5.1.13 Hubungan Antara Ulkus Kaki Diabetika Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ulkus kaki diabetik dengan kematian pasien diabetes mellitus di
RSUD Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji
chi square
yang diperoleh
p value
= 0,001 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05, artinya ada hubungan antara ulkus kaki diabetik dengan kematian pasien
diabetes mellitus. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR= 8,8 artinya pasien diabetes mellitus riwayat ulkus kaki diabetik memiliki risiko 8,8 kali mengalami
kematian dibandingkan pasien diabetes mellitus tanpa ulkus kaki diabetik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Marjolein M
et al
2009 menyatakan bahwa penderita DM yang terkena ulkus kaki diabetik memiliki risiko 2,29 kali mengalami kematian daripada penderita
DM tanpa ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik berawal dari luka biasa yang kehadirannya tidak disadari penderita akibatnya luka yang awalnya tidak terlalu
parah kemudian berkembang menjadi ulkus diabetes. Hal ini karena kadar gula darah meningkat mendukung perkembangan bakteri di sekitar luka, kemudian
menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Jika sudah demikian biasanya dilakukan tindakan amputasi dengan harapan dapat mencegah infeksi menjalar ke bagian
tubuh. Komplikasi ini merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi dan menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.
5.1.14 Hubungan Antara Merokok Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara merokok dengan kematian pasien diabetes mellitus di RSUD
Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji
chi square
yang diperoleh
p value
= 0,000 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, artinya ada hubungan antara merokok dengan kematian pasien diabetes
mellitus. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR= 11,500 artinya pasien diabetes mellitus yang pernah merokok kemudian sudah berhenti atau sampai saat ini
masih merokok memiliki risiko 11,500 kali mengalami kematian dibandingkan pasien diabetes mellitus yang tidak pernah merokok.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo.
Proporsi pasien DM pada kelompok kasus yang memiliki riwayat merokok sampai saat ini sudah berhenti sebesar 37 10 orang dan saat ini masih merokok
sebesar 29,7 8 orang, lebih besar pada kelompok kontrol semua pasien riwayat merokok sampai saat ini sudah berhentu. Sedangkan proporsi tidak pernah
merokok pada kelompok kasus 33,3, lebih kecil dari kelompok kontrol 85,2. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa pasien DM yang
mempunyai riwayat merokok sudah berhenti maupun belum berhenti sampai sekarang. Pasien DM yang konsumsi rokok 1- 14 batang per hari sebanyak 10
orang 45,5, konsumsi rokok 15- 34 batang per hari sebanyak 7 orang 31,8, dan konsumsi rokok ≥35 batang per hari sebanyak 5 orang 22,7.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh ASH fact Sheet 2015 menyatakan bahwa penderita DM yang
merokok berisiko 1,48 kali mengalami kematian dibandingkan dengan penderita DM tidak merokok. Selain itu juga meningkatkan risiko kematian akibat
muculnya penyakit jantung dan stroke. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Marewa 2015 menyatakan
bahwa merokok merugikan penderita DM karena asap rokok mengandung meyebabkan insulin tidak bekerja dengan baik resistensi insulin, memperburuk
metabolisme gula dalam darah, menyebabkan terjadinya peradangan pankreas sampai dengan pencetus terjadinya kanker pankreas. Penderita DM perokok juga
juga umumnya mempunyai kemungkinan lebih besar menderita hipertensi, lemak tinggi dan rendahnya kolesterol baik. Sindrom metabolik, menurunnya daya
kemampuan insulin serta merokok, mempunyai hubungan yang kuat dan saling memengaruhi sehingga ketiga kondisi tersebut saling berkaitan dan sering
bersamaan pada penderita DM. Kaitannya dengan risiko kematian dini, perokok berisiko dua kali lebih besar dibandingkan bukan perokok.
Hasil sebuah penelitian yang melibatkan perawat Amerika Serikat dalam jumlah yang besar, diantara penderita DM yang merokok 1,31 kali mantan
perokok, 1,43 kali sedang perokok 1-14 batang hari, 1,64 kali 15-34 batanghari dan 2,19 kali
≥35 batang hari berisiko 2,19 kali mengalami kematian. Dengan demikian makin banyak jumlah batang rokok yang dihisap
dalam sehari maka semakin besar kemungkinan mengalami risiko kematian.
5.1.15 Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus