94 Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat PHBK, dan Kredit tak
langsung melalui Badan Kredit Desa BKD dan Tempat Pelayanan Simpan Pin - jam TPSP.
Peran BRI dalam pembangunan pertanian juga bukan semata-mata lembaga pemberi kredit, namun sekaligus memberi dukungan terhadap
pembangunan kelembagaan dan sumberdaya manusia yang mendukung pembangunan pertanian. KUT misalnya merupakan salah satu kredit yang
disalurkan atas kerja sama yang saling mengun tungkan antara koperasi KUD, petani dan BRI dan bermanfaat untuk pengembangan kelembagaan koperasi.
3. Koperasi Unit Desa KUD
Koperasi merupakan salah satu sektor ekonomi yang d iharapkan akan menjadi sokoguru perekonomian Indonesia bersama-sama dengan Badan Usaha
Milik Negara dan swasta. Dibentuknya Koperasi Unit Desa sebagai koperasi pedesaan merupakan salah upaya pemerintah untuk memasyarakatkan koperasi.
Terbentuknya KUD adalah melalui suatu proses panjang sejak 1960 dengan dikembangkannya Koperta yang kemudian diikuti dengan Inpres No. 41973,
Inpres No. 21978, dan Inpres 1984 Nasution 1992. Di mana tujuan dibentuknya KUD adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan peranan dan tanggung
jawab masyarakat pedesaan agar mampu mengurusi diri sendiri secara nyata serta mampu memetik dan menikmati hasil pembangunan guna meningkatkan taraf
hidupnya. KUD sebagai salah satu jenis koperasi di Indonesia, dibedakan dengan
koperasi non KUD. Hal ini dilakukan karena pembinaan KUD dikaitkan dengan program pembangunan nasional khususnya pembangunan ekonomi pedesaan.
95 Apabila koperasi non KUD hanya berpedoman pada UU No. 121967, maka
untuk KUD selain pada UU No. 121967 juga pada Inpres-Inpres seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebagai pusat pelayanan perkonomian pedesaan, KUD mem iliki fungsi Depdag dan Depkop 1985 : 1 perkreditan, 2 Penyediaan dan penyaluran
sarana-sarana produksi, 3 Pengolahan dan pemasaran hasil produksi, dan 4 Kegiatan perekonomian lainnya. Pengkaitan program pembangunan dengan
pembinaan KUD ini dimaksudkan agar KUD selain dapat melaksanakan beragam usaha juga dapat memupuk dana. Dana yang diperoleh digunakan untuk membuka
atau mendirikan usaha baru yang sesuai dengan kepentingan anggotamasyarakat sebagai usaha yang mandiri.
Hasil dari kegiatan KUD dalam mendukung program peningkatan produksi padi memang dapat dilihat dengan dicapainya swasembada beras pada
tahun 1984. KUD juga mempunyai jasa yang besar dalam mempertahankan swasembada padi sampai sekarang ini, meskipun harus dibayar dengan biaya
mahal, khususnya kemacetan pengembalian kredit usaha tani KUT sebagai kredit pendukung program tersebut.
Hasil lain yang dicapai KUD dalam mendukung pengembangan komoditi non padi walaupun masih dalam skala yang terbatas jelas tidak dapat diabaikan.
Beberapa bukti keberhasilan misalnya diraih KUD sapi perah susu, KUD lebah madu dan lain-lain.
4. Kelompok Tani