Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.597 KMK.05 2001 Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.449 KMK.04 2002

30 Barang Yang Diatur Tata Niaga I mpornya Sebagaimana telah diubah dengan Kepmenperindag No.406 MPP Kep 11 1997. Komoditas cengkeh termasuk dalam daftar barang yang diatur tata niaga impornya. 2. SK Menperindag RI No.528 MPP Kep 7 2002 tentang Ketentuan I mpor Cengkeh. Sebagai dasar pertimbangannya adalah dalam rangka mengantisipasi lonjakan impor cengkeh yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga cengkeh dan pendapatan petani cengkeh di dalam negeri, dan untuk meningkatkan kesejahteraan petani cengkeh dengan tetap memperhatikan kepentingan industri pengguna cengkeh. Tarif impor yang dikenakan untuk komoditas cengkeh saat ini adalah sebesar 5 persen.

2.2.4. Kebijakan di Bidang Cukai Rokok Kretek

Sebagaimana diketahui, penerimaan dari cukai rokok kretek merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah yang sangat besar dan penetapan tarif cukai rokok ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan.

2.2.4.1. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.597 KMK.05 2001

Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 597 KMK.05 2001 tentang Penetapan Tarif Cukai dan Harga Dasar Hasil Tembakau tersebut, kemudian direvisi melalui Surat Keputusan a.n. Menteri Keuangan RI Dirjen Bea Cukai Nomor 609a KMK.04 2001, tampak pada Tabel 4. Pada intinya, perubahan terjadi pada penurunan batasan harga jual eceran terutama pada sigaret kretek mesin SKM, juga terjadi penurunan tarif cukai untuk kelompok pengusaha menengah, sementara pengelompokkan pengusaha pabrik rokok juga mengalami perubahan. 31 Tabel 4. Tarif Cukai Rokok Kretek Berdasarkan Surat Keputusan a.n. Menteri Keuangan Dirjen Bea Cukai No.609a KMK.04 2001 Batasan HJE Jenis Rokok Kretek Pengusaha Pabrik Produksi Dalam Satu Tahun Minimum Per Batang Gram Maksimum Per Batang Gram Tarif Cukai Besar Lebih dari 2 milyar batang Rp. 270.00 Bebas 40 Menengah Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2 milyar batang Rp. 270.00 Bebas 31 Sigaret Kretek Mesin SKM Kecil Tidak melebihi 500 juta batang Rp. 270.00 Bebas 26 Besar Lebih dari 2 milyar batang Rp. 225.00 Bebas 20 Menengah Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2 milyar batang Rp. 225.00 Bebas 12 Kecil Tidak melebihi 500 juta batang Rp. 225.00 Bebas 8 Sigaret Kretek Tangan SKT Kecil Sekali Tidak Melebihi 6 juta batang Rp. 175.00 Rp. 220.00 4 Besar Lebih dari 2 milyar batang Rp. 125.00 Bebas 8 Menengah Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2 milyar batang Rp. 125.00 Bebas 8 Kecil Tidak melebihi 500 juta batang Rp. 125.00 Bebas 8 Klobot KLB Kecil Sekali Tidak Melebihi 6 juta batang Rp. 100.00 Rp. 125.00 4 Sumber: Departemen Keuangan, 2001

2.2.4.2. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.449 KMK.04 2002

Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 449 KMK.04 2002 ini juga mengatur tentang Penetapan Tarif Cukai dan Harga Dasar Hasil Tembakau. Tabel 5 menunjukkan bahwa terjadi beberapa perubahan mendasar dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya, antara lain: 1 pengelompokkan pengusaha pabrik tidak berubah hanya istilahnya yang diganti, 2 terjadi 32 peningkatan harga jual eceran minimum dan tidak ada lagi harga maksimum, dan 3 terjadi peningkatan tarif cukai. Tabel 5. Tarif Cukai Rokok Kretek Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 449 KMK.04 2002 Jenis Rokok Kretek Golongan Pengusahaan Pabrik Produksi Dalam Satu Tahun HJE Minimum Per Batang Gram Tarif Cukai I Lebih dari 2 milyar batang Rp. 400.00 40 I I Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2 milyar batang Rp. 330.00 36 Sigaret Kretek Mesin SKM I I I Tidak melebihi 500 juta batang Rp. 320.00 26 I Lebih dari 2 milyar batang Rp. 340.00 22 I I Lebih dari 500 juta, tetapi tidak melebihi 2 milyar batang Rp. 280.00 16 I I I A Tidak melebihi 500 juta batang Rp. 270.00 8 Sigaret Kretek Tangan SKT I I I B Tidak Melebihi 6 juta batang Rp. 200.00 4 I Lebih dari 6 juta batang Rp. 150.00 8 Klobot KLB I I Tidak lebih dari 6 juta batang Rp. 125.00 4 Sumber: Departemen Keuangan, 2002

2.2.4.3. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 17 PMK.04 2006