Refleksi Siklus I Hasil Penelitian Siklus I

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Setelah pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur pada siklus I dilakukan, dapat diketahui bahwa model teknik pembelajaran yang digunakan guru cukup banyak disukai oleh siswa. Hal ini telihat pada minat dan antusias siswa siswa selama mengikuti pelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur yang hasilnya meningkat dibandingkan pada pembelajaran prasiklus. Nilai rata-rata kelas saat prasiklus hanya 62,75, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat sebesar 8,9 menjadi 68,65 atau dalam kategori cukup, 13 siswa yang mendapatkan nilai cukup dan 7 siswa yang mendapatkan nilai kurang. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto diperoleh hasil perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur masih tergolong cukup dan belum mengalami perubahan yang berarti. Penjabaran keempat pendidikan karakter tersebut diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan pendidikan karakter yang pertama adalah keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur, siswa sudah cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa sudah cukup baik dalam mengungkapkan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan guru, namun sebagian besar siswa masih merasa malu dan canggung dalam bertanya dan mengungkapkan pendapatnya. Pendidikan karakter yang kedua adalah kerja sama siswa dalam berkelompok. Pelaksanaan belajar kelompok dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunkan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur sudah cukup baik. Berdasarkan hasil sosiometri menunjukkan bahwa masih ada siswa yang masih gaduh, pasif, bahkan mengganggu temannya maka harus ada tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan guru. Guru harus memberikan arahan dan motivasi kepada mereka. Pendidikan karakter yang ketiga adalah kedisplinan dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pembelajaran. Seorang siswa yang displin harusslah mampu mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Hal ini terkait dengan kegiatan siswa pada saat mengikuti pembelajaran paragraf persuasif dan keantusiasan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis dapat dijelaskan bahwa pada kegiatan ini siswa sudah cukup baik dalam mengikutinya, namun ada beberapa siswa yang masih harus diberikan perhatian khusus dan motivasi supaya mereka antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pendidikan karakter yang terakhir adalah kemampuan berbagi. Melalui pendidikan karakter ini, dapat diketahui bahwa kemampuan berbagi siswa sudah cukup baik. Hal ini dapat diketahui melalui instrumen catatan harian siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur. Kesulitan-kesulitan tersebut adalah kesulitan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik, kesulitan dalam memahami media brosur, dan kesulitan dalam menyunting paragraf yang dibuat temannya. Guru harus memberikan solusi yang baik agar siswa dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara siklus I yang dilakukan pada siswa ynag mendapat nilai tinggi, nilai sedang, dan nilai rendah, tiap-tiap memberikan keterangan yang berbeda- beda. Siswa yang mendapat nilai tinggi berpendapat bahwa mereka tidak mengalami kesulitan selama mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang mendapat nilai sedang mengatakan bahwa ia kesulitan dalam menulis ejaan dan tanda baca yang benar. Berbeda dengan siswa yang mendapatkan nilai rendah mengatakan bahwa ia tidak mampu memberikan argumen dan bukti yang jelas untuk dapat membuat paragaraf persuasif yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur masih mempunyai kelemahan atau kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya. Pada pembelajaran siklus I, penggunaan media brosur pada dasarnya disukai siswa, namun pada penulisan brosur masih terdapat kata-kata yang masih tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Ada siswa yang masih menulis paragraf persuasif sesuai dengan kata-kata yang terdapat dalam media brosur, namun guru sudah menjelaskan sebelum mereka menulis paragraf persuasif. Kekurangan dan kelemahan juga terlihat pada pemahaman materi siswa. Sebagian siswa kurang memahami dan belum bisa membuat paragraf persuasif dan mengungkapkan gagasan utama dengan baik sehingga hasil tes siswa masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan dalam menulis kata atau kalimat dalam membuat paragraf persuasif. Ada beberapa siswa juga maasih berperilaku negatif yaitu pada saat guru menjelaskan materi pembelajran ada beberapa siswa yang asyik berbicara dengan temannya. Adapun kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur. Berdasarkan catatan harian siswa dan wawancara yang telah dilakukan, sebagian besar siswa berpendapat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan media brosur. Penggunaan media brosur bagi siswa mempunyai gambaran untuk menuangkan isi gagasan dalam bentuk paragraf persuasif dengan pelaksanaan teknik TANDUR, siswa senang dalam pelaksanaan diskusi kelompok. Ada beberapa siswa yang masih terlihat malas dan gaduh dalam mengikuti pembelajaran, tetapi setelah diberi bimbingan dan motivasi, siswa-siswa tersebut bisa mengikuti pembelajran lagi dengan baik. Berdasarkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan pelaksanaan pembelajaran tersebut, peneliti akan memperbaikai kekurangan- kekurangan tersebut dan mencari solusinya untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. Jalan keluar tersebut yaitu guru memberi motivasi pada siswa serta membuat suasana lebih santai agar dapat mengurangi ketegangan. Guru membacakan garis besar nilai hasil pekerjaan siswa menulis paragraf persuasif pada siklus I supaya siswa lebih bersemangat untuk meraih nilai yang lebih baik. Guru juga menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika menulis paragraf persuasif pada siklus I agar siswa tidak mengulangi kesalahannya pada siklus berikutnya.

4.1.3 Hasil Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tindakan tersebut dilakukan karena pada siklus I hasil menulis paragraf persuasif siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Batang masih dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 68,65. Hasil tersebut belum memenuhi target minimal ketuntasan yang telah ditentukan, yaitu 75 atau berkategori baik dan masih ditemukan perilaku negatif siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Dengan demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil menulis paragraf persuasif siklus I. Perbaikan pada siklus II dilaksanakan dengan rencana yang lebih matang daripada siklus I. Salah satunya yang berkaitan dengan rencana pembelajaran. Melalui usaha tersebut diharapkan hasil penelitian meningkat dari kategori cukup menjadi kategori baik. Meningkatnya nilai ini disertai pula dengan adanya perubahan perilaku siswa yang lebih positif dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur. Hasil selengkapnya pada siklus II diuraikan secara rinci berikut ini.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERTANYAAN TERBIMBING MELALUI MEDIA FILM PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KANDEMAN KABUPATEN BATANG

0 14 317

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui The Real Things Media dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe TANDUR Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Talang Kabupaten Tegal

2 13 205

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN LEARNING COMMUNITY MELALUI MEDIA BROSUR PADA SISWA KELAS X MA SUNAN MURIA PATI

2 21 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011

0 10 162

Peningakatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR pada Siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Tahun 2011.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Teknik 3M pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Keling Jepara.

0 1 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERDASARKAN IKLAN DI MEDIA CETAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS X E SMA 8 SEMARANG.

0 1 220

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGGAYAM PLERET BANTUL.

9 39 182

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF MELALUI METODE RESITASI DENGAN MEDIA “BROSUR” PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI I RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 20II2012

0 0 11