22
2.1.8 Perkembangbiakan dan perilaku berkembangbiak a. Sistem Perkawinan dan Perilaku Kawin
Sistem perkawinan macan tutul adalah promiscuity yaitu jantan dan betina kawin dengan lebih dari satu pasangan dan tidak ada ikatan jangka panjang
34
. Betina akan kawin dengan jantan-jantan yang lebih tua yang memiliki home range overlap
dengannya. Sistem perkawinan ini berkembang karena betina dapat membesarkan anak-anaknya tanpa bantuan dan perlindungan jantan
35
. Macan tutul tidak memiliki musim berkembang biak khusus
36
. Jika musim memungkinkan, macan tutul akan kawin sepanjang tahun Guggisberg, 1975;
Kithchener, 1991; Nowak, 1997, tetapi puncaknya selama musim kelahiran mangsa utamanya
37
. Seekor betina mengalami oestrus rata-rata tujuh hari 4 – 14 hari
38
dengan siklus sekitar 46 hari
39
. Betina yang oestrus akan menarik perhatian jantan dangan memanggil, dan akan meninggalkan tanda bau pada pohon atau semak-semak, ia juga
menjadi sering mengembara keluar dari home range-nya. Jantan dan betina membentuk asosiasi sementara, dan seekor betina oestrus mungkin dikawini oleh beberapa jantan
dalam rentang waktu yang singkat
40
. Jantan memiliki ritual perkawinan dengan betina-betina yang memiliki teritori
overlap dengan teritorinya Estes, 1991. Jantan akan mengikuti betina yang birahi dan
berkelahi dengan jantan lain untuk mendapatkan hak kawin Estes, 1991; Nowak, 1997. Macan tutul betina siap dikawini dalam interval 3-7 minggu dan periode ini
berlanjut sampai beberapa hari di mana terjadi perkawinan
41
. Seekor betina mungkin dirayu oleh beberapa jantan. Jantan yang berhasil akan
menggigit bagian belakang leher betina dengan giginya, betina akan menampar jantan ketika kopulasi telah sempurna. Kopulasi sangat sering, dari 70 sampai 100 kali
sehari
42
. Laman Cheryl 1997 yang mengamati perilaku kawin macan tutul di Taman Nasional Serengeti, Tanzania menemukan kopulasi sebanyak 13 kali selama satu
34
http:www.bio.davidson.edupeoplevecaseBehaviorSpring2002friedmanMatingsystem.html
35
http:www.bio.davidson.edupeoplevecaseBehaviorSpring2004buntonbunton.htmlsocial
36
http:www.ecotravel.co.zaGuidesWildlifeVertebratesMammalsBig_5LeopardLeopard_ Information.htm
37
http:www.bio.davidson.edupeoplevecaseBehaviorSpring2002friedmanMatingsystem.html
38
http:www.catsurvivalstrust.orgleopard.htm
39
http:www.bio.davidson.edupeoplevecaseBehaviorSpring2002friedmanMatingsystem.html
40
http:www.ecotravel.co.zaGuidesWildlifeVertebratesMammalsBig_5LeopardLeopard_ Information.htm
41
http:en.wikipedia.orgwikiIndian_Leopard
42
http:www.catsurvivalstrust.orgleopard.htm
23 setengah jam pengamatan. Semua kopulasi tercatat dan semua dimulai dengan betina
berjalan mundur dan maju di depan jantan yang sedang beristirahat, menggosokkan badannya dan menggoyang-goyangkan ekornya di wajah sang jantan. Jantan seringkali
menggigit betina di bagian tengkuknya selama interaksi ini. Perkawinan disertai dengan suara geraman, baik dari jantan maupun betina. Puncaknya berlangsung rata-rata tiga
detik dengan interval rata-rata antara kopulasi 6,5 menit. Dalam kandang, kopulasi tercatat 100 kali sehari Kitichner, 1991 dan kopulasi yang terlihat bisa jadi merupakan
bagian dari percumbuan
43
. Rata-rata lamanya waktu jantan dan betina dewasa bersama adalah 2,1 hari.
Ketika betina dan jantan menghabiskan waktu bersama, mereka akan kawin, jantan akan mengikuti betina kemanapun pergi dan kadang-kadang mereka berbagi mangsa
buruan
44
. Perkawinan berlangsung selama dua atau tiga hari. Interval dengan pekawinan berikutnya dua tahun
45
. Setelah musim kawin berakhir, jantan dan betina akan berpisah
46
.
b. Masa Bunting dan Jumlah Anak Per Kelahiran