131 Sementara itu untuk peubah penjelas penawaran uang justru memberikan
respon yang negatif terhadap inflasi. Hal ini diakibatkan karena kebijakan penawaran uang tidak melihat tingkat inflasi yang terjadi pada tahun sebelumnya,
karena dari data yang ada tingkat inflasi bersifat fluktuatif, namun pen awaran uang secara terus-menerus mengalami peningkatan. Selain itu diduga pula
disebabkan adanya goncangan ekonomi pada tujuh tahun terakhir yang menyebabkan keseimbangan moneter menjadi goyah serta bersamaan dengan
lonjakan tingkat inflasi yang cukup tinggi. Hal tersebutlah yang membuat Bank Indonesia menarik infestasi dengan meningkatkan suku bunga yang sangat tinggi.
5.2.17. Kemiskinan Total
Kemiskinan total dalam penelitian ini diduga dengan persamaan identitas, dimana kemiskinan total ini merupakan penjumlahan dari kemiskinan di
perkotaan dan di pedesaan. Jadi apabila terjadi goncangan pada salah satunya dan atau pada keduanya maka secara otomatis akan mempengaruhi tingkat kemiskinan
total. Secara matematis persamaan identitas dari kemiskinan total sudah ditulis pada persamaan 9 yaitu sebagai berikut :
TPOV
t
= UPOV
t
+ RPOV
t
5.2.18. GDP Total
GDP total merupakan persamaan identitas dari penjumlahan GDP dari sektor pertanian ditambah dengan GDP dari sektor yang lainnya. Sektor yang lain
disini yang dimaksud adalah sektor jasa, industri, pertambangan dan lain -lain.
132 Secara matematis persamaan identitas dari GDP total telah disamapaikan pada
persamaan 13 yaitu sebagai berikut : GDPT
t
= GDPA
t
+ GDPN
t
Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap perubahan pada GDP di sektor pertanian ataupun di sektor yang lain, maka akan mempengaruhi GDP
total. Selanjutnya perubahan GDP total akan memberikan pengaruh dan efek balik kepada peubah endogen yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
VI. ANALISIS SIMULASI KEBIJAKAN
6.1. Validasi Model
Simulasi kebijakan bertujuan untuk menganalisis dampak berbagai alternatif kebijakan dengan cara mengubah nilai peubah kebijakannya. Akan tetapi sebelum
melakukan alternatif simulasi kebijakan terlebih perlu dilakukan validasi model untuk melihat apakah nilai dugaan sesuai dengan nilai aktual masing-masing peubah
endogen Pindyck dan Rubinfield, 1991. Model kebijakan pertanian dan kemiskinan dalam penelitian ini telah diuji
dengan suatu simulasi dasar untuk periode sampel pengamatan 1984-2003. Indikator validasi statisik yang digunakan adalah Root Mean Squares Percent Error
RMSPE untuk mengukur seberapa dekat nilai masing-masing peubah endogen hasil pendugaan mengikuti nilai data aktualnya selama periode pengamatan atau
dengan kata lain seberapa jauh penyimpangannya dalam ukuran persen. Selain itu digunakan statistik proporsi bias U
M
, dan juga statistik Theil’s inequality coefficient
U untuk mengevaluasi kemampuan model bagi analisis simulasi historis maupun peramalan historical and ex-ante simulation. Pada dasarnya jika
makin kecil nilai RMSPE dan U-Theil’s maka pendugaan model semakin baik. Nilai koefisien Theil U berkisar antara 1 dan 0. Jika U = 0 maka pendugaan model
sempurna, jika U =1, maka pendugaan model naif. Berikut ini disajikan hasil validasi model dampak kebijakan pembangunan pertanian terhadap pengentasan
kemiskinan di Indonesia seperti yang tertera pada Tabel 23.