Kebijakan Fiskal dan Moneter

40 Apabila keseimbangan mula-mula pada titik E, tingkat harga adalah 0 2 A = 1 P 1 dan volume ekspor 0 2 E 1 . Pajak ekspor menggeser kurva penawaran ekspor naik ke E 2 s mengurangi ekspor ke 0 2 E 2 . Harga domestik turun ke 0 2 B = 0 1 P 2 , produksi turun ke 0 1 Q 3 dan konsumsi naik ke 0 1 Q 4 . Pajak ekspor akan menurunkan harga baik untuk produsen domestik maupun konsumen. Pajak ekspor merupakan penerimaan bagi pemerintah Caves dan Jones, 1981.

2.3.4. Kebijakan Fiskal dan Moneter

Permasalahan utama dalam makroekonomi selalu dihubungkan dengan permasalahan kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal yang banyak menyangkut masalah pajak dan belanja pemerintah merupakan alat kebijakan yang diperankan oleh pemerintah eksekutif. Sedangkan kebijakan moneter dipegang oleh bank sentral selaku pemegang stok uang Ekelund dan Tollison, 1996. Komponen kebijakan fiskal meliputi penerimaan pajak, pengeluaran pemerintah, dan investasi. Penerimaan pajak terdiri dari pajak ekspor yang besarnya tergantung dari nilai ekpsor, tarif impor yang besarnya tergantung dari nilai impor, pajak penghasilan yang besarnya tergantung dari pendapatan nasional, dan pajak lainnya. Sedangkan pengeluaran pemerintah adalah pengeluaran total yang besarnya tergantung dari total penerimaan pemerintah yang melaui pajak dan bukan pajak, dan kondisi perekonomian secara makro termasuk inflasi. Investasi secara teoritis merupakan fungsi dari tingkat bunga, selain itu investasi juga bergantung dari besarnya modal dan pendapatan disposibel. Secara 41 tidak langsung harga juga turut mempengaruhi tingkat invesatsi, karena dengan naik dan turunnya harga akan memberikan pengaruh terhadap perilaku investasi. Sektor moneter bisa didekati berdasarkan perilaku permintaan dan penawaran uang. Berdasarkan teori Keynes, permintaan uang mempunyai tiga tujuan, yaitu : 1 tujuan transaksi, 2 tujuan berjaga-jaga, dan 3 tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga besarny a ditentukan oleh tingkat bunga, sehingga banyaknya permintaan uang banyak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan juga tingkat inflasi. Sementara itu, jumlah penawaran uang sangat ditentukan oleh tingkat bunga pasar, inflasi, nilai tukar, dan intervensi pemerintah berupa giro wajib minimum atau cadangan wajib bank komersial. Oleh karena itu tingkat suku bunga dalam keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran uang Asnawi, 2005.

2.3.5. Kebijakan Fiskal dan Moneter untuk Pengentasan Kemiskinan