Pembelajaran Aktif tipe Information Search

22 memperoleh pemahaman mengenai jawaban. Jigsaw learning dapat dilakukan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok ahli. Setiap kelompok ahli bertanggungjawab terhadap suatu topik permasalahan. Setelah kelompok ahli berdiskusi buatlah kelompok baru yang terdiri dari beberapa anggota dari masing- masing kelompok ahli, kemudian setiap anggota kelompok merumuskan hasil belajar secara utuh. Presentasikan hasil dan berikan klarifikasi terhadap jawaban siswa. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif atau active learningadalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Melalui pembelajaran aktif siswa akan terdorong untuk menggunakan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang ada sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa

3. Pembelajaran Aktif tipe Information Search

Pada penelitian ini, jenis active learningyang akan dikembangkan adalah active learningtipe information search yang berarti bahwa tim mencari informasi normalnya dilakukan dalam pelajaran dengan teknik ceramah yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Menurut Silberman 2002: 152 model ini sangat membantu dalam materi yang membosankan. Pemilihan model pembelajaran aktif tipe information search dikarenakan dengan menggunakan model ini siswa dapat mengasah otak, indra dan menjadikan siswa lebih semangat untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapi yang pada dasarnya dapat memberikan peningkatan kemampuan akademik siswa. 23 Model active learningtipe information search sama seperti ujian buka buku, dimana siswa akan diberikan beberapa kasus atau pertanyaan kemudian siswa harus menjawab dan menyelesaikaannya dengan menggunakan sumber belajar yang ada, seperti buku, handout, internet, dll. Model ini dapat diterapkan dengan membentuk kelompok kecil. Hosnan 2014: 208 mengungkapkan salah satu cara agar siswa aktif adalah dengan membuat kelompok, dengan begitu siswa akan terpancing untuk turut serta dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Silberman 2002 mengungkapkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembelajaran aktif tipe information search adalah: 1 Guru menyiapkan sumber materi yang bisa mencakup selebara, dokumen, buku teks, buku panduan, komputer untuk mengakses informasi, barang hasil karya manusia, perlengkapan keras, dll. 2 Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 3 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik 4 Siswa mencari informasi dari sumber materi yang telah diberikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan guru Hosnan 2014 menyebutkan beberapa keuntungan dari pembelajaran aktif adalah antara lain siswa lebih termotivasi, mempunyai lingkungan yang aman, partisipasi oleh seluruh kelompok belajar, setiap orang bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sendiri, kegiatan bersifat fleksibel dan ada relevansinya, reseptif meningkat, pendapat induktif distimulasi, partisipan mengungkapkan proses berpikir mereka, memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, dan memberi kesempatan untuk mengambil resiko. Active learning memungkinkan terjadinya pembelajaran yang menyenangkan. Ketika pembelajaran dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan, maka siswa akan lebih menikmati pembelajaran dan siswa akan termotivasi untuk belajar sehingga tujuan 24 pembelajaran akan tercapai karena siswa dapat terlibat secara aktif. Selain itu keuntungan pembelajaran aktif dapat dilakukan di kelas. Kelas merupakan tempat dimana siswa mencoba dan siswa gagal. Semangat dari pendidik sangat dibutuhkan oleh siswa ketika dirinya mengalami kegagalan. Trial and error selalu akan terjadi dalam kehidupan, oleh karena itu biasakan siswa untuk mencoba menemukan segala sesuatu sendiri tetapi guru tetap memantau dan guru juga harus menyediakan lingkungan yang aman seperti modeling dan setting batas- batas perilaku dalam kelas. Keuntungan pembelajaran aktif yaitu partisipasi kelompok belajar yang berarti pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang menjadikan siswanya sebagai pusat pembelajaran. Jadi pembelajaran dapat dilakukan secara berkelompok, dimana siswa dapat berkolaborsi dengan siwa yang lain untuk mencari informasi maupun memecahkan masalah. Beberapa kegiatan mungkin membutuhkan kekuatan, kecerdasan, dan beberapa yang lain mungkin membutuhkan siswa untuk menjadi bagiannya sehingga siswa mampu berkontribusi berdasarkan karakteristik masing-masing. Setiap orang bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sendiri berati bahwa setiap orang bertanggungjawab untuk memutuskan apakah sesuatu hal tepat untuk mereka. Setiap orang dapat menginterpretasikan tindakan- tindakan untuk mereka sendiri dan mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi mereka. Kegiatan bersifat fleksibel dan ada relevansinya berarti bahwa kegiatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi siswa. Peraturan dan bahasa boleh diubah menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Dengan membuat 25 perubahan, kita dapat melakukan kegiatan yang relevan dengan berbagai usia kelompok yang bervariasi dengan mengeksplorasi konsep yang sama. Reseptif meningkat berati bahwa model pembelajaran aktif dapat digunakan secara fleksibel. Menggunakan active learning sebagai model dalam pembelajaran, siswa dapat menerapkan berbagai prinsip, hukum, maupun teori. Selain itu informasi menjadi lebih mudah untuk diterima dan diterapkan. Pendapat induktif distimulasi berarti bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunkan model active learning mampu menstimulasi pendapat siswa mengenai suatu hal. Jawaban atas pertanyaan tidak diberikan, tetapi dieksplorasi. Pertanyaan dan jawaban muncul dari siswa selama kegiatan pembelajaran. Trial and error digunakan untuk berbagai kegiatan. Partisipan mengungkapkan proses berpikir mereka memiliki makna kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat dijadikan salah satu cara untuk merangsang daya berpikir siswa. Ketika di dalam kelompok diskusi, siswa akan lebih mudah untuk mengungkapkan pendapat maupun informasi yang telah mereka dapatkan, sementara kegiatan diskusi berlangsung, pendidik dapat mengukur tingkat pemahaman siswa sehingga pendidik dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pembelajaran aktif juga memiliki kelebihan dalam memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Kelas merupakan tempat dimana siswa mencoba. Jika siswa melakukan kesalahan yang menyebabkan kegagalan, hentikan kegiatan dan pikirkan alternatif lain dan mulai lagi kegiatan. Dengan demikian siswa dapat belajar bahwa kesalahan dapat menjadi suatu hal yang menguntungkan dan 26 membimbing kita menjadi lebih baik dan siswa tidak akan merasa takut untuk mencoba lagi. Memberi kesempatan untuk mengambil resiko berati siswa merasa bebas untuk berpartisipasi dan belajar melalui keterlibatan mereka karena mereka tahu bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan simulasi. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi tanpa tekanan maka kita telah memberi kebebasan untuk mencoba tanpa merasa malu untuk melakukan kesalahan. Hosnan 2014 menyebutkan beberapa kelemahan dari pembelajaran aktif antara lain keterbatasan waktu, kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan, ukuran kelas yang besar, keterbatasan materi, peralatan, dan sumber daya, dan resiko penerapan active learning. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran aktif berarti waktu yang disediakan untuk pembelajaran sudah ditentukan sebelumnya, sehingga untuk kegiatan pembelajaran yang memakan waktu lama akan terputus menjadi dua atau lebih pertemuan sehingga pembelajaran dengan model active learning menjadi kurang maksimal dalam penggunaannya. Kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan juga menjadi kendala pembelajaran aktif. Persiapan yang maksimal maka akan menghasilkan hasil yang maksimal juga. Oleh karena itu persiapan sebelum pembelajaran aktif ini juga diperlukan. Waktu yang digunakan untuk persiapan kegiatan akan bertambah, baik waktu untuk merancang kegiatan maupun untuk mempersiapkan agar siswa siap untuk melakukan kegiatan. Ukuran kelas yang besar bearti bahwa kelas yang mempunyai jumlah siswa yang relatif banyak akan mempersulit terlaksanya kegiatan pembelajaran dengan 27 active learning karena banyaknya partisipan dalam pembelajaran dapat menyebabkan siswa sulit untuk berkontribusi secara maksimal, sehingga kegiatan diskusi tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Pembelajaran aktif juga membutuhkan materi, peralatan, dan sumber daya yang memadai. Keterbatasan materi, peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran, serta sumber daya akan menghambat kelancaran penerapan active learning dalam pembelajaran. Hambatan terbesar pembelajaran aktif adalah keengganan pendidik untuk mengambil resiko di antaranya resiko siswa tidak akan berpartisipasi, menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi atau mempelajari konten lebih banyak. Pendidik takut untuk dikrtitik dalam mengajar, merasa kehilangan kendali kelas, serta keterbatasan keterampilan. Model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY memiliki unsur-unsur pokok yang meliputi sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, serta dampak instruksional dan dampak pengiring. Masing-masing unsur model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY dijelaskan secara rinci sebagai berikut: a. Sintaks Sintaks model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY merupakan modifikasi dori model pembelajaran aktif dan pendekatan information search yang berbasis kearifan lokal DIY. Dalam model pembelajaran ini, pembelajaran ditekankan pada proses pencarian informasi yang dilakukan oleh siswa. Upaya pencarian informasi terdiri dari beberapa macam diantaranya melalui diskusi, studi literatur, dan percobaan. Sintaks model 28 pembelajaran ini memiliki karakteristik berbasis masalah dengan pemecahan masalah menggunakan pencarian informasi. Sehingga diharapkan melalui sintaks pembelajaran ini, kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa akan meningkat. Secara rinci, sintaks model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY dijelaskan sebagai berikut: 1. Orientasi Terhadap Masalah Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyajikan fenomena yang menarik yang berhubungan dengan kearifan lokal, mengorientasi siswa kepada masalah dan membimbing siswa untuk bertanya. Tujuan utama penyajian masalah adalah untuk memberikan pengalaman dalam mengkonstruksi pengalaman baru. Situasi ini akan menantang siswa untuk mencari solusi masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki. Masalah yang disajikan dalam tahap ini berupa permasalahan yang ada kaitannya dengan kearifan lokal DIY. Hal ini akan memancing siswa untuk lebih tertarik dan memiliki rasa ingin tahu mengenai solusi dari permasalahan tersebut. 2. Membagi Siswa Menjadi Beberapa Kelompok Pada tahap ini guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok dengan anggota 3-4 siswa. Tahap ini merupakan awal dari proses pencarian informasi, dimana guru akan memberikan berbagai sumber atau literatur yang dapat membantu siswa dalam pemecahan permasalahan. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain handout, LKS, dan seperangkat alat percobaan. LKS yang diberikan kepada siswa berupa LKS diskusi. 29 3. Pencarian Informasi terhadap Permasalahan Pada tahap ini siswa mulai mencari solusi dari permasalaha dengan mempelajari sumber belajar yang telah diberikan dan melakukan percobaan sesuai petunjuk yang ada di LKS. Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan seperti mengamati, menalar, dan juga menyimpulkan sehingga kemampuan berpikir kritis siswa akan meningkat. Siswa juga akan terlibat berdiskusi dengan teman sekelompoknya sehingga karakter siswa juga akan meningkat. 4. Mempresentasikan Hasil dari Pencarian Informasi Pada tahap ini salah satu perwakilan siswa akan mempresentasikan hasil diskusi dan pencarian informasi yang telah dilakukan. Siswa dari kelompok lain dapat memberikan masukan, kritikan, bahkan juga sanggahan, sehingga kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil pencarian informasi akan meningkat. Dalam tahap ini guru akan melakukan klarifikasi atas jawaban yang siswa berikan. 5. Evaluasi dan Refleksi hasil Pencarian Informasi Pada tahap ini guru akan mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini juga terdapat refleksi dari hasil pencarian informasi yang telah dilakukan oleh siswa. b. Sistem Sosial Setiap tahap dari model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Pada tahap orientasi terhadap masalah, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, mempresentasikan hasil pencarian informasi, dan 30 evaluasi dan refleksi terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Pada tahap pencarian informasi terhadap permasalahan dan mempresentasikan hasil pencarian informasi terdapat interaksi antara siswa dengan siswa c. Prinsip Reaksi Prinsip reaksi model model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY meliputi: 1 guru mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga siswa antusias dalam menjawab; 2 guru memberikan suasana kebebasan dalam proses pencarian informasi serta mendorong siswa untuk aktif dalam setiap kegiatan; 3 guru mendorong siswa agar mereka mampu berdiskusi serta mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka; dan 4 guru harus dapat menguasai kondisi di kelas dengan baik sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar. d. Sistem Pendukung Sistem pendukung model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, handout, alat percobaan, serta penilaian kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa. RPP memuat petunjuk bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY. LKS memuat permasalahan dan pedoman bagi siswa dalam pemecahan permasalahan. 31 e. Dampak Instruksional dan Pengiring Dampak instruksional yang dapat dicapai melalui penerapan model pembelajaran fisika aktif tipe information search berbasis kearifan lokal DIY adalah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan model pembelajaran aktif tipe information search. Pembelajaran dimulai dengan guru yang telah menyiapkan sumber materi berupa LKS dan handout yang juga telah diintegrasikan dengan kearifan lokal DIY. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok- kelompok kecil yang diberikan tugas berupa permasalahan yang terkait dengan Hukum Newton yang telah diintegrasikan dengan kearifan lokal DIY. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab permasalahan tersebut

4. Kearifan Lokal