94 Gambar 4.14. Kerapatan tumbuhan bawah di berbagai tipe hutan habitat macan tutul
jawa.
4.3.3. Mangsa a. Keanekaragaman Jenis Mangsa
Berdasarkan hasil inventarisasi satwa di enam lokasi contoh ditemukan 21 jenis satwa yang potensial menjadi mangsa macan tutul jawa Tabel 4.13. Sebagaimana
disebutkan dalam berbagai literatur, mangsa utama macan tutul adalah primata dan ungulata maka dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa mangsa utama macan tutul jawa
yang potensial di Jawa Tengah adalah : monyet, lutung, owa jawa, surili, rekrekan, kukang jawa, babi hutan, kijang, rusa, dan kancil.
Dengan menggunakan Formula 3.3, Formula 3.5 dan Formula 3.6 maka diperoleh nilai indeks Shannon untuk keanekaragaman jenis H’ dan keseragaman atau
evenness E serta variance H’ untuk tiga lokasi contoh di KPH kelas perusahaan jati
Tabel 4.14. Untuk mengetahui perbedaan nilai H’ di antara ketiga lokasi maka dilakukan uji t. Hipotesis Ho yang akan diuji adalah tidak ada perbedaan indeks
keanekaragaman jenis H’ antar lokasi dengan kaidah menerima Ho apabila nilai t
hitung
kurang dari t
tabel
pada taraf α = 5.
Bukan tempat berlindung macan tutul jawa Tempat berlindung macan tutul jawa
Keterangan
95 Tabel 4.13. Hasil inventarisasi satwa yang potensial menjadi mangsa macan tutul di
enam lokasi contoh.
No. Jenis Satwa
Jumlah individu dijumpai saat inventarisasi ni
di Lokasi Contoh A
B C
D E
F
1 Monyet Macaca fascicularis
Raffles, 1821
24 28 0 24 32 26 2 Lutung
Trachypithecus auratus E.
Geoffroy, 1812
20 10 0 15 10 12 3 Owa
jawa Hylobates molloch
Audebert ,
1798 0 0 0 4 0 5
4 Surili Presbytis comata
Desmarest, 1822
0 0 0 5 0 0 5 Rek-rekan
Presbytis fredericae Sody,
1930 0 0 0 2 0 4
6 Kukang Jawa Nycticebus coucang Boddaert,
1785 0 0 0 1 3 0
7 Babi hutan Sus scrofa Linnaeus,
1758 4 8 10 12 20 20
8 Kijang Muntiacus muntjak
Rafinesque, 1815
2 2 1 3 4 4 9 Rusa
Rusa timorensis, Blainville,
1822 1 1 0 0 0 0
10 Kancil Tragulus javanicus
Osbeck ,1765
2 1 1 1 0 0 11 Lingsang Prionodon linsang
Hardwicke, 1821
2 1 0 4 8 4 12 Garangan
Herpestes javanicus E.
Geoffroy-Hilaire, 1818
4 1 2 0 0 0 13 Landak
Hystrix javanica F.
Cuvier, 1823
2 1 1 2 1 3 14 Luwak
Paradoxurus hermaphroditus Pallas,
1777 1 2 3 6 3 2
15 Trenggiling Manis javanica
Desmarest, 1822
1 1 1 0 0 0 16 Kucing
hutan Prionailurus bengalensis
Kerr, 1792
1 1 1 0 0 0 17 Kelelawar
Pteropus sp.
1 1 3 0 0 0 18 Cukbo
Iomys horsfieldii, Waterhuse,
1838 3 2 1 0 0 0
19 Bajing Callosciurus
sp. 3 2 2 0 0 0
20 Tikus Rattus rattus
Linnaeus, 1758
6 1 5 0 0 0 21 Tupai
Tupaia sp.
8 4 13 0 0 0
Jumlah total
individu N 85 67 44 79 81 80
Jumlah total jenis S 17
17 13
12 8
9
Keterangan:
A : Cagar Alam Pagerwunung, Darupono dengan vegetasi hutan dataran rendah sekunder dan jati alam
±50 m dpl, KPH Kendal
B : Hutan Lindung Besokor dengan vegetasi tanaman rimba campuran 100-200 m dpl, KPH Kendal
C : Hutan Produksi dengan tanaman jati, Jatisari Utara 50-100 m dpl, KPH Kendal
D : Hutan Lindung Dukuh Tengah dengan vegetasi hutan hujan pegunungan Gunung Slamet 1.000 – 1.200 m dpl KPH Pekalongan Barat
E : Hutan Produksi dengan tanaman Pinus oocarpa 500-700 m dpl, RPH Pesahangan, KPH Banyumas Barat
F : Hutan Produksi dengan tanaman Pinus merkusii 300-400 m dpl, RPH Mandirancan, KPH Banyumas Timur
96 Tabel 4.14. Rekapitulasi Indeks keanekaragaman jenis H’ dan indeks keseragaman
E komunitas mangsa macan tutul di tiga tipe habitat di hutan produksi kelas perusahaan Jati.
No. Lokasi Habitat
Indeks Shannon Variance
H’ Keanekaragaman jenis H’
Keseragaman E
1. Cagar Alam
Pagerwunung 2,245
0,792 0,08356 2. Hutan
Lindung Besokor
2,055 0,725 0,02057
3. Hutan Produksi tanaman
jati Jatisari Utara 2,107 0,821
0,01598 Keterangan:
Cagar Alam Pagerwunung : Vegetasi hutan dataran rendah sekunder dan jati alam
±50 m dpl, KPH Kendal
Hutan Lindung Besokor : Vegetasi tanaman rimba campuran 100-200 m dpl, KPH Kendal
Hutan Produksi Jatisari Utara : Vegetasi tanaman jati 50-100 m dpl, KPH Kendal
Dengan menggunakan Formula 3.7 dan Formula 3.8 diperoleh nilai t
hitung
dari pasangan lokasi yang diuji sebagaimana disajikan pada Tabel 4.16. Berdasarkan uji t
antar masing-masing lokasi dapat disimpulkan tidak ada perbedaan indeks keanekaragaman jenis satwa mangsa yang signifikan antar pasangan lokasi di KPH
kelas perusahaan jati yang diperbandingkan. Indeks Shannon untuk keanekaragaman jenis H’ dan keseragaman E serta
variance H’ untuk tiga lokasi contoh di KPH kelas perusahaan pinus disajikan pada
Tabel 4.15. Berdasarkan uji t antar masing-masing lokasi dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan indeks keanekaragaman jenis satwa mangsa antar pasangan
lokasi yang diperbandingkan di KPH kelas perusahaan pinus Tabel 4.16 Tabel 4.15. Rekapitulasi indeks keanekaragaman jenis H’ dan indeks keseragaman
E mangsa macan tutul di tiga lokasi hutan produksi kelas perusahaan pinus.
No. Lokasi Habitat
Indeks Variance H’
Keanekaragaman jenis H’ Keseragaman E
1. Pekalongan Barat
2,057 0,828
0,00829 2. Banyumas
Barat 1,646
0,792 0,07320
3. Banyumas Timur
1,834 0,835
0,00734 Keterangan:
KPH Pekalongan Barat : Hutan Lindung Dukuh Tengah dengan vegetasi hutan hujan pegunungan Gunung Slamet 1.000 – 1.200 m dpl
KPH Banyumas Barat : Hutan Produksi dengan tanaman pinus 500-700 m dpl KPH Banyumas Timur : Hutan Produksi dengan tanaman pinus 300-400 m dpl
97 Berdasarkan pembandingan sembilan kombinasi pasangan lokasi contoh kelas
perusahaan jati dan kelas perusahaan pinus juga diperoleh kesimpulan tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua pasangan indeks keanekaragaman jenis satwa
mangsa yang diperbandingkan Tabel 4.16. Tabel 4.16. Rekapitulasi uji t pembandingan indeks keanekaragaman jenis satwa
mangsa macan tutul jawa antar sembilan kombinasi pasangan lokasi.
Tipe Habitat Hutan alam
dataran rendah
1
Hutan alam pegunungan
2
Hutan Pinus oocarpa
3
Hutan Pinus merkusii
4
Hutan tanaman campuran
5
Hutan tanaman
jati
6
Hutan alam dataran
rendah
1
0,62030
ns
1,51287
ns
1,36320
ns
0,58880
ns
0,43739
ns
Hutan alam pegunungan
2
1,43974
ns
1,78384
ns
0,29433
ns
0,32093
ns
Hutan Pinus oocarpa
3
-0,66246
ns
1,33567
ns
1,54370
ns
Hutan Pinus merkusii
4
1,32305
ns
1,78783
ns
Hutan tanaman
campuran
5
-0,27201
ns
Hutan tanaman jati
6
Keterangan: ns = tidak nyata not significant
1
Cagar Alam Pagerwunung, RPH Darupono, KPH Kendal
2
Hutan Lindung RPH Dukuh Tengah, KPH Pekalongan Barat
3
RPH Pesahangan, KPH Banyumas Barat
4
RPH Mandirancan, KPH Banyumas Timur
5
Hutan Lindung RPH Besokor, KPH Kendal
6
RPH Jatisari Utara, KPH Kendal
Jika masing-masing komunitas satwa mangsa dibandingkan kemiripannya menggunakan indeks kemiripan Sorensen Similarity index seperti pada Formula 3.9,
maka diperoleh nilai-nilai indeks kemiripan komunitas sebagaimana disajikan pada Tabel 4.17. Dalam Tabel 4.17 tersebut tampak bahwa komunitas satwa mangsa di tiga
lokasi di dalam kelas perusahaan jati KPH Kendal memiliki indeks kemiripan yang tinggi 0,867 – 1,000. Demikian juga komunitas satwa mangsa di tiga lokasi dalam
kelas perusahaan pinus memiliki indeks kemiripan yang tinggi 0,762 – 0,824. Perbandingan antar komunitas dari kelas perusahaan yang berbeda menghasilkan nilai
indeks kemiripan yang lebih rendah 0,364 - 0,560.
98 Tabel 4.17. Rekapitulasi indeks kemiripan komunitas satwa mangsa di enam lokasi
contoh habitat macan tutul jawa.
Lokasi Lokasi
A B
C D
E F
A 1,000
0,867 0,552
0,560 0,538
B 0,867
0,552 0,560
0,538 C
0,400 0,381
0,364 D
0,800 0,762
E 0,824
F
Keterangan: A : Cagar Alam Darupono dengan vegetasi hutan dataran rendah sekunder dan jati alam
±50 m dpl, KPH Kendal
B : Hutan Lindung Besokor dengan vegetasi tanaman rimba campuran 100-200 m dpl, KPH Kendal C : Hutan Produksi dengan tanaman jati, Jatisari Utara 50-100 m dpl, KPH Kendal
D : Hutan Lindung Dukuh Tengah dengan vegetasi hutan hujan pegunungan Gunung Slamet 1.000 – 1.200 m dpl KPH Pekalongan Barat
E : Hutan
Produksi dengan tanaman Pinus oocarpa 500-700 m dpl, RPH Pesahangan, KPH Banyumas Barat
F : Hutan
Produksi dengan tanaman Pinus merkusii 300-400 m dpl, RPH Mandirancan, KPH Banyumas Timur
Nilai indeks kemiripan komunitas yang semakin rendah menunjukan adanya perbedaan yang semakin tinggi dalam struktur jenis-jenis penyusun komunitas tersebut.
Meskipun demikian, secara umum semua tipe habitat macan tutul jawa yang diteliti masih memiliki jenis-jenis satwa mangsa utama macan tutul jawa, yaitu primata dan
ungulata.
b. Klasifikasi Kekayaan Jenis Mangsa di 20 KPH Perum Perhutani Unit I