perilaku yang lengkap. Kegiatan selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden atau siswa yang mendapat nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai
terendah. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai keadaan siswa yang berkaitan dengan motivasi maupun kesulitan mereka dalam pembelajaran
menulis paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur.
Siswa diminta mengisi catatan harian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data nontes berupa kesan dan pesan siswa terhadap pembelajaran
menulis paragraf paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur pada kegiatan inti. Siswa juga diminta mengisi
sosiometri yang digunakan untuk mengetahui tiap-tiap kelompok dari anggota yang disukai dan tidak disukai, aktif dan tidak aktif, dan gaduh dan tidak gaduh selama
proses diskusi berlangsung.
3.1.2.3 Observasi
Tahap observasi ini dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan siklus II ini peneliti lebih banyak
memperhatikan perilaku siswa yang memberikan respon kurang baik pada pembelajaran siklus I dan peneliti mengamati tiap perubahan perilaku siswa selama
proses pembelajaran pada siklus I. Siswa yang memperlihatkan sikap baik diberi motivasi dan penguatan untuk
mempertahankan sikap baik tersebut, sedangkan siswa yang kurang baik diberi
pengertian dan dorongan agar mengikuti pelajaran dengan baik. Aspek-aspek yang diamati adalah hasil tulisan siswa dan perilaku negatif terhadap meteri menulis
paragraf persuasif menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur dan suasana kelas yang terjadi pada saat pembelajaran menulis paragraf
persuasif berlangsung.
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dimaksudkan untuk membuat simpulan dari pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap yang terjadi selama pembelajaran pada
siklus II. Peneliti diharapkan dapat mengetahui jawaban tentang peningkatan dan perubahan tingkah laku siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasif
menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR dengan media brosur. Melalui refleksi dapat diketahui adanya peningkatan keterampilan dalam menulis
paragraf persuasif dengan rata-rata nilai 81,71 dalam kategori baik. Penilaian pada siklus II ini dilakukan dengan mengambil hasil menulis siswa
paling baik dari dua kali pertemuan tiap siklusnya. Hasil kerja siswa tiap pertemuan dalam satu siklus berbeda-beda, dari 33 siswa ada 10 siswa yang hasilnya
menunjukkan turun naik. Hal ini disebabkan sepuluh siswa tersebut masih canggung dengan pembelajaran yang diterapkan peneliti dan siswa merasa kaget dengan
pembelajaran yang dijalani. Adapun target nilai ketuntasan belajar pada siklus II yang diterapkan peneliti
setelah didiskusikan dengan guru kelas yang bersangkutan adalah rata-rata klasikal 75
atau melebihi target, yaitu rata-rata skor yang dicapai siswa dalam menulis paragraf persuasif sebesar 81,71 dan termasuk dalam kategori baik. Hasil deskripsi perilaku
ekologis, hasil catatan harian, hasil wawancara, hasil sosiometri, dan hasil dokumentasi foto, tingkah laku siswa pada pembelajaran siklus II lebih baik atau ke
arah positif daripada siklus I. Siswa yang masih melakukan tingkah laku negatif seperti mengganggu teman yang lain atau melamun, namun pada siklus II ini
pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan model quantum teaching teknik TANDUR media brosur sudah sesuai target sehingga tidak perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis paragraf persuasif siswa SMA kelas X, sedangkan sumber data yang digunakan adalah siswa kelas X3
SMA Negeri 1 Batang yang terdiri atas 33 siswa, yaitu 13 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Kelas ini merupakan salah satu kelas dari enam kelas di tingkat X
kelas X1 sampai kelas X7. Peneliti memilih keterampilan menulis paragraf persuasif siswa kelas X3
SMA Negeri 1 Batang sebagai subjek penelitian, yaitu 1 berdasarkan observasi secara langsung dan wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia,
siswa kelas X memiliki rata-rata nilai yang rendah dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif, 2 siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran bahasa