Karakteristik Pembelajaran CTL Komponen Pembelajaran CTL

42 pembelajaran CTL ini siswa akan termotivasi dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Karakteristik Pembelajaran CTL

CTL memiliki beberapa karakteristik dalam aplikasinya. Berdasarkan pedoman Depdiknas 2010: 4-5, CTL memiliki sebelas karakteristik. Adapun kesebelas karakteristik tersebut seperti berikut: 1. Kerja sama 2. Saling menunjang 3. Menyenangkan, tidak membosankan 4. Belajar dengan bergairah 5. Pembelajaran terintegrasi 6. Menggunakan berbagai sumber 7. Siswa aktif 8. Sharing dengan teman 9. Siswa kritis, guru kreatif 10. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor, dan lain-lain. 11. Laporan kepada orang tua, bukan hanya rapor, melainkan hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dan lain-lain.

d. Komponen Pembelajaran CTL

CTL atau pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dan situasi dunia nyata siswa. CTL juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan 43 mereka sehari-hari dengan rnelibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif sebagaimana disebutkan oleh Jauhar 2011: 184, yakni konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, menemukan inquiri, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, dan penilaian sebenarnya authentic assessment. Penjelasan tujuh komponen di atas adalah sebagai berikut: 1. Konstruktivisme, konsep ini menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Strategi untuk memperoleh pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dan atau mengingat pengetahuan. Pada umumnya kita sudah menetapkan filosofi konstruktivisme ini dalam pembelajaran sehari-hari, yaitu ketika kita merancang pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan, mendemonstrasikan, menciptakan dan sebagainya. 2. Menemukan merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuankonsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi observasi, tanya jawab, hipotesis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan. Kata kunci dari inkuiri adalah siswa menemukan sendiri, adapun langkah-langkah kegiatan menemukan sendiri adalah a merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun, b mengamati atau melakukan observasi, c menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, 44 bagan tabel, dan karya lainnya, d mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman kelas, guru atau audience lainnya Depdiknas: 2010: 10. 3. Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab dilakukan, baik oleh guru maupun siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dan siswa, guru dengan siswa, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas. Dalam proses pembelajaran kegiatan tanya jawab berguna untuk Wina Sanjaya, 2011: 266: a Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran. b Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. c Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu. d Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan. e Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu. 4. Komunitas atau masyarakat belajar adalah kelompok belajar atau komunitas yang bertugas sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Praktiknya dapat berwujud dalam pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan masyarakat. 45 5. Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemonstrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberikan model tentang how to learn cara belajar dan guru bukan satu-satunya model, dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik. 6. Refleksi adalah melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan, dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasikan hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi, dan hasil karya. 7. Penilaian autentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan sikap siswa secara nyata. Penekanan penilaian autentik adalah pada pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi pada akhir periode. Kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil, tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa. 46

e. Penerapan Pembelajaran CTL

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENDAHULUAN Pengembangan Pembelajaran Ips Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di SMPN 7 Purworejo.

0 1 9

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DAL (1)

0 1 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Implementasi Contextual teaching and Learning ( CTL ) 1. Pengertian Pendekatan Contextual teaching and Learning ( CTL ) - Implementasi Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

0 0 32