untuk menurunkan maka harus menjalani terapi sulih insulin Widiyanto S, 2009. Pada penderita DM tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin secara baik.
Pengobatannya dengan pemberian insulin untuk menurunkan gula darah. Insulin diberikan melalui suntikan yaitu pada lapisan lemak dibawah kulit seperti lengan,
paha, dan dinding perut. Penyuntikan menggunakan suntuikan jarum kecil sehingga tidak terasa nyeri Widiyanto S, 2009.
Beberapa kasus penderita mengalami resistensi insulin disebabkan karena perbedaan insulin pengganti dengan insulin produksi secara alami dari pankreas,
apabila hal ini terjadi maka dosis penyuntikan bagi penderita ditingkatkan Widiyanto S, 2009.
Setiap pengobatan menimbulkan efek samping demikian terapi sulih insulin. Biasanya menimbulkan efek samping pada kulit dan jaringan dibawah
kulit tempat sumtikan. Terkadang timbul warna kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kulit terasa nyeri. Dan dapat memicu timbulnya endapan lemak,dan
merusak jaringan lemak dan merusak jaringan lemak dibawah kulit. Endapan kulit tampak benjol. Sedangkan kerusakan lemak mengakibatkan kulit berlekuk- lekuk
Widiyanto S, 2009.
2.1.9 Pengendalian Diabetes Mellitus
Pengendalian DM dimaksudkan untuk mengurangi gejala, membentuk berat badan ideal, dan mencegah akibat lanjut atau komplikasi. Prinsip dasar
manajemen pengendalian atau penanganan DM meliputi : 1.
Pengaturan makanan 2.
Latihan jasmani
3. Perubahan perilaku risiko
4. Obat antidiabetik
5. Intervensi bedah: sebagai pilihan terakhir, kalau memungkinkan dengan
cangkok pankreas Bustan, 2015. Dalam pengelolaan DM kita mempunyai kriteria pengendalian yang
harus di capai. Tabel 2.2 Pengendalian Diabetes Mellitus
Baik Sedang
Buruk
Glukosa darah
puasa mgdl 80-109
100- 125 ≥126
Glukosa darah 2 jam mgdl
110- 114 145- 179
≥180 Gula darah sewaktu
mgdl 80- 144
145- 179 ≥180
Kadar HbA1c 6.5
6.5- 8 8
Kolesterol total
mgdl 200
6.5- 8 ≥240
Kolesterol LDL
mgdl 100
100-129 ≥130
Kolesterol HDL
mgdl 45
- -
Trigliserida mgdl 150
150- 199 ≥200
IMT Kgm2 18.5- 22,9
23- 25 25
Tekanan Darah
mmHg 13080
130-140 80-90 14090
Perkeni, 2006
2.1.10 Pencegahan Diabetes Mellitus
Pencegahan diabetes sepenuhnya meliputi Bustan, 2007: 2.1.10.1 Pencegahan Premordial
Ditujukan untuk masyarkat yang sehat untuk berperilaku sehat dan menghindari terjadinya DM. Seperti : berperilaku sehat, tidak merokok, makanan
dan seimbang, ataupun bisa diet, membatasi diri terhadap makanan atau kegiatan jasmani yang memadai.
2.1.10.2 Promosi Kesehatan Promosi kesehatan ditujukan pada kelompok berisiko, yaitu untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko yang ada. Biasanya melalui ikut serta dalam penyuluhan sehingga pengetahuan bertambah.
2.1.10.3 Pencegahan Khusus Ditujukan pada orang yang berisiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan
dan sebagai upaya agar tidak terjatuh ke DM, seperti konsultasi gizi. 2.1.10.4 Diagnosis Awal
Dapat dilakukan pada kelompok risiko dengan pemeriksaan kadar gula. Adanya ppemeriksaan dini hanya saja aksesibilitas yang rendah pelayanan yang
tersedia masih kurang dan belum mudah didapatkan oleh masyarakat. 2.1.10.5 Pengobatan yang tepat
Berbagai macam upaya dan pendekatan pengobatan sehingga tidak jatuh ke DM yang lebih berat atau komplikasi.
2.1.10.6 Disability Limitation Mengurangi terjadinya kecacatan yang terjadi sehingga komplikasi DM
sehingga tidak menjadi lebih berat. 2.1.10.7 Rehabilitas, sosial maupun medis
Memperbaiki keadaan akibat komplikasiatau kecacatan akibat DM, dengan upaya rehabilitas fisik berkaitan dengan penderita yang telah melakukan
amputasi.
2.1.11 Faktor- Faktor Yang Berhubungan dengan Kematian Pasien Diabetes Mellitus