Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

103 Narapidana 2 Tidak Mengaku Mengaku Tidak Mengaku -1, -1 -9, 0 Narapidana 1 Mengaku 0, -9 -6, -6 Gambar 12. Dilema Narapidana Sebagaimana tampak pada Gambar 12, masing-masing pemain dalam permainan ini memiliki dua strategi yaitu mengaku dan tidak mengaku. Hasil yang diterima oleh kedua pemain, ketika pasangan strategi ini yang dipilih ditunjukkan oleh masing-masing sel dari matriks di atas. Hasil berdasarkan baris narapidana 1 adalah hasil yang pertama, diikuti dengan hasil yang berdasarkan kolom narapidana 2. Jadi jika narapidana 1 tidak mengaku dan narapidana 2 mengaku maka narapidana 1 akan mendapat hasil -9 9 bulan dalam penjara dan narapidana 2 mendapat hasil 0 segera dibebaskan.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Cakupan penelitian ini adalah nasional I ndonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan secara langsung dari Badan Pusat Statistik BPS Jakarta dan Badan Pusat Statistik BPS Sulawesi Utara, Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Kretek I ndonesia Gappri, Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, Bank I ndonesia, website, dan dokumen yang dipublikasikan oleh lembaga dalam dan luar negeri. 104 Pengumpulan data primer dilakukan di provinsi Sulawesi Utara dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu sentra produksi cengkeh yang potensial di I ndonesia karena memiliki daya saing dan keunggulan komparatif lebih tinggi dibandingkan daerah lain Gonarsyah, 1996. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juli 2005 sampai Desember 2005.

4.3. Jenis dan Sumber Data

Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data deret waktu time series tahunan untuk kurun waktu tahun 1975 hingga 2004, menyangkut data industri cengkeh nasional dan industri rokok kretek. Data tersebut bersumber dari BPS, Gappri, Dirjen Bina Produksi Perkebunan Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, website, dan dokumen yang dipublikasikan oleh lembaga dalam dan luar negeri. Data sekunder yang dikumpulkan, antara lain: 1. Luas areal tanaman cengkeh Ha. 2. Produksi cengkeh ton. 3. Volume impor cengkeh ton. 4. Volume ekspor cengkeh ton. 5. Produksi rokok kretek jenis SKT, SKM dan Klobot batang. 6. Kandungan cengkeh dalam rokok kretek menurut jenisnya gram batang. 7. Konsumsi rokok per kapita batang kapita tahun. 8. Harga cengkeh di pasar domestik Rp kg. 9. Harga cengkeh impor Rp kg. 10. Harga cengkeh ekspor Rp kg. 105 11. Harga rokok kretek Rp bungkus. 12. Harga rokok putih Rp bungkus. 13. Penggunaan cukai untuk rokok kretek SKT, SKM dan Klobot Rp. 14. Jumlah penduduk orang 15. Pendapatan per kapita Rp kapita tahun Selanjutnya, untuk data sekunder yang berkaitan dengan harga, seperti data harga cengkeh baik harga domestik, harga impor maupun harga ekspor, serta data harga rokok kretek dan harga rokok putih, yang berupa data nominal, dijadikan data riil dengan menggunakan deflator indeks harga konsumen tahun dasar 1988. Hal yang sama juga dilakukan untuk data peubah-peubah lainnya yang masih bersifat nominal seperti penggunaan cukai untuk rokok kretek jenis SKT, SKM dan KLB, pendapatan per kapita, dan lain-lain. Data primer yang dikumpulkan adalah keseluruhan data usahatani cengkeh dimulai dari identitas responden. Kemudian, data mengenai usahataninya, sejak ditanam sampai panen dan pascapanen serta pemasaran, menyangkut beberapa aspek biaya, berikut ini: 1. Biaya untuk sarana produksi bibit, pupuk, insektisida. 2. Biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan pembersihan kebun, pemupukan, pemberantasan gulma, serta pemberantasan hama dan penyakit. 3. Biaya tenaga kerja untuk panen dan pascapanen. 4. Biaya peralatan untuk pemeliharaan, panen dan pascapanen. 5. Biaya pemasaran dan biaya lainnya. 106 Data tersebut diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner, dan pengamatan peninjauan di lokasi penelitian. Data tersebut bersumber dari petani cengkeh di Desa Kombi, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara serta pedagang cengkeh di tingkat desa dan kecamatan atau kabupaten yang terkait.

4.4. Metode Pengambilan Contoh