Simulasi Model Prosedur Analisis

68 Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur nilai-nilai aktualnya dalam ukuran relatif persen, atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Nilai statistik U bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Nilai koefisien Theil U berkisar antara 1 dan 0. Jika U = 0 maka pendugaan model sempurna, jika U =1 maka pendugaan model naif. Pada dasarnya makin kecil nilai RMSPE dan U-Theils, maka pendugaan model semakin baik.

3.5.4. Simulasi Model

Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi. Peramalan dapat dibedakan beberapa jenis dan tujuan simulasi, diantaranya adalah ramalan berdasarkan horizon waktu, yang dibedakan menjadi ex post forecasting, ex ante forecasting dan backcasting, yang diilustrasikan pada Gambar 12. forecasting backcasting ex-post simulation or historical simulation ex-post forecasting ex-ante forecasting Periode data dugaan Periode dugaan Sumber: Mulyono, 2000. Gambar 12. Garis Waktu Peramalan Pada periode t 1 menunjukkan batas waktu dari model yang dihitung dengan data yang ada. Simulasi yang dibuat diantara t 1 ke t 2 disebut dengan ex - t 1 t 3 today t 2 69 post simulation atau historical simulation. Nilai historical series yang dimulai tahun t 1 dan berakhir tahun t 2 , digunakan untuk peubah eksogen, sedangkan nilai historical dalam t 1 merupakan keadaan awal dari peubah endogen. Ex-post forecasting menunjukkan kalau periode dugaan t 2 t 3 , maka peramalan dapat dilakukan diakhir periode. Sedangkan pada ex-ante forecasting yang dimulai dari t 3 adalah simulasi atau perkiraan nilai dependent peubah yang didasarkan pada peubah bebas dan dapat diteruskan hingga pada tahun-tahun berikutnya, namun dalam penelitian ini tidak dilakukan. Analisis kebijakan dilakukan untuk melihat dampak kebijakan ekonomi terhadap semua peubah endogen. Dengan demikian kita dapat mengetahui bagaimana reaksi peubah endogen terhadap perubahan peubah eksogen. Simulasi dilakukan untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah di sektor pertanian terhadap peubah-peubah endogen utamanya adalah untuk mengetahui dampak terhadap pengentasan kemiskinan. Analisis simulasi diterapkan untuk periode tahun 1984-2003. Karena mencakup periode yang sudah lampau, maka simulasi dinamakan simulasi historis. Namun demikian, hal tersebut masih relevan untuk mensimulasi dampak kebijakan pemerintah di sektor pertanian terhadap pengentasan kemiskinan dan beberapa peubah endogen lainnya. Simulasi kebijakan yang dilakukan terdiri dari kebijakan tunggal dan kombinasi kebijakan. Simulasi kebijakan tunggal yang dilakukan yaitu : 1. Meningkatkan anggaran penelitian sebesar 20 persen. 2. Menambah luas areal sebesar 20 persen. 3. Meningkatkan nilai kredit sebesar 10 persen. 4. Mengurangi subsidi pupuk sebesar 25 persen. 70 5. Menambah areal lahan irigasi sebesar 10 persen. 6. Meningkatkan mekanisasi pertanian sebesar 10 persen. 7. Mengurangi impor komoditas pertanian sebesar 50 persen. 8. Meningkatkan investasi di sektor pertanian sebesar 25 persen. 9. Meningkatkan belanja pemerintah sektor pertanian seb esar 20 persen. 10. Menaikkan pajak impor sebesar 25 persen. 11. Menurunkan pajak ekspor sebesar25 persen. 12. Meningkatkan tingkat upah riil sebesar 10 persen. 13. Menurunkan suku bunga domestik sebesar 2 persen. Alternatif kombinasi kebijakan pembangunan pertanian dan beberapa indikator ekonomi terhadap pengentasan kemiskinan yaitu : 1. Menurunkan subsidi pupuk dan meningkatkan anggaran penelitian masing- masing sebesar 20 persen. 2. Menaikkan pajak impor dan menurunkan pajak ekpor masing -masing sebesar 25 persen. 3. Meningkatkan investasi di sektor pertanian sebesar 25 persen dan meningkatkan tingkat upah riil sebesar 10 persen. 4. Meningkatkan anggaran belanja pemerintah di sektor pertanian dan jasa masing-masing sebesar 5 persen. 5. Meningkatkan luas areal, kredit pertanian masing-masing 10 persen dan menurunkan suku bunga sebesar 2 persen . 6. Meningkatkan angggaran penelitian sebesar 20 persen, meningkatkan upah rill sebesar 10 persen, serta menurunkan tingkat suku bunga sebesar 2 persen.

IV. GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN