Perilaku Produksi Tanaman Cengkeh Asumsi- asumsi dalam

125 Gonarsyah, 1996, dengan demikian yang cocok untuk digunakan adalah multi- period PAM.

4.5.3.1. Perilaku Produksi Tanaman Cengkeh

Dalam analisis PAM diperlukan informasi mengenai perilaku produksi tanaman cengkeh guna menentukan input-input serta teknologi yang digunakan dalam proses produksinya. Gwyer 1976 mengemukakan bahwa, produksi cengkeh di I ndonesia cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun, mengikuti pola musiman empat tahunan, dimana satu tahun untuk panen raya, dua tahun panen kecil dan satu tahun gagal panen. Tanaman cengkeh mulai berproduksi pada umur 4-7 tahun dan dapat berproduksi hingga berumur lebih dari 30 tahun. Perbedaan hasil antara panen raya dan panen kecil sangat besar, bahkan dapat mencapai hingga 60 persen Dhalimi dan Wahid, 1989. Penyebab utama terjadinya fluktuasi hasil pada tanaman cengkeh adalah: 1. Faktor iklim. Faktor ini cukup menentukan pembungaan tanaman cengkeh. Untuk pembungaan diperlukan periode yang agak kering tanpa hujan sama sekali dan penyinaran matahari yang terik. 2. Faktor genetis. Terdapat tiga faktor genetis tanaman cengkeh yang berhubungan dengan fluktuasi hasil, yaitu sifat berbunga terminal, daya regenerasi yang rendah dan jarak antara waktu panen ke masa pembungaan selanjutnya yang relatif pendek. 3. Faktor fisiologis. Kondisi fisiologis mencakup status senyawa-senyawa yang dapat mempengaruhi terbentuknya bunga. 126 4. Faktor budidaya. Dari aspek ini yang paling berpengaruh adalah penggunaan tanaman yang kurang unggul, pemeliharaan dan cara panen.

4.5.3.2. Asumsi- asumsi dalam

Multi- period PAM Penyusunan multi-period PAM dari usahatani cengkeh di Sulawesi Utara merupakan suatu proses rekonstruksi dari seluruh aspek kegiatan dalam usahatani tersebut berdasarkan umur tanaman cengkeh yakni sejak tahun pertama hingga tahun ketigapuluh, sebagaimana analisis usahatani yang pernah dilakukan oleh Ditjenbun 2000. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis multi-period PAM adalah sebagai berikut: 1. Luas areal tanaman cengkeh adalah 1 hektar, dan didalamnya terdapat 180 hingga 200 tanaman. 2. Umur tanaman cengkeh adalah 30 tahun. 3. Harga input berdasarkan data pada waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu semester kedua tahun 2005. 4. Harga cengkeh di tingkat petani adalah harga yang berlaku saat penelitian ini dilaksanakan yakni sebesar Rp. 26 000 per kg. 5. Tingkat bunga modal dari private interest rate adalah sebesar 17 persen, berdasarkan tingkat bunga kredit modal kerja yang berlaku di bank komersial. 6. Tingkat bunga modal dari social value of capital adalah sebesar 12 persen, yakni sekitar 70 persen dari tingkat bunga modal dari private interest rate. Diasumsikan tingkat bunga sosial lebih rendah karena tidak terdapat intervensi pemerintah. 127

4.5.3.3. Metode Penentuan Harga Sosial