Hubungan Antara Tipe DM Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes dan darah tinggi merupakan sistem yang dapat memperparah kondisi penderita semakin memburuk dari waktu ke waktu.

5.1.6 Hubungan Antara Tipe DM Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tipe DM dengan kematian pasien diabetes mellitus di RSUD Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi square yang diperoleh p value = 1,000 dimana itu lebih besar dari 0,05 0,000 0,05, artinya ada hubungan antara tipe DM dengan kematian pasien diabetes mellitus. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa kematian pasien diabetes sebagian besar pasien yang menderita DM tipe 2 yaitu 92,6 karena pada saat terkena penyakit tersebut saat berusia antara usia 45- 70 tahun sehingga daya tahan tubuh menurun sehingga mempengaruhi ketahanan hidup pasien. Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2, karena kedua jenis tipe tersebut sudah dikenal secara umum dengan jumlah penderita lebih banyak dibandingkan DM tipe lain dan tipe kehamilan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Marewa 2015 menyatakan bahwa DM tipe 1 terjadi karena kerusakan autoimun pada sel beta pankreas yang didapatkan dari genetik. Kerusakan pada pankreas menghambat produksi hormon insulin sehingga jumlah hormon insulin yang ada dalam tubuh tidak mencukupi. Kerusakan beta pankreas terjadi adanya virus atau malnutrisi yang ditunjang dengan gaya hidup. Virus yang biasa menginfeksi enterovirus terutama Coxsakie virus B CVB yang menyerang pada usia kanak- kanak pada bagian usus sehingga memberikan efek secara terus menerus terutama daya tubuh penderita DM menurun. Sampai saat ini pemberian terapi insulin seumur hidup masih menjadi satu- satunya pengobatan DM tipe 1, tanpa pemberian suntikan insulin maka penderita tidak akan bertahan hidup. Sedangkan pada DM tipe 2 sering ditemukan keadaan bahwa hormon insulin di dalam tubuh masih ada bahkan masih tersedia dengan jumlah cukup di dalam tubuh namun tidak masuk kedalam pembuluh darah perifer disebabkan karena ada kelainan. Situasi lain adalah kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas sehingga hormon insulin tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dalam menormalkan gula darah. Diabetes mellitus tipe 2 tidak bergantung dengan insulin. Sekitar 90-95 DM tipe 2 banyak terjadi di temukan paling banyak dan terjadi diseluruh dunia. DM tipe ini dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat sehingga berdampak pada gula darah. Pengendalian kadar gula darah merupakan faktor utama dalam pencegahan komplikasi dan berdampak buruk terhadap penderita DM tipe 2. Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki jumlah DM sebesar 47,2 memiliki kendali yang buruk pada kadar gula penderita DM tipe 2 Waspadji, 2007.

5.1.7 Hubungan Antara Lama DM Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus