Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus Hubungan Antara Pendidikan Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

4.2.2.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

Adapun untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.22 Hubungan antara jenis kelamin dengan kematian pasien diabetes mellitus Jenis Kelamin Status Pasien DM Jumlah p-value OR 95 CI Meninggal Hidup N N N Laki- laki 19 70,4 10 37,0 29 53,7 0,029 4,038 1,295- 12,585 Perempuan 8 29,6 17 63,0 25 46,3 Jumlah 27 100 27 100 54 100 Berdasarkan pada tabel 4.22, hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan kematian pasien DM, dikategorikan jenis kelamin laki dan perempuan. Jenis kelamin pasien DM yang berisiko terjadinya kematian adalah laki- laki. Proporsi laki laki pada kelompok kasus sebesar 70,4, lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 37,0. Sedangkan proporsi perempuan pada kelompok kasus 29,6, lebih kecil dari kelompok kontrol 63,0. Hasil uji hubungan tersebut memenuhi syarat untuk uji dengan menggunakan chi square karena tidak terdapat sel dengan nilai observed nol 0 dan sel dengan nilai expected E kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. Dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value 0,029 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,029 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR= 4,038 OR1 dengan interval 1,295- 12,585 tidak mencakup angka 1 artinya pasien DM laki- laki memiliki risiko 4,038 kali mengalami kematian dibandingkan pasien DM perempuan.

4.2.2.3 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

Adapun untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.23 Hubungan antara pendidikan dengan kematian pasien diabetes mellitus Pendidikan Status Pasien DM Jumlah p-value OR 95 CI Meninggal Hidup N N N Rendah Tidak sekolah, Tidak tamat SD, SD, SMP 22 81,5 8 29,6 30 55,6 0,000 10,450 2,920- 37,392 Tinggi SMA, Tamat perguruan tinggi 5 18,5 19 70,4 24 44,4 Jumlah 27 100 27 100 54 100 Berdasarkan pada tabel 4.23, hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan kematian pasien DM, dikategorikan pendidikan rendah dan tinggi. Pendidikan pasien DM yang berisiko terjadinya kematian adalah pendidikan rendah seperti tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP. Proporsi pendidikan pada kelompok kasus yaitu tidak sekolah sebesar 48,1 13 orang, SD sebesar 14,8 4 orang, SMP sebesar 18,5 5 orang, SMA sebesar 18,5 5 orang. Sedangkan pendidikan pada pada kelompok kontrol tidak sekolah sebesar 7,4 2 orang, SD sebesar 3,7 1 orang, SMP sebesar 18,5 5 orang, SMA sebesar 62,9 17 orang, D3 sebesar 3,7 1 orang, S1 sebesar 3,7 1 orang. Hasil uji hubungan tersebut memenuhi syarat untuk uji dengan menggunakan chi square karena tidak terdapat sel dengan nilai observed nol 0 dan sel dengan nilai expected E kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. Dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value 0,000 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR= 10,450 OR1 dengan interval 29,420- 37,392 tidak mencakup angka 1 artinya pasien DM tingkat pendidikan rendah memiliki risiko 10,450 kali mengalami kejadian kematian dibandingkan pasien DM yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.

4.2.2.4 Hubungan antara pekerjaan dengan kematian pasien diabetes mellitus