Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

diantaranya penyakit jantung, stroke, penyakit saluran kemih, kebutaan, gagal ginjal, penyakit saluran pernapasan, sampai dengan amputasi.

5.1.8 Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kematian pasien diabetes mellitus di RSUD Tugurejo Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi square yang diperoleh p value = 0,006 dimana itu lebih kecil dari 0,05 0,0016 0,05, artinya ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kematian pasien diabetes mellitus. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR= 5,714 artinya pasien diabetes mellitus IMT lebih memiliki risiko 5,714 kali mengalami kematian dibandingkan pasien diabetes mellitus IMT normal. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kematian pasien DM di RSUD Tugurejo. Hasil penelitian menujukan proporsi IMT25,0-27 Kgm 2 pada kelompok kasus sebesar 66,7, lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 25,9. Sedangkan proporsi IMT18,5- 25,0 Kgm 2 pada kelompok kasus 33,3, lebih kecil dari kelompok kontrol 74,1. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wenhui Zhao et al 2014 menyatakan bahwa pasien DM tipe 2 yang mempunyai IMT lebih berisiko 1,23 kali mengalami kematian dibandingkan dengan IMT normal. Kadar lemak tinggi di dalam darah akan menurunkan daya guna insulin yang akan menambah beban penyakit DM yaitu akan menghambat penyerapan gula ke dalam sel- sel jaringan yang bisa menyebabkan tingginya gula darah serta dapat memunculkan berbagai macam penyakit degeneratif lainnya yang membahayakan bagi kesehatan. Indeks massa tubuh lebih meningkatkan kadar leptin dalam tubuh. Leptin berhubungan dengan gen obesitas yang berperan dalam hipotalamus untuk mengatur tingkat lemak tubuh, kemampuan untuk membakar lemak menjadi energi dan rasa kenyang. Leptin bekerja pada sistem saraf perifer dan pusat kemudian terjadi resistensi yaitu leptin menghambat fosforilasi insulin receptor substrate-1 IRS akibatnya peningkatan kadar gula dalam darah, kadar lemak tinggi terutama kolesterol dan trigiliserida sehingga tubuh mengalami banyak gangguan yang membahayakan bagi penderita yang akan berdampak pada ketahanan hidup D’adamo, 2008.

5.1.9 Hubungan Antara Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus