yang signifikan terhadap kematian pasien DM. Penderita DM yang memiliki pendidikan rendah berisiko 3,02 kali mengalami kematian dibandingkan yang
berpendidikan tinggi. Pendidikan penderita DM yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan penderita
yang tingkat pendidikan rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Sugiharto dkk 2003 menyatakan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan dan
pengetahuan seseorang dalam menerapkan perilaku hidup sehat, terutama mencegah keparahan penyakit DM. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka
semakin tinggi pula kemampuan seseorang dalam menjaga pola hidup sehat.
5.1.4 Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kematian pasien diabetes mellitus di RSUD
Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji
chi square
yang diperoleh
p value
= 0,094 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,094 0,05, artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kematian pasien
diabetes mellitus. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pekerjaan dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo karena adanya kesetaraaan proporsi antara kelompok kasus dan kontrol bekerja
saat dalam keadaan sakit. Hal ini dapat dilihat dengan proporsi bekerja pada kelompok kasus diantaranya petani 7,4, wirausaha 14,8, karyawan 14,8,
supir 7,4, POLRI 3,7 dan tidak bekerja melakukan kegiatan diantaranya
mengurus cucu 11,1, menjaga rumah 14,8, merawat kebun 18,5, mengurus barang barang koleksian 7,4. Sedangkan pekerjaan pada kelompok kontrol
diantaranya buruh 25,9, peternak 11,1, wiraswasta 14,8, wirausaha 11,1 dan tidak bekerja melakukan kegiatan diantaranya mengurus cucu 7,4, merawat
kebun 14,8, mengurus barang koleksian 3,7. Pekerjaan merupakan hal yang berhubungan dengan kejadian kematian
pasien diabetes mellitus. Pada keadaan sakit penderita DM dengan ekonomi keluarga di tingkat bawah rata rata sehingga orang tersebut akan memutuskan
untuk bekerja. Keadaan tersebut akan membawa pengaruh terhadap kesehatan penderita dan meningkatkan risiko pola hidup tidak sehat karena terpengaruh oleh
lingkungan sekitar kemungkinan terjadi risiko timbulnya penyakit komplikasi dan menurunnya kondisi semakin memburuk Nursalam, 2001.
5.1.5 Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah dengan kematian pasien diabetes mellitus di
RSUD Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji
chi square
yang diperoleh
p value
= 0,014 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,014 0,05, artinya ada hubungan antara tekanan darah dengan kematian pasien
diabetes mellitus. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR= 4,857 artinya pasien diabetes mellitus yang memiliki tekanan darah tinggi memiliki risiko 4,857 kali
mengalami kematian dibandingkan pasien diabetes mellitus yang memiliki tekanan darah normal.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo.
Hasil penelitian menujukan proporsi tekanan darah ≥180 90 mmHg pada
kelompok kasus sebesar 70,4, lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 25,9. Sedangkan proporsi tekanan darah TD 90-139 60- 89 mmHg pada
kelompok kasus 29,6, lebih kecil dari kelompok kontrol 74,1. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Marewa 2015 menyatakan
bahwa penderita DM yang menderita tekanan darah tinggi menyebabkan terjadinya resistensi terhadap insulin sehingga terjadi hiperinsulinemia. Tekanan
darah tinggi yang secara terus menerus juga akan menyebabkan sistem pembuluh darah arteri mengalami proses pengerasan dan berdampak pada menyempitkan
ruang rongga pembuluh darah atau lumen. Ruang rongga pembuluh darah yang keras menyempit dapat menghambat dan menyumbat aliran darah.
Penelitian ini sesuai dengan teori Gruendy et al 1998 menyatakan bahwa ada hubungan antara tekanan darah tinggi dengan kematian pada pederita DM.
Kondisi tersebut berdampak peningkatan volume cairan dalam tubuh, menurunkan kemampuan pembuluh darah untuk merenggang, perubahan dalam
cara tubuh memproduksi dan menangani kerja insulin dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini menyebabkan perubahan kecil
dalam aliran darah, yang mempengaruhi kapiler sensitif lainnya sehingga mengalami kerusakan tambahan. Tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi
sekresi insulin dari pankreas, yang mengarah ke gula darah yang lebih tinggi.
Penyakit diabetes dan darah tinggi merupakan sistem yang dapat memperparah kondisi penderita semakin memburuk dari waktu ke waktu.
5.1.6 Hubungan Antara Tipe DM Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus