Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Analisis Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Nilai Karakter Uji MANOVA

83 Tabel 8. Kategori Penilaian Skala Lima Widiyoko, 2009: 238 NO Rentang Skor Nilai Kategori 1 X Mi +1,80 Sbi A Sangat baik 2 Mi + 0,60 SBi X Mi + 1,80 SBi B Baik 3 Mi - 0,60 SBi X Mi + 0,60 Sbi C Cukup 4 Mi – 1,80 SBi X Mi - 0,60 Sbi D Kurang 5 X Mi – 1,80 Sbi E Sangat Kurang Keterangan: X = skor yang dicapai Mi = Mean ideal = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal Sbi = Simpangan baku ideal = skor maksimal ideal - skor minimal ideal Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria × skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria × skor terendah

c. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Hasil observasi pembelajaran dianalisis dengan langkah sebagai berikut: 1 Memberi skor untuk masing-masing butir pada lembar observasi dan dikelompokkan sesuai aspek yang diamati 2 Menentukan jumlah skor lembar observasi setiap pertemuan 3 Menentukan presentase jumlah skor lembar observasi setiap pertemuan dengan cara sebagai berikut 4 Menentukan kategori presentase jumlah skor observasi. Kategori presentase jumlah skor disajikan pada Tabel 9. 84 Tabel 9. Kategori Presentase Jumlah Skor Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Hamalik 1989: 122 Presentase jumlah skor P Kategori 85 ≤ P ≤ 100 Sangat baik 70 ≤ P ≤ 84,99 Baik 55 ≤ P ≤ 69,99 Cukup 40 ≤ P ≤ 54,99 Kurang ≤ P ≤ 39,99 Sangat Kuran

d. Analisis Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Nilai Karakter

Untuk menilai peningkatan kompetensi akademik dan nilai-nilai karakter dilakukan dengan memberi pretest dan posttest. Dalam penelitian ini akan dicari apakah terdapat peningkatan dalam pretest dan posttest. Peningkatan ini dinyatakan dengan nilai Standard Gain. Menurut Hake 1993: 1, Absolute Gain diperoleh dari nilai rerata posttest dikurangi nilai rerata pretest dan Standard Gain dapat dicari dengan menggunakan rumus: ̅ ̅ ̅ ̅ Dimana ̅ = nilai rerata posttest ̅ = nilai rerata prestest ̅ = nilai maksimal Nilai standar gain yang dihasilkan diintepretasikan sesuai Tabel 10. Tabel 10. Kriteria Nilai Gain Hake, 1993: 1 Nilai g Klasifikasi g Tinggi g Sedang g0,3 Rendah 85

e. Uji MANOVA

Perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diketahui dengan menggunakan uji statistika parametrik. Uji statistika yang digunakan adalah uji statistika MANOVA. Data yang digunakan dalam uji statistika parametrik adalah data interval dan rasio. Data kemampuan berpikir kritis merupakan data interval, sedangkan data angket karakter siswa berupa data ordinal, oleh karena itu data angket karakter siswa perlu dikonversi terlebih dahulu menjadi data interval. Pengonversian data ordinal menjadi data interval dilakukan dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI dengan bantuan Ms. Excell. Uji statistika MANOVA dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0. Penggunaan uji MANOVA dapat dilakukan apabila memenuhi beberapa asumsi, yaitu normalitas dan homogenitas. Oleh karena itu analisis data dibagi menjadi dua tahap yaitu uji asumsi dan uji hipotesis. 1 Uji Asumsi MANOVA a Uji Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data pada sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Pada semua teknik multivariat tidak ada uji langsung untuk menguji normalitas data multivariat, akan tetapi harus di uji secara terpisah atau sendiri- sendiri. Jika masing-masing sudah terdistribusi normal, maka gabungan dari semua variat dalam multivariat dapat dikatakan terdistribusi normal. 86 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro- Wilk. Langkah dalam uji Shapiro-Wilk adalah: 1 Menentukan hipotesis yang digunakan H = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 = sampel bukan berasal dari populasi berdistribusi normal 2 Menentukan harga quantil statistik shapiro-wilk pada tabel 3 Menghitung nilai T 3 [∑ ] ∑ ̅ dimana ai = koefisien tes Shapiro-wilk = angka ke n-i+1 pada data = angka ke i pada data 4 Mengambil keputusan jika nilai T 3 lebih besar dari tabel maka H ditolak b Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok- kelompok sampel yang diambil secara acak berasal dari populasi yang sama tau tidak. Data yang diuji homogenitasnya adalah nilai gain kemampuan berpikir kritis siswa dan nilai karakter. Uji homogenitas dalam MANOVA yang digunakan adalah uji homogenitas matriks varians- kovarians. Rumus yang digunakan dalam statistik uji homogenitas matriks varians-kovarians adalah: 87 ∑ | | ∑ | | ∑ ∑ [∑ ∑ ] [ ] Kriteria pengambilan keputusan H ditolak jika nilai MC -1 ≥ 2 Uji Hipotesis Uji hipotesis MANOVA dapat dilakukan setelah memnuhi uji asumsi. Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa secara simultan atau tidak. Data yang diuji adalah nilai gain kemampuan berpikir kritis siswa dan nilai karakter. Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji MANOVA adalah uji korelasi. Uji MANOVA dapat dilakukan jika variabel terikat memiliki korelasi. Hipotesis penelitian dalam uji MANOVA ini adalah: Ho : tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H1 : terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Pengembangan perangkat pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah model 4D, yaitu pendefinisian define, perancangan design, pengembangan develop, dan penyebaran disseminate. Penjabaran hasil pengembangan produk awal yang diperoleh adalah:

1. Tahap Pendefinisian

Tahap ini dilakukan studi pendahuluan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Penjabaran data secara rinci dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai masalah mendasar yang dijadikan latar belakang perlu tidaknya dikembangkan perangkat pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan meliputi studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka yang dilakukan meliputi mengumpulkan informasi berkaitan dengan bahan-bahan pustaka yang dapat menunjang penelitian pengembangan produk, seperti mempelajari jurnal atau laporan hasil penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, mempelajari buku-buku teks asing maupun teks Indonesia terkait dengan teori yang berkenaan dengan model pembelajaran aktif tipe information search yang akan digunakan.