Penerimaan Pemerintah Pajak Total

125

5.2.12. Penerimaan Pemerintah

Hasil pendugaan parameter pada Penerimaan Pemerintah dapat dilihat pada Tabel 18 dibawah ini. Tabel 18. Hasil Pendugaan Parameter Penerimaan Pemerintah Elastisitas Peubah Penjelas Parameter Dugaan Nilai Peluang SR LR Intersep -63583.1 0.0038 Stok Hutang Pemerintah 0.965320 0.0118 0.178376 0.79321 Pajak Total 0.333305 0.3222 Harga Minyak Dunia 0.970292 0.0015 7.78E-05 0.000346 Lag Penerimaan Pemerintah 0.775121 .0001 R 2 = 0.99028 F Hitung = 356.76 DW = 2.572584 Dari Tabel 18 bisa dilihat bahwa secara keseluruhan peubah penjelas memberikan respon yang positif terhadap penerimaan pemerintah, hal ini sesuai dengan teori dan kondisi aktual yang ada. Namun hampir secara keseluruhan pula semua peubah memiliki respon inelastis terhadap penerimaan pemerintah . Untuk peubah penjelas stok hutang pemerintah memiliki respon yang positif terhadap penerimaan pemerintah dengan angka parameter dugaan sebesar 0.965320, artinya dengan adanya penambahan hutang pemerintah satu milyar rupiah maka akan menambah penerimaan pemerintah sebesar 0.97 milyar rupiah. Sementara itu untuk respon harga minyak dunia memberikan nilai dugaan parameter sebesar 0.970292, artinya dengan peningkatan harga minyak dunia sebesar 1 dollar per barrel, maka akan menambah penerimaan pemerintah sebesar 0.97 milyar rupiah. Kedua peubah penjelas ini yaitu, stok hutang pemerin tah dan harga minyak dunia masing -masing memiliki pengaruh yang nyata terhadap penerimaan pemerintah, dengan masing-masing memiliki nilai peluang sebesar 0.0118 dan 0.0015 jauh dibawah 0.25 sebagai angka toleransi. 126 Jika dilihat dari besaran nilai statistik R 2 = 0.99, artinya semua peubah penjelas mampu menjelaskan peubah endogennya sebesar 99 persen sedangkan satu persen lagi dijelaskan oleh faktor lain di luar persamaan, dengan nilai statistik F Hitung = 356.76. Dengan kata lain, bahwa persamaan tersebut mampu menjelaskan peubah endogennya dengan baik.

5.2.13. Pajak Total

Hasil pendugaan parameter pada pajak total dapat dilihat pada Tabel 19 dibawah ini. Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter Pajak Total Elastisitas Peubah Penjelas Parameter Dugaan Nilai Peluang SR LR Intersep -12172.5 0.2481 GDP Total -0.02700 0.5854 Investasi Total 0.174107 0.1260 0.0898 0.120962 Trend Waktu 3850.828 0.0415 0.338736 0.456281 Lag Total Pajak 0.257616 0.3730 R 2 = 0.93395 F Hitung = 49.49 DW = 1.346751 Persamaan perilaku respon pajak total tersebut dapat dikatakan cukup baik, dimana nilai koefisien determinasinya R² = 0.93 dan uji statistik F Hitung = 49.49, artinya bahwa peubah penjelas yang ada dalam persamaan mampu menjelaskan peubah endogennya dengan baik dengan tingkat hubungan sebesar 93 persen. Secara keseluruhan peubah penjelas yang ada pada persamaan pajak total memberikan respon inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dari Tabel 19 dapat diketahui bahwa respon perilaku pajak total dipengaruhi secara positif oleh investasi total dan tren waktu, kedua peubah 127 penjelas ini memiliki memiliki nilai peluang 0.13 dan 0.04, artinya kedua peubah tersebut memberikan pengaruh nyata. Hal tesebut bisa dimaklumi karena memang tingkat investasi total yang ada di Indonesia didorong untuk menumbuhkan sektor-sektor formal. Sementara untuk tren waktu diduga akibat semakin meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Sedangkan GDP total memberikan dampak negatif terhadap pajak total. Seharusnya peubah penjelas ini memberikan pengaruh yang positif terhadap total penerimaan pajak, hal ini diduga akibat pertumbuhan ekonomi yang terjadi justru banyak di sektor-sektor informal yang hak wajib pajaknya sulit untuk dideteksi.

5.2.14. Konsumsi Sektor Pertanian