Morfologi Daur Hidup Simping

2.2.2. Morfologi

Kedua bagian klep Placuna sp berbentuk simetris dengan adanya inhalent media masuk air di sisi bawah dari apex cangkang. Klep dengan sisi bagian kanan lebih cembung dan berwarna putih mengarah kekuningan, coklat terang dan kehitaman. Klep bagian kiri lebih datar, dan berwarna merah jambu terang atau coklat kemerah-merahan. Simping dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 15 cm dan kedua klepnya memiliki 15-17 radial rib Cragg, et al. 1991 in Shumway, 1991. Morfologi kerang simping seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Biota Kerang Simping Placuna placenta Biota simping menggunakan velum untuk mendapatkan makanan partikel. Partikel yang ditangkap velum masuk saluran pencernaan kemudian disortir di labial palps. Simping tidak memiliki struktur respirasi yang berkembang dengan baik. Cairan hanya diserap oleh tubuh melalui epithelium kecil di velum dan mantel Cragg, et al. 1991 in Shumway, 1991.

2.2.3. Daur Hidup Simping

Fertilisasi eksternal antara spermatozoa dan oocyt terjadi di luar tubuh. Hasil fertilisasi ini kemudian membentuk gastrula yang bercilia, lalu menjadi larva trocophore, kemudian diikuti oleh periode D larva prodissoconch I dan II. Pada masa ini juga terbentuk umbo, sampai pada tahap pediveliger. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com Menurut Darmaraj et al. 2004 pembelahan terjadi setelah 15 menit fertilisasi, kemudian sel berkembang menjadi dua bagian. Saat sel mencapai ukuran 3 mikrometer, secara perlahan mulai terlihat ada dinding sel. Setelah 65 menit, sel berkembang menjadi 4 bagian dan mencapai 32 bagian setelah 4 jam 45 menit. Setelah pemijahan adalah fase larva pelagic larva yang berlangsung lebih dari satu bulan. Beaumont and Barnes 1992 telah meneliti bahwa larva hanyut dan akan berkembang selanjutnya pada fase spat. Beberapa spat kemudian turun ke dasar dan menyebar ke lokasi lain kemudian menetap pada perairan yang relatif bersih Beaumont Barnes, 1992. Spat menempel sendiri di dasar pada substrat yang padat. Proses ini juga membantu spat terhindar dari predator, seperti crab kepiting. Ketika pertama kali menempel spat kemudian melakukan proses metamerfosa menjadi dewasa.

2.3 Kualitas Habitat Simping