Senada dengan Nursito, Keraf 1989:3 mengatakan bahwa argumentasi adalah usaha untuk merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga
mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.
Sementara Wiyanto 2004:68 mengungkapkan paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan argumentasi. Persuasi mula-mula
memaparkan gagasan dengan ajakan, bujukan, rayuan, himbauan, atau saran kepada pembaca.
6 Himbauan atau ajakan
Himbauan atau ajakan dalam paragraf persuasif harus diwujudakan secara konkret untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki. Himbauan atau ajakan merupakan pembentuk utama paragraf persuasi. Himbauan dan ajakan akan membuka jalan agar keinginan, sikap,
kepercayaan, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan penulis dapat diterima oleh pembaca. Himbauan dan ajakan menggunakan rangkaian kata-
kata yang menarik dan meyakinkan dapat mempengaruhi pembaca dengan mudah.
2.2.4 Ciri-Ciri Paragraf Persuasif
Untuk memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi karakter paragraf persuasif, Albert dalam Tarigan 1982:108-109 mengemukakan ciri-ciri paragraf
persuasif sebagai berikut.
1 Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib. Maksud dan tujuan penulis
dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan dengan jelas. Bahan-bahan diatur sedemikian rupa sehingga para pembaca mengalihkan perhatian pada
sepenggal tulisan, seyogianyalah padanya ada beberapa pertanyaan yang jawabanya dapat ditemui segera.
2 Tulisan persuasif haruslah hidup dan bersemangat. Segala sesuatu yang
mempunyai daya tarik yang kuat terhadap indera adalah hidup. Penulis harus terampil mempergunakan kata-kata yang hidup dan bersemangat dalam
karyanya. 3
Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan yang beralasan kuat berdasar pada fakta-fakta dan penalaran-penalaran. Bebas dari generalisasi-generalisasi
yang hampa serta pendapat yang tidak mempunyai dasar dan prasangka yang tidak-tidak.
4 Tulisan persuasif harus bersifat dramatik. Tulisan persuasif harus dapat
memanfaatkan ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang menyolok. Sama halnya dalam drama pentas, penulis persuasif pun haruslah
dapat membuat rasa tegang atau suspense. Penulis harus dapat menarik pembaca berjalan dari satu puncak ke puncak lain.
Berdasarkan ciri-ciri paragraf persuasif di atas maka paragraf dikatakan baik, apabila memiliki beberapa ciri-ciripersyaratan yang memadai. Berikut
kriteria sebuah pargraf persuasif yang baik. 1
Mempunyai pikiran utama dan penjelas
Paragraf persuasif yang baik memiliki satu pikiran utama dan pikiran penjelas. Pikiran utama dituangkan dalam bentuk kalimat utama dan pikiran
penjelas dituangkan dalam beberapa kalimat penjelas. Adapun ciri kalimat utama, yaitu 1 mengandung permasalahan yang
potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut, 2 merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri, dan 3 mempunyai arti yang jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain, sedangkan ciri kalimat penjelas, yaitu 1 arti kalimat baru jelas ketika dihubungkan dengan kalimat lain, 2
pembentukannnya sering membutuhkan bantuan kata sambung dan frase transisi, dan 3 isinya berupa rincian, contoh, dan data tambahan lain yang
bersifat mendukung pikiran utama. 2
Pilihan kata Akhadiah 1998:83 menyampaikan bahwa dalam memilih kata ada dua
persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian. Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata, kata-kata
yang dipilih harus tepat mengungkapkan perihal yang hendak disampaikan. Selanjutnya persyaratan kesesuaian menyangkut kecocokan anatara kata-kata
yang dipakai dengan situasi dan keadaan pembaca. Pilihan kata atau diksi memegang peranan penting dalam menulis. Arti
penting penguasaan kata adalah agar seseorang penulis dapat mengungkapkan makna yang dimaksudnya secara tepat Nursito 1999:11.
Aspek pemilihan kata kata atau diksi sangat diperhitungkan dalam menulis paragraf persuasif. Paragraf ini mempunyai ciri khas berupa
imbauan atau ajakan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu yang diinginkan penulis. Berdasarkan argumen tersebut mau tidak mau seorang
penulis persuasif dituntut untuk memilih dan memperhitungkan kadar diksi yang digunakan dalam tulisannya. Hal ini berhubungan erat dengan isi,
makna, dan pengaruh pembaca terhadap tulisan yang kita hasilkan. Diksi yang digunakan bertujuan mencari efek tanggapan emosional. Diksi yang
baik adalah kata yang memiliki kejelasan, ketepatan, dan kemenarikan. Hal inilah yang akan menimbulkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan
menuruti apa yang telah dipaparkan penulis. 3
Ejaan dan tanda baca Penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis paragraf persuasif
juga menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan. Apabila penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis paragraf persuasif secara tepat maka
tidak akan menimbulkan ambiguitas atau ketidaktepatan makna dalam sebuah paragraf.
4 Argumen atau alasan dan bukti
Wiyanto 2004:68 menyatakan bahwa paragraf persuasif merupakan kelanjutan atau pengembangan argumentasi. persuasif memaparkan gagasan
dengan alas an dan bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca, meskipun demikian, porsi keduanya tidak mendominasi keseluruhan isi paragraf.
5 Kohesi dan koherensi
Koherensi dalam sebuah paragraf persuasif adalah manakala antara kalimat satu dengan kalimat lain yang membentuk sebuah paragraf
berhubungan secara baik, mempunyai keterpautan, dan kompak, sehingga dengan hubungan itu menyebabkan kalimat-kalimat tersebut terjalin erat dan
membentuk kepaduan sebuah paragraf. Kepaduan dalam sebuah paragraf inilah yang dinamakan kohesi. Kohesi dan koherensi yang tepat, akan
memudahkan pembaca mengetahui pesan yang disampaikan penulis. 6
Imbauan atau ajakan Imbauan atau ajakan merupakan pembentuk utama paragraf persuasif.
Dari imbauan atau ajakan yang dituliskan akan membuat pembaca mengikuti ajakan atau kehendak penulis. Untuk meyakinkan para pembaca mengikuti
ajakan tersebut maka haruslah menggunakan rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan juga dapat mempengaruhi pembaca dengan mudah.
Berbeda dengan Albert, Firdian 2008 berpendapat bahwa ciri-ciri paragraf persuasif, yaitu 1 harus menimbulkan kepercayaan pendengar atau
pembacanya, 2 bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah, 3 harus menciptakan kesesuaian melalui kepercayaan anatara penulis dan pembaca,
4 harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai, dan 5 harus ada fakta dan data secukupnya.
Berdasarkan pendapat tentang ciriciri paragraf persuasif yang baik di atas, penulis menyimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf persuasif yang baik hendaknya
memiliki isi yang jelas, bersifat mengajak atau meyakinkan pembaca, memiliki alasan yang kuat, arti kalimat jelas ketika dihubungkan kalimat lain, dan pilihan
kata atau diksi, dan ejaan atau tanda baca yang digunakan tepat.
2.2.4 Model Quantum Teaching Teknik TANDUR