 berbeda nyata dan pada T 2 dan T 3 tidak berbeda nyata. Kelimpahan pada T 1 berbeda nyata dengan kelimpahan tertinggi pada zona 2 yaitu 92,4±71 ind.m -2 kemudian zona 1 sebesar 27,6±24 ind.m -2 terendah pada zona 3 yaitu 11,1±10 ind.m -2 . Perbedaan kelimpahan total pada bulan Maret merupakan akibat perbedaan nyata dari kelimpahan spat, dan stadia dewasa. Pada bulan April dan Mei kelimpahan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 63 total tidak berbeda nyata antar zona yang mengindikasikan perubahan kelimpahan stadia dewasa tidak berpengaruh terhadap kelimpahan total pada waktu T 2 . Kelimpahan rata-rata total di tiap zona pada waktu T 1 Maret, T 2 April dan T 3 Mei ditampilkan pada Gambar 12. Gambar 12. Kelimpahan total di tiap zona pada waktu T 1 , T 2 , dan T 3 Keterangan: Waktu Penelitian T 1 = Maret, T 2 = April dan T 3 = Mei 2008 Dari uraian dan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kelimpahan stadia spat dan stadia muda tidak berbeda nyata, kecuali kelimpahan pada bulan Maret yang berdampak terhadap kelimpahan total. Kelimpahan dewasa pada Maret dan April berbeda nyata dimana kelimpahan tertinggi pada zona 2 dan terendah pada zona 3. Perubahaan kelimpahan stadia dewasa tersebut tidak mempengaruhi keberadaan total stok di perairan. Dari uraian di atas, maka disimpulkan bahwa kelimpahan stadia spat pada waktu T 1 dalam kondisi tidak merata dan waktu T 2 dan T 3 dalam keadaan merata. Kelimpahan muda baik pada T 1 Maret T 2 April T 3 Mei dalam kondisi merata. Kelimpahan stadia dewasa pada T 1 Maret dan T 2 April dalam kondisi tidak merata dan pada T 3 Mei dalam kondisi merata. Kelimpahan total pada waktu T 1 Maret dalam kondisi tidak merata dan pada waktu T 2 April dan T 3 Mei dalam kondisi merata. Dari uraian tersebut di ketahui bahwa pada T 1 pengaruh stadia spat dan dewasa yang dominan, pada T 2 pengaruh stadia spat dan Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com 64 muda serta pada T 3 semua stadia. Semakin banyak stadia yang dalam kondisi mantap, maka akan membuat menyebabkan kelimpahan total menjadi merata. Populasi yang merata adalah populasi yang tidak mengalami gangguan dan sesuai dengan habitat hidupnya. Sebaran simping yang dominan di zona 2 baik spat, muda maupun dewasa mengindikasikan tidak adanya migrasi larva. Pola ini menunjukkan bahwa pola penempelan settlement mengikuti pola hidrodinamika perairan. Kondisi ini sesuai dengan yang disampaikan Brenko 2006 bahwa umumnya kelimpahan tertinggi pada daerah pasang surut, substrat berlumpur atau kedalaman kurang dari 9 meter William and Babcock, 2004.

5.3. Pengelompokkan Perpaduan Antara Zona dan Area