Simpulan Kajian ekonomi keterkaitan antara perkembangan industri cengkeh dan industri rokok kretek nasional

157 memberikan tanda parameter estimasi yang positif. Kebijakan tataniaga berdasarkan Keppres RI No. 8 Tahun 1980 DKTN1 dan kebijakan tataniaga berdasarkan BPPC DKTN2, berpengaruh sangat nyata. Artinya, dengan diterapkannya kebijakan tataniaga baik pada masa sebelum BPPC beroperasi maupun pada masa BPPC, justru berdampak meningkatkan harga riil rokok kretek di pasar domestik.

5.5. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas maka secara umum, keterkaitan antara industri cengkeh dan industri rokok kretek dapat digambarkan melalui hubungan antara peubah-peubah yang terdapat dalam model ekonometrika sistem percengkehan nasional. Dengan asumsi ceteris paribus , dapat disimpulkan bahwa: 1. Produksi cengkeh domestik yang ditunjukkan oleh persamaan luas areal dan produktivitas tanaman cengkeh menghasilkan, dipengaruhi oleh tingkat harga riil cengkeh di pasar domestik periode t-5, artinya dengan meningkatnya harga riil cengkeh di pasar domestik periode t-5, akan berdampak meningkatkan luas areal dan produktivitas tanaman cengkeh menghasilkan, meskipun dengan nilai elastisitas yang relatif kecil. 2. I mpor cengkeh nasional dipengaruhi secara sangat nyata oleh produksi cengkeh domestik, dengan meningkatnya produksi cengkeh maka secara langsung akan berdampak menurunkan impor cengkeh. 3. Stok cengkeh nasional dipengaruhi secara sangat nyata oleh stok cengkeh oleh stok cengkeh periode t-1. 4. Konsumsi cengkeh pabrik rokok kretek dipengaruhi secara sangat nyata oleh banyaknya produksi rokok jenis sigaret kretek mesin SKM, dengan 158 meningkatnya produksi untuk rokok jenis ini maka secara langsung akan berdampak pada meningkatnya konsumsi cengkeh PRK. 5. Ekspor cengkeh dipengaruhi oleh konsumsi cengkeh PRK baik untuk rokok jenis SKT, SKM dan KLB, dengan meningkatnya konsumsi cengkeh PRK untuk ketiga jenis rokok tersebut maka ekspor cengkeh akan berkurang. 6. Harga cengkeh di pasar domestik dipengaruhi oleh kebijakan tataniaga yang pernah diterapkan dalam percengkehan nasional, yakni kebijakan berdasarkan Keppres RI Nomor 8 Tahun 1980 dan kebijakan berdasarkan BPPC. Penerapan kedua kebijakan tersebut berdampak menurunkan harga cengkeh di pasar domestik. Sementara peubah konsumsi cengkeh PRK tidak berpengaruh nyata terhadap harga cengkeh di pasar domestik namun tandanya positif sesuai dengan yang diharapkan. 7. Permintaan rokok kretek dipengaruhi oleh produksi rokok jenis SKT dan SKM, meningkatnya produksi rokok jenis SKT dan SKM akan meningkatkan permintaan rokok kretek. Sementara harga rokok kretek sendiri tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan rokok kretek, namun tandanya negatif sesuai dengan dugaan awal. 8. Ekspor rokok kretek dipengaruhi oleh produksi rokok jenis SKT dan SKM, meningkatnya produksi rokok jenis SKT dan SKM akan meningkatkan ekspor rokok kretek. 9. Harga rokok kretek dipengaruhi secara nyata oleh harga cengkeh dan tarif cukai rokok kretek. Meningkatnya harga cengkeh dan tarif cukai akan berdampak meningkatkan harga rokok kretek VI . PERKEMBANGAN SI STEM USAHATANI CENGKEH DI SULAWESI UTARA SERTA I NTERAKSI PETANI CENGKEH DENGAN PABRI K ROKOK KRETEK

6.1. Perkembangan Tataniaga Cengkeh