Data kualitatif Data Kuantitatif

82 kelayakan modul untuk diimplementasikan pada pembelajaran Inventor di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

1. Data kualitatif

Data ini diperoleh dengan nilai kategori yang ditentukan yaitu SS sangat setuju, S setuju, KS kurang setuju, TS tidak setuju.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penjabaran data kualitatif yang diperoleh ke dalam kriteria skor penilaian pada Tabel 11: Tabel 11. Kriteria Skor Penilaian Penilaian Keterangan Skor SS Sangat Setuju 4 S Setuju 3 KS Kurang Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 Dalam penelitian ini diperoleh data kualitas modul pembelajaran Inventor berdasarkan aspek kualitas materi, fungsi dan kemanfaatan, karakteristik tampilan cover, karakteristik tampilan materi, dan karakteristik pemilihan media pembelajaran. Langkah analisis data kualitas modul pembelajaran Inventor yang dilakukan adalah sebagai berikut: a Mengubah penilaian huruf menjadi skor dengan menggunakan ketentuan seperti tabel 10: Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Kurang Setuju = 2 Tidak Setuju = 1 83 b Menghitung skor rata-rata dengan rumus berikut: Keterangan: X̅ = skor rata-rata ∑X = jumlah skor penilai n = jumlah penilai c Mengkonversi skor rata-rata menjadi nilai kategori Untuk mengetahui kualitas modul hasil pengembangan dan penilaian dari ahli serta respon peserta didik, maka dari data yang mula-mula berupa skor, diubah menjadi data kualitatif data interval dengan skala empat. Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala empat tersebut menurut Djemari Mardapi 2008: 123 pada Tabel 12: Tabel 12. Konversi skor ke kategori Rentang Kategori X ≥ X̅ + 1.SBx Sangat layak X̅ + 1.SBx X ≥ X̅ Layak X̅ X ≥ X̅ – 1.SBx Tidak layak X X ̅ – 1. SBx Sangat tidak layak Keterangan: X̅ = rerata skor keseluruhan SBx = simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas X = skor yang diperoleh dari penelitian X̅ = skor maksimal ideal + skor minimal ideal X̅ = ∑ 84 SBx = skor maksimal ideal – skor minimal ideal Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah d Menghitung persentase kelayakan modul Persentase jumlah skor instrumen menurut Sugiyono: Kelayakan = � � � �� � �ℎ� � �� x 100 Keterangan: Nilai kenyataan = total skor dari instrumen yang telah diisi oleh responden Nilai diharapkan = total skor dari instrumen dengan asumsi setiap butir dijawab sangat setuju SS, skor 4 Dengan kriteria: 0 kelayakan ≤ 25 tidak layak 25 kelayakan ≤ 50 kurang layak 50 kelayakan ≤ 75 layak 75 kelayakan ≤ 100 sangat layak 1 Persentase kelayakan oleh ahli materi Kelayakan = � � � �� x 100 2 Persentase kelayakan oleh ahli media Kelayakan = � � � �� x 100 3 Persentase kelayakan oleh peserta didik Kelayakan = � � � �� x 100 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian pengembangan produk sesuai dengan tahapan pengembangan yang telah ditentukan. Kemudian dari penelitian ini dapat diketahui kelayakan modul yang telah dikembangkan, hingga modul siap digunakan. Prosedur pengembangan modul pembelajaran Inventor ini mengacu pada prosedur pengembangan Dick Carey yang telah dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan adalah menggunakan empat tahapan. Empat tahapan yang dimaksud yaitu tahap analisis kebutuhan modul, tahap desain modul, tahap validasi dan evaluasi dan tahap produk akhir. Berikut ini adalah penjelasan dari langkah-langkah yang dilakukan.

1. Tahap Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan untuk pen gembangan modul “Pembelajaran Inventor ” ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengidentifikasi materi, kompetensi, jumlah bab, judul modul dan konsep desain modul yang akan dikembangkan. Analisis kebutuhan yang dilakukan meliputi kegiatan studi lapangan dan mengumpulkan referensi mengenai materi yang akan diambil. Kegiatan studi lapangan berupa pengumpulan informasi tentang kondisi pembelajaran di SMK Muhammadiyah 1 Bantul tahun ajaran 20152016. Informasi diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada guru yang mengajar terhadap pelaksanaan pembelajaran mata

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENDAHULUAN Pengembangan Pembelajaran Ips Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di SMPN 7 Purworejo.

0 1 9

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DAL (1)

0 1 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Implementasi Contextual teaching and Learning ( CTL ) 1. Pengertian Pendekatan Contextual teaching and Learning ( CTL ) - Implementasi Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

0 0 32