4.2.3.4 Kemampuan untuk Berbagi
Salah satu bentuk pendidikan karakter dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan model quantum teaching teknik TANDUR dengan
media brosur, yaitu kemampuan siswa untuk berbagi. Pembelajaran pada siklus I, siswa sudah cukup bisa berbagi dengan teman maupun dengan guru. Apabila
mereka mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran mereka tidak malu untuk bertanya dengan teman atau guru. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku
ekologis pada siklus II, siswa sudah bisa lebih berbagi dengan temannya dan tidak malu untuk bertanya kepada guru. Kemampuan berbagi dalam pendidikan
karakter ini adalah kemampuan siswa dalam mengisi lembar catatan harian siswa. Pembelajaran pada siklus I siswa masih kurang berbagi untuk mengungkapkan
kesulitannya dalam belajar dan pada siklus II siswa langsung bisa mengisi lembar catatan harian tanpa bantuan dari guru.
4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Menggunakan Model
Quantum Teaching Teknik TANDUR dengan Media Brosur
Peningkatan keterampilan siswa baik tes maupun nontes dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif merupakan suatu hal yang patut
dibanggakan. Hasil prasiklus keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif masih menunjukkan hasil yang kurang. Hasil tes prasiklus menunjukkan nilai
rata-rata sebesar 62,75 dan berada dalam kategori cukup dengan rentang nilai 60- 74. Setelah dilaksanakan pembelajaran menulis pargraf persuasif menggunakan
model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur pada siklus I dan II keterampilan siswa dan perilaku siswa dalam menulis paragraf persuasif
meningkat. Hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasif pada siklus I sebesar 68,65 dan berada dalam kategori cukup dengan rentang nilai 60-74. hasil tes pada
siklus I tersebut belum memuaskan dan masih dibawah KKM, oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan pada siklus II. Hasil tes dari siklus II sebesar 81,71
dan berada dalam kategori baik. Hasil tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 13,06 dari siklus I ke siklus II. Peningkatan hasil tes tersebut
sangat memuaskan. Peneliti juga melakukan penelitian terhadap perilaku siswa. Pada siklus I,
terdapat beberapa siswa yang menunjukkan perilaku negatif kemudian peneliti melakukan perbaikan dengan memberikan semangat, motivasi, dan memperbaiki
teknik pembelajaran. Hasil nontes pada siklus menunjukkan siswa sudah serius dalam mengikuti pembelajaran dan kelas menjadi kondusif.
Penelitian yang dilakukan peneliti berkedudukan sebagai pelengkap dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Penelitian-penelitian
tersebut misalnya
penelitian yang dilakukan oleh Cahyani 2008, Santoso 2008, Wahyanti 2008, Astarina 2009 dan Nugroho 2009. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dijabarkan sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani 2008 dengan judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Berdasarkan Iklan di
Televisi dengan Teknik Show Not Tell Siswa Kelas XA SMA Muhammadiyah
Salatiga 20072008”, mengkaji bagaimana meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif berdasarkan iklan di televisi. Peningkatan hasil tes yang terjadi
adalah sebesar 27,17. Hasil tes siklus I nilai rata-rata sebesar 56,30 atau meningkat 14,81 dari pratindakan dan sudah masuk dalam kategori cukup. Pada
siklus II hasil tes nilai rata-rata sebesar 71,11. Tahun yang sama Santoso 2008 menulis skripsi berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Menggunakan Media Poster pada Siswa Kelas XI Tata Busana 2 SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 20072008”, mengkaji bagaimana meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif menggunakan media poster. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif setelah menggunakan media gambar poster. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil
siklus I, yang mencapai nilai rata-rata 61,00 dibandingkan dengan hasil siklus II yang mencapai nilai rata-rata 76,79. Penelitian ini berarti meningkat 25,89.,
selain itu dengan digunakan media poster tersebut siswa terlihat lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajran yang diterapkan guru.
Wahyanti 2008 melakukan penelitian yang be rjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Persuasi melalui Pemodelan Audio Visual Objek Pariwisata pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Wonadadi Kabupaten
Banjarnegara Tahun Ajaran 20072008”, mengkaji mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan persuasi melalui model audio visual objek
pariwisata. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan pemodelan audio visual objek pariwisata.
Peningkatan ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata menulis karangan persuasi pada siklus I sebesar 76,19. Nilai tersebut meningkat sebesar 11,78 dari hasil prasiklus
yang semula hanya 64,41. Hasil tes rata-rata keterampilan menulis karangan persuasi pada siklus meningkat lagi sebesar 5,78 dari siklus I menjadi 81,97.
Astarina 2009 juga menulis penelitian tentang kemampuan menulis paragraf persuasif dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf
Persuasif Berdasarkan Iklan di Media Cetak dengan Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio pada Siswa Kelas XE
SMA 8 Semarang”, mengkaji peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif berdasarkan iklan di media
cetak. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan iklan di media cetak menulis karangan persuasif kelas XE SMA 8 Semarang pada siklus I mencapai nilai rata-
rata 66,87 sudah termasuk kategori cukup. Pada siklus II mencapai nilai rata-rata 76,87 dan sudah masuk dalam kategori baik. Ini berarti meningkat 10,00 atau
15,02. Melalui model pembelajaran dan penilaian portofolio menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa.
Sementara pada tahun 2009 Nugroho melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Menggunakan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Teknik TANDUR pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Semarang”, mengkaji peningkatan keterampilan menulis berita dengan model
quantum teaching teknik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan dengan membandingkan hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I adalah
65,79 atau termasuk kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 81 atau kategori baik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebanyak 15,21 atau sebesar 23,11. Hasil penelitian ini juga menunjukkan perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat secara jelas pada saat
pembelajaran. Berdasarkan hasil data nontes siklus I, tampak perilaku negatif siswa semakin berkurang dan perilaku positif semakin bertambah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan menulis pargraf persuasif menggunakan model quantum teaching
teknik TANDUR dengan media brosur diposisikan sebagai pelengkap dari penelitian sebelumnya. Penelitian mengenai keterampilan menulis paragraf
persuasif menggunkan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur belum pernah dilakukan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan sebagai
pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Peneliti pada penelitian ini menggunakan menggunkan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur untuk meningkatakan keterampilan
menulis paragraf persuasif. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata kelas yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dan terjadi perubahan perilaku siswa ke
arah yang positif. Siswa lebih aktif, berani mengungkapkan pendapat, mampu bekerja sama dengan baik, siswa lebih berani bertanya, dan siswa lebih mampu
menulis paragraf persuasif dengan baik.
212
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan