Orang yang memiliki pendidikan tinggi tidak mempunyai hubungan kematian diabetes dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Hal ini
disebabkan karena orang yang berpendidikan tinggi lebih mengetahui hal- hal yang dapat menyebabkan kematian pada penderita DM sehingga dapat mencegah
lebih dini. Penderita DM yang memiliki pendidikan rendah berisiko 3,4 kali mengalami kematian dibandingkan penderita DM berpendidikan tinggi Emille
et al
, 2011.
2.1.11.1.4 Pekerjaan
Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang bekerja dapat terjadi kesakitan bahkan
dapat menimbulkan kematian, kondisi situasi lingkungan dan dapat menimbulkan stress dalam bekerja Arikunto, 2008. Situasi pekerjaan yang penuh dengan strees
menimbulkan penderita DM kondisi gula darah tidak terkontrol memperburuk kondisi kesehatan yang berdampak buruk bagi penderita tersebut. Selain itu
pekerjaan memiliki hubungan kuat dengan praktik kesehatan atau gaya hidup yang dipengaruhi oleh perilaku yang menyebabkan penderita mengalami
keparahan dan kematian CDC, 2000. Penderita DM yang tetap bekerja ketika dalam kondisi sakit berisiko 14,2
kali terjadi kematian dini dibandingkan dengan orang yang tidak menderita diabetes, secara fisiologis penderita DM memiliki kecacatan fisik dan cenderung
mudah stress Laluka,
et al
, 2016. Pengalaman stres terhadap pekerjaan yang dilakukan penderita DM berdampak negatif, bermula dari saraf otonom
mengakibatkan adanya gangguan neuroendocrinological atau neuro mekanisme
imunologi. Paparan stres jangka panjang mempengaruhi seluruh sistem neuroendokrin, mengaktifkan hipotalamus-hipofisis-adrenal dan sistem saraf
simpatik pusat. Peningkatan kadar kortisol setelah aktivasi dari hipotalamus- hipofisis-adrenal yang dapat menurunkan glukosa darah. Kortisol akan
menginduksi resistensi insulin dengan meningkatkan produksi glukosa hepatik, menekan penggunaan glukosa, dan menghambat sekresi insulin. terjadilah
emosionali penderita negatif dapat meningkatkan risiko kesehatan buruk CDC, 2000.
2.1.11.1.5 Tekanan Darah
Tekanan Darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian pasien diabetes mellitus. Gula darah sebanding dengan tekanan darah, apabila
gula darah naik maka tekanan mengalami kenaikan yang mengakibatkan kerusakan pembuluh darah nadi dan berdampak terjadinya kerusakan organ vital
tubuh seperti penurunan daya ketajaman mata dan menculnya berbagai komplikasi Bustan, 2015.
Insulin bekerja untuk merubah glukosa menjadi glikogen yang disimpan di jaringan perifer tubuh dapat mengakibatkan peningkatan resitensi natrium di
ginjal dan meningkatkan aktifitas sistem syaraf simpatik yang merupakan dua hal yang berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah dan juga dapat
meningkatkan konsentrasi kalium didalam sel yang mengakibatkan naiknya resistensi pembuluh darah. Pada penderita DM dengan tekanan darah tinggi
mengakibatkan aliran darah tidak lancar, kondisi tersebut dapat memperparah kondisi kesehatan penderita diabetes mellitus berujung kematian Marewa, 2015.
2.1.11.1.6 Tipe Diabetes Mellitus