5 Gambar 1.1. Rumusan masalah penelitian.
1.3 Tujuan Penelitian
Peneltian ini memiliki lima tujuan khusus yaitu: a.
Memetakan penyebaran populasi macan tutul jawa berdasarkan indikator-indikator keberadaannya dan mengetahui indeks seleksi tipe-tipe hutan yang menjadi daerah
penyebarannya. b.
Mengidentifikasi tipe-tipe metapopulasi macan tutul jawa dan menganalisis resiko kepunahan dari masing-masing metapopulasi.
c. Mengidentifikasi karakteristik habitat macan tutul jawa terutama untuk mengetahui
komponen habitat yang berpengaruh pada keberadaan macan tutul jawa dan relevan sebagai faktor penyusun model kesesuaian habitat.
d. Mengetahui tingkat fragmentasi hutan alam melalui pengukuran beberapa
parameternya dan mempelajari pengaruhnya terhadap sebaran macan tutul jawa. e.
Membuat pemodelan spasial kesesuaian habitat macan tutul jawa.
Tekanan Sosial-Ekonomi-Budaya Masyarakat
Kebijakan pembangunan tidak berwawasan lingkungan
Tata ruang tidak terpadu, konversi dan eksploitasi hutan
Perambahan, pembalakan liar dan perburuan macan tutul dan
Penurunan kualitas habitat habitat degradation Hilangnya habitat habitat loss
Fragmentasi habitat habitat fragmentation
• Kesesuaian habitat menurun atau hilang tidak sesuai • Populasi menurun secara regional dan beberapa populasi
punah lokal • Daerah sebaran berkurang, terfragmentasi dan terisolasi
6
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi daerah penyebaran populasi, seleksi habitat, metapopulasi, tipe-tipe habitat dan karakteristiknya mangsa, cover, air, iklim,
topografi, altitude dan status kawasan, fragmentasi hutan alam dan pemodelan spasial kesesuaian habitat macan tutul jawa.
1.5 Kerangka Pemikiran
Hutan-hutan di Pulau Jawa umumnya dan Jawa Tengah khususnya merupakan habitat utama macan tutul jawa. Dari waktu ke waktu kuantitas dan kualitas hutan ini
terus berubah dengan kecenderungan menurun. Hal ini antara lain disebabkan oleh penebangan, kebakaran, perambahan, dan konversi untuk kepentingan pembangunan
jalan, irigasi, listrik, pemukiman dan pembangunan non kehutanan lainnya, sehingga menimbulkan dampak primer berupa perubahan lansekap hutan. Lansekap hutan yang
sebelumnya utuh dan berkualitas baik, luas dan kompak terus mengalami degradasi kualitas, penurunan luasan dan terfragmentasi.
Dampak lanjutan sekunder dari degradasi kualitas, penurunan luas dan fragmentasi hutan adalah : 1 tidak sesuai lagi atau berkurang kesesuaiannya sebagai
habitat macan tutul jawa; 2 menurunnya populasi macan tutul jawa secara regional dan beberapa mengalami kepunahan lokal; dan 3 berkurangnya daerah penyebaran macan
tutul jawa dan beberapa mengalami isolasi populasi. Dari dampak primer dan sekunder tersebut dapat teridentifikasi lima aspek yang
relevan dan penting untuk diteliti guna mendukung konservasi macan tutul jawa, yaitu: a.
Daerah penyebaran dan seleksi habitat macan tutul jawa b.
Metapopulasi c.
Karakteristik habitat macan tutul jawa d.
Fragmentasi hutan dan kaitannya dengan keberadaan macan tutul jawa e.
Model spasial kesesuaian habitat macan tutul jawa Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat disusun suatu rencana tinduk
pengelolaan konservasi macan tutul jawa di habitat-habitat yang tersisa sesuai dengan karakteristik habitat dan kelas kesesuaiannya. Kerangka pemikiran penelitian ini secara
skematis diperlihatkan pada Gambar 1.2.
7 Gambar 1.2. Kerangka pemikiran penelitian.
1.6 Hipotesis Penelitian