Penilaian Aspek Pemilihan Media Pembelajaran

109

d. Penilaian Aspek Pemilihan Media Pembelajaran

Tabel 23. Hasil validasi Ahli Media dan Guru dari Aspek Pemilihan Media No. Indikator Penilaian Skor Rata- rata Butir 1 Modul merupakan media pembelajaran yang bersifat self –intructional yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri. 3,25 2 Penggunaan modul ini tidak harus bersama-sama digunakan dengan sumber belajar lain atau berdiri sendiri stand alone. 2,75 3 Materi sesuai dengan perkembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 3,75 4 Modul mudah dipelajari oleh siswa user friendly karena menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, mudah dipahami dan komunikatif oleh peserta didik. 3,25 5 Modul memuat rangka kegiatan belajar yang direncanakan secara sistematis 3,75 6 Modul memuat tujuan pembelajaran yang direncanakan explicit dan spesifik. 3,25 7 Modul memiliki daya adaptive yang tinggi, sehingga dapat digunakan dalam kurun waktu tertentu. 2,75 8 Modul dapat memberikan ruang bagi peserta didik untuk berlatih berfikir. 3,00 Jumlah Skor Penilaian 25,75 Dari perolehan data Tabel 23: Diketahui: Rerata aspek pemilihan media pembelajaran X = 25,75 Butir kriteria aspek pemilihan media pembelajaran = 8 Skor tertinggi = 4 Skor terendah = 1 Maka, Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi = 8 x 4 = 32 Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah = 8 x 1 = 8 X̅ = skor maksimal ideal + skor minimal ideal = 20 110 SBx = skor maksimal ideal – skor minimal ideal = 4 X̅ + 1.SBx = 20 + 4 = 24 X̅ - 1.SBx = 20 – 4 = 16 Sehingga dapat dibuat tabel konversi skor ke kategori seperti Tabel 24. Tabel 24. Konversi skor ke kategori Aspek Pemilihan Media Interval Skor Kategori X ≥ X̅+ 1.SBx X ≥ 24 Sangat layak X̅ + 1.SBx X ≥ X̅ 24 X ≥ 20 Layak X̅ X ≥ X̅ – 1.SBx 20 X ≥ 16 Tidak layak X X̅ – 1. SBx X 16 Sangat tidak layak Berdasarkan data hasil evaluasi ahli media, rerata skor untuk aspek pemilihan media sebesar 25,75 berada pada rentang skor X ≥ 24. Sesuai dengan Tabel 23 kriteria aspek pemilihan media untuk modul pembelajaran Inventor termasuk ke dalam kategori “Sangat Layak ”.

3. Data Hasil Uji Keterbacaan Modul Kelompok Kecil

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENDAHULUAN Pengembangan Pembelajaran Ips Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di SMPN 7 Purworejo.

0 1 9

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DAL (1)

0 1 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Implementasi Contextual teaching and Learning ( CTL ) 1. Pengertian Pendekatan Contextual teaching and Learning ( CTL ) - Implementasi Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

0 0 32