Handout Kajian Produk Akhir

133 55,19; aspek konstruksi sebesar 14,47; dan aspek teknik sebesar 14,75. Pada uji coba lapangan hasil penilaian pada aspek didaktik sebesar 56,32; aspek konstruksi sebesar 14,36; dan aspek teknik sebesar 15,61 sehingga secara empirik LKS yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika.

3. Handout

Hasil penilaian dosen ahli dan praktisi terhadap handout yang dikembangkan menunjukkan kualitas handout yang ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan kebahasaan adalah “sangat baik”. Aspek materi memperoleh skor 41,75 dari skor maksimal 45, aspek konstruksi memperoleh skor 19 dari skor maksimal 20, aspek kebahasaan memperoleh skor 19 dari skor maksimal 20, dan aspek tampilan memperoleh skor 18,75 dari skor maksimal 20. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa handout yang digunakan siswa untuk pembelajaran memiliki kelayakan isi yang baik, mudah dipahami sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai pemahaman dalam pembelajaran. Selain itu penyusunan handout yang berdasarkan urutan sekaten mampu memberikan gambaran kepada siswa bahwa materi fisika sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran fisika dengan menggunakan perangkat pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY pada uji coba terbatas ditemukan hasil antara lain peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 0,57 yang berarti bahwa kemampuan berpikir krtisi siswa memiliki peningkatan sedang. Selain itu nilai karakter siswa juga meningkat, dimana besar peningkatan karakter rasa ingin tahu sebesar 0,43, mandiri sebesar 0,51, 134 komunikatif sebesar 0,55, dan tanggung jawab sebesar 0,51. Besar peningkatan nilai karakter tersebut berada dalam kategori sedang. Proses pembelajaran fisika dengan menggunakan perangkat pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY pada uji coba lapangan ditemukan hasil antara lain terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,71, sedangkan pada kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,57. Nilai karakter pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,57 untuk rasa ingin tahu, 0,67 untuk komunikatif, 0,61 untuk mandiri, dan 0,73 untuk tanggung jawab. Nilai karakter pada kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,38 untuk rasa ingin tahu, 0,38 untuk komunikatif, 0,38 untuk mandiri, dan 0,32 untuk tanggung jawab. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada uji coba lapangan, kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi untuk kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa daripada kelas kontrol. Hasil penilaian dari angket respon siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan mendapatkan kategori baik pada uji coba terbatas maupun pada uji coba lapangan. Pada uji coba terbatas hasil penilaian pada aspek materi sebesar 23,03; aspek kebahasaan sebesar 10,84; dan aspek tampilan sebesar 14,78. Pada uji coba lapangan hasil penilaian pada aspek materi sebesar 23,67; aspek kebahasaan sebesar 11,29; dan aspek tampilan sebesar 14,71. Berdasarkan uji 135 empirik tersebut maka dapat dikatakan bahwa handout yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika. Kajian akhir tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan merupakan produk yang telah layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika di lapangan. Karakteristik lain dari perangkat pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY hasil pengembangan adalah beberapa keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan tersebut antara lain: 1 Perangkat pembelajaran berisi perangkat-perangkat yang mengandung indikator kemampuan berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, 2 mengandung nilai-nilai karakter sehingga peningkatan nilai karakter dalam pembelajaran dapat berjalan dengan komprehensif, dan 3 berbasis kearifan lokal DIY sekaten sehingga siswa dapat lebih termotivasi dalam pembelajaran karena berkaitan dengan keadaan di sekitarnya.

E. Keterbatasan Penelitian