30
Barang Yang Diatur Tata Niaga I mpornya Sebagaimana telah diubah dengan Kepmenperindag No.406 MPP Kep 11 1997. Komoditas cengkeh termasuk
dalam daftar barang yang diatur tata niaga impornya. 2.
SK Menperindag RI No.528 MPP Kep 7 2002 tentang Ketentuan I mpor Cengkeh. Sebagai dasar pertimbangannya adalah dalam rangka
mengantisipasi lonjakan impor cengkeh yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga cengkeh dan pendapatan petani cengkeh di dalam negeri,
dan untuk meningkatkan kesejahteraan petani cengkeh dengan tetap memperhatikan kepentingan industri pengguna cengkeh.
Tarif impor yang dikenakan untuk komoditas cengkeh saat ini adalah sebesar 5 persen.
2.2.4. Kebijakan di Bidang Cukai Rokok Kretek
Sebagaimana diketahui, penerimaan dari cukai rokok kretek merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah yang sangat besar dan penetapan
tarif cukai rokok ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan.
2.2.4.1. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.597 KMK.05 2001
Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 597 KMK.05 2001 tentang Penetapan Tarif Cukai dan Harga Dasar Hasil Tembakau tersebut, kemudian
direvisi melalui Surat Keputusan a.n. Menteri Keuangan RI Dirjen Bea Cukai Nomor 609a KMK.04 2001, tampak pada Tabel 4. Pada intinya, perubahan
terjadi pada penurunan batasan harga jual eceran terutama pada sigaret kretek mesin SKM, juga terjadi penurunan tarif cukai untuk kelompok pengusaha
menengah, sementara pengelompokkan pengusaha pabrik rokok juga mengalami perubahan.
31
Tabel 4. Tarif Cukai Rokok Kretek Berdasarkan Surat Keputusan a.n. Menteri Keuangan Dirjen Bea Cukai No.609a KMK.04 2001
Batasan HJE Jenis
Rokok Kretek
Pengusaha Pabrik
Produksi Dalam Satu Tahun
Minimum Per
Batang Gram Maksimum
Per Batang Gram
Tarif Cukai
Besar Lebih dari 2
milyar batang Rp. 270.00
Bebas 40 Menengah
Lebih dari 500 juta, tetapi tidak
melebihi 2 milyar batang
Rp. 270.00 Bebas 31
Sigaret Kretek
Mesin SKM
Kecil Tidak melebihi
500 juta batang Rp. 270.00
Bebas 26 Besar
Lebih dari 2 milyar batang
Rp. 225.00 Bebas 20
Menengah Lebih dari 500
juta, tetapi tidak melebihi 2
milyar batang Rp. 225.00
Bebas 12 Kecil
Tidak melebihi 500 juta batang
Rp. 225.00 Bebas
8 Sigaret
Kretek Tangan
SKT Kecil
Sekali Tidak Melebihi 6
juta batang Rp. 175.00
Rp. 220.00 4
Besar Lebih dari 2
milyar batang Rp. 125.00
Bebas 8
Menengah Lebih dari 500
juta, tetapi tidak melebihi 2
milyar batang Rp. 125.00
Bebas 8
Kecil Tidak melebihi
500 juta batang Rp. 125.00
Bebas 8
Klobot KLB
Kecil Sekali
Tidak Melebihi 6 juta batang
Rp. 100.00 Rp. 125.00
4
Sumber: Departemen Keuangan, 2001
2.2.4.2. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.449 KMK.04 2002
Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 449 KMK.04 2002 ini juga mengatur tentang Penetapan Tarif Cukai dan Harga Dasar Hasil Tembakau.
Tabel 5 menunjukkan bahwa terjadi beberapa perubahan mendasar dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya, antara lain: 1 pengelompokkan
pengusaha pabrik tidak berubah hanya istilahnya yang diganti, 2 terjadi
32
peningkatan harga jual eceran minimum dan tidak ada lagi harga maksimum, dan 3 terjadi peningkatan tarif cukai.
Tabel 5. Tarif Cukai Rokok Kretek Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 449 KMK.04 2002
Jenis Rokok Kretek
Golongan Pengusahaan
Pabrik Produksi Dalam Satu
Tahun HJE Minimum
Per Batang Gram
Tarif Cukai
I Lebih dari 2 milyar
batang Rp. 400.00
40 I I
Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2
milyar batang Rp. 330.00
36 Sigaret
Kretek Mesin SKM
I I I Tidak melebihi 500 juta
batang Rp. 320.00
26 I
Lebih dari 2 milyar batang
Rp. 340.00 22
I I Lebih dari 500 juta,
tetapi tidak melebihi 2 milyar batang
Rp. 280.00 16
I I I A Tidak melebihi 500 juta
batang Rp. 270.00
8 Sigaret
Kretek Tangan
SKT I I I B
Tidak Melebihi 6 juta batang
Rp. 200.00 4
I Lebih dari 6 juta
batang Rp. 150.00
8 Klobot KLB
I I Tidak lebih dari 6 juta
batang Rp. 125.00
4
Sumber: Departemen Keuangan, 2002
2.2.4.3. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 17 PMK.04 2006