17 mengungkapkan bahwa pembelajaran fisika lebih ditekankan pada pemberian
pengalaman belajar langsung kepada siswa, guru sebagai fasilitator dan siswa aktif dalam pembelajaran. Suparno 2013 juga menjelaskan bahwa tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran fisika adalah siswa mampu mengerti dan menggunakan metode ilmiah, menguasai konsep-konsep fisika, menggunakan
sikap ilmiah, serta menyadari kegunaan konsep yang dipelajari dalam kehidupan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika
merupakan proses pembelajaran yang berkaitan dengan hakekat fisika sebagai ilmu. Proses pembelajaran fisika harus melibatkan siswa secara aktif untuk
berhubungan dengan sumber belajar secara konkret. Adapun tujuan dari pembelajaran fisika adalah mengembangkan kemampuan akademik siswa dan
keterampilan proses. Oleh karena itu dalam pembelajaran fisika harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang efektif dan efisien
sehingga perangkat pembelajaran yang digunakan harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari.
2. Pembelajaran Aktif
Bell dan Kahrhoff 2006:1 memberikan definisi pembelajaran aktif sebagai
berikut:
“Active learning is a process wherein students are actively engaged in building understanding of facts, ideas, and skills through the completion of
instructor directed tasks and activities. It is any type of activity that gets students involved in the learning process
.” Sejalan dengan pendapat tersebut, Zaini 2004 mengemukakan bahwa
pembelajaran aktif Active learning adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik belajar secara aktif. Pada pembelajaran aktif peserta didik diajak
18 untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan
tetapi juga melibatkan fisik. Pembelajaran yang turut melibatkan siswa didalamnya akan menjadikan siswa merasakan suasana yang lebih menyenangkan
sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Hal senada juga disampaikan oleh Jauhar 2011: 156 yang menyatakan bahwa pembelajaran yang aktif berarti
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua peserta didik dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Melalui belajar aktif siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Mulyasa 2006: 191 menjelaskan
bahwa pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya menganalisis dan mensintesis, serta
melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Silberman 2002: 5 mengemukakan bahwa saat
belajar aktif, para siswa melakukan banyak kegiatan. Mereka menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang
mereka pelajari. Belajar aktif adalah mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat dan keterlibatan secara pribadi untuk mempelajari sesuatu yang
baik. Hosnan 2014: 208 menyebutkan bahwa active learningadalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlinat secara intelektual dan
emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
Model pembelajaran aktif juga memberikan dampak yang positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Hasil penelitian Hamouda Tarlochan 2015
19 yang menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis pada analisis informasi. Hasil penelitian Sesen Tarhan 2010 juga menunjukkan bahwa pembelajaran aktif mampu meningkatkan pencapaian
pembelajaran dan sikap siswa. Nelson Crow 2014 juga memberikan penguatan bahwa pembelajaran aktif meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Penelitian Aydede Matyar 2009 juga menunjukkan bahwa level kognitif siswa sangat dipengaruhi oleh active learningpada pembelajaran sains
dan penelitian ini juga menunjukkan kelompok siswa yang menggunakan active learningmenunjukkan respon positif setelah pembelajaran.
Ahmadi dan Supriyono 2004 mengungkapkan ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara siswa belajar aktif, antara lain stimulasi
belajar, perhatian dan motivasi, respons yang dipelajari, penguatan, dan pemakaian dan pemindahan. Stimulasi belajar merupakan pesan yang diterima
siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat berbentuk verbalbahasa, visual, auditif, taktik, dan lain-lain.
Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara
lain melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, dan memberikan stimulus baru sedangkan motivasi belajar bisa tumbuh dari dua
hal, yakni tumbuh dari dalam dirinya sendiri dan tumbuh dari luar dirinya.. Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan dari
dalam dirinya. Penguat belajar yang berasal dari luar diri seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, ganjaran, hadiah dan lain-lain,
20 merupakan cara untuk memperkuat respons siswa sedangkan penguat dari dalam
dirinya bisa terjadi apabila respons yang dilakukan siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai dengan kebutuhannya. Belajar dengan memperluas
pembentukan asosiasi
dapat meningkatkan
kemampuan siswa
untuk memindahkan apa yang sudah dipelajari pada situasi lain yang serupa di masa
mendatang. Asosiasi dapat dibentuk melalui pemberian bahan yang bermakna, berorientasi kepada pengetahuan yang telah dimiliki siswa, memberi contoh yang
jelas, pemberi latihan yang teratur, pemecahan masalah yang serupa, melakukan dalam situasi yang menyenangkan.
Bonwell 1995 menyatakan bahwa pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik yaitu, penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian
informasi, siswa ikut berpartisipasi, menekankan pada eksplorasi nilai dan sikap, menuntut siswa untuk berpikir kritis, dan umpan balik lebih cepat. Proses
pembelajaran aktif lebih menekankan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis materi yang sedang sedang diajarkan daripada
penyampaian informasi oleh pengajar. Siswa terlibat aktif dalam mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran sehingga siswa mampu untuk
berpikir kritis, menganalisa, dan juga melakukan evaluasi. Proses pembelajaran aktif juga lebih mengedepankan eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan
dengan materi pembelajaran.
Silberman 2002 memberikan beberapa bentuk model pembelajaran aktif antara lain learning starts with a questions, everyone is teacher here, the power of
two, information search, snowbolling, dan jigsaw learning. Learning starts with a
21 question merupakan model pembelaran dimana siswa belajar secara berpasangan
dan membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami. Pertanyaan- pertanyaan tersebut selanjutnya akan dijawab secara bersama-sama di dalam
kelas. Everyone is teacher here berarti bahwa setiap siswa di dalam kelas berpeluang menjelaskan suatu materi. Model ini dilakukan dengan meminta siswa
untuk membuat suatu pertanyaan tentang hal yang belum mereka kuasai, selanjutnya pertanyaan tersebut di kocok atau di undi. Pertanyaan tersebut
selanjutnya akan dibaca dan di jawab oleh siswa di depan kelas dan akan berkembang menjadi diskusi. The power of two dapat dilakukan dengan cara
mengajukan suatu permasalahan, kemudian siswa diminta untuk memcahkan permasalahan tersebut secara tertulis. Kelompokkan siswa secara berpasangan dan
mintalah mereka mendiskusikan jawaban permasalahan. Selanjutnya bandingkan jawaban hasil diskusi kecil antar kelompok dan berikan klarifikasi.
Model pembelajaran aktif tipe information search dapat diartikan bahwa siswa mencari informasi atas permasalahan yang ada. Pencarian informasi tersebut dapat
dicari di resource material yang telah diberikan sebelumnya. Melalui kelompok- kelompok kecil siswa akan memecahkan permasalahan tersebut dan selanjutnya
salah satu kelompok akan mempresentasikan hasil jawaban mereka dan berikan klarifikasi serta kembangkan jawaban tersebut untuk memperluas cakupan belajar.
Snowbollinhg dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada kelompok kecil. Setelah kelompok kecil tersebut selesai mengerjakan maka gabungkanlah
dua kelompok kecil menadi kelompok baru dan mintalah untuk mendiskusikan hasil jawaban mereka. Klarifikasi jawaban mereka agar seluruh siswa
22 memperoleh pemahaman mengenai jawaban. Jigsaw learning dapat dilakukan
dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok ahli. Setiap kelompok ahli bertanggungjawab terhadap suatu topik permasalahan. Setelah kelompok ahli
berdiskusi buatlah kelompok baru yang terdiri dari beberapa anggota dari masing- masing kelompok ahli, kemudian setiap anggota kelompok merumuskan hasil
belajar secara utuh. Presentasikan hasil dan berikan klarifikasi terhadap jawaban siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif atau active learningadalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Melalui pembelajaran aktif siswa akan terdorong untuk menggunakan kemampuannya dalam memecahkan
permasalahan yang ada sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa
3. Pembelajaran Aktif tipe Information Search