29 belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivisme, dan
teori belajar sibernetik. Adapun teori yang melandasi pemikiran tentang perkembangan bahasa dengan menggunakan media audio sebagai berikut:
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar yang menguatkan terhadap penggunaan media audio ini berpijak pada teori belajar behavioristik. Menurut C. Asri Budiningsih
2004: 20 teori belajar behavioristik yaitu teori yang memandang bahwa belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami anak akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Suyono dan Hariyanto 2014: 69 menjelaskan teori behaviorisme dengan model S-R mendudukan anak
sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu yang diharapkan diraih dengan menggunakan metode driil atau pembiasaan semata.
Thorndike dalam C. Asri Budiningsih 2004: 21 mengartikan stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatann belajar,
seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik
ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakantindakan. Stimulus yang dimaksudkan diberikan kepada anak yaitu
penggunaan media audio dalam kegiatan bercerita. Implikasi teori behavioristik pada penggunaan media audio dimulai
dari stimulus dari narator yang meminta anak-anak duduk yang baik, tenang, dan mendengarkan cerita. Kemudian anak-anak berupaya menerima
30 informasi dengan serius apalagi dengan sound effect yang menyenangkan.
Karena tingkat pemahaman setiap anak berbeda-beda, maka apabila ada anak yang kurang dalam merespon dapat dilakukan pengulangan kembali
dan apabila respon anak terhadap audio kurang tepat, diberi pengulangan atas ketidaktepatan tersebut.
Dipilihnya teori ini karena teori behavioristik menganggap seseorang telah belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah
laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam penerapan
kegiatan belajar, anak dituntut untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Pengetahuan ini berupa apa yang sudah
diperdengarkan melalui audio dan ketika anak diberikan pertanyaan seputar cerita, jawaban yang benar menunjukkan bahwa anak telah menyelesaikan
tugas belajarnya.
2. Teori Belajar Kognitif