Kedudukan Media Audio dalam Kawasan Teknologi Pembelajaran

53 Berdasarkan penjelasan di atas, anak TK kelompok B berada pada fase praoperasional yaitu anak-anak menggunakan simbol-simbol dalam berpikir. Pada usia 5-6 tahun anak sudah dapat menjadi pendengar yang baik, dapat mendengarkan orang lain berbicara kemudian menanggapi pembicaraan tersebut, mampu menceritakan kembali isi cerita yang diceritakan guru, dan anak mampu memikirkan suatu objek tanpa kehadiran objek tersebut.

F. Kedudukan Media Audio dalam Kawasan Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar, ini merupakan suatu pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan. Barbara Seels Rita Ritchey 1994: 10 mengemukakan definisi bidang teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi. Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan 2013: 172 mengatakan bahwa teknologi pembelajaran terdiri dari cara praktis yang secara langsung dapat mengubah kemampuan manusia. Meliputi langkah yang praktis, untuk menggunakan komputer dan alat multimedia untuk menyampaikan pengajaran secara langsung kepada siswa. Definisi teknologi pendidikan 1994 mempunyai lima kawasan. Kelima kawasan tersebut meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi. Berikut ini adalah penjelasan kelima kawasan teknologi pendidikan menurut Barbara Seels Rita Ritchey 1994: 10: 54 1. Kawasan desain merupakan pengklasifikasian kondisi untuk belajar dengan tujuan menciptakan strategi dan pendidikan pada level makro seperti satuan pelajaran dan modul. Dalam kawasan desain, meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek yaitu mengenai desain sistem instruksional, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteriktik peserta didik. 2. Kawasan pengembangan merupakan proses penerjemah spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya, mencakup berbagai variasi teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran. Terdapat empat cakupan dalam kawasan pengembangan, diantaranya teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berasaskan komputer dan teknologi terpadu. 3. Kawasan pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan ini membidangi bagaimana teori dan praktek dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. 4. Kawasan pengelolaan membidangi secara teori dan praktek suatu proses dan sumber-sumber belajar dikelola. Kawasan ini mencakup manajemen proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain, serta pengembangan. 5. Kawasan evaluasi ini membidangi bagaimana secara teori dan praktek suatu proses dan sumber-sumber belajar dievaluasi dimulai dari analisis masalah, pengukuran beracuan kriteria, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif.\ Kemudian definisi yang berkembang saat ini yaitu menurut Association for Education Communication and Technology AECT memperbaharui definisi Teknologi Pendidikan tahun 2008, yaitu: Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using and mananging appropriate technological processes and resources Januszewsky Molenda, 2008: 1. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai berikut, Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktik yang etis untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi. 55 Definisi teknologi pendidikan 2008 memiliki beberapa kata utama yang terdiri dari: Study studi yang merupakan pemahaman teoritis yang diperlukan dalam praktek dan membangun pengetahuan melalui penelitian dan refleksi praktek pembelajaran. Ethical Practice praktek yang etis mengacu pada prosedur dan peraturan yang ada sebagaimana yang harus dilakukan oleh lulusan teknologi pendidikan. Facilitating fasilitas teknologi pendidikan berperan sebagai pemfasilitas pembelajaran. Learning pembelajaran pembelajaran yang dilakukan diharapkan hingga pada pemahaman pebelajar. Improving peningkatan hubungannya dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih efektif. Performance kinerja kemampuan pebelajar dalam menerapkan pengetahuan yang telah dikuasai. Creating penciptaan berkaitan dengan penelitian serta teori dan praktek guna mengembangkan materi, lingkungan serta sistem pembelajaran. Using pemanfaatan mengikutsertakan pebelajar untuk aktif dalam pembelajaran dan berinteraksi dengan sumber belajar. Managing pengelolaan manajemen informasi yang mengatur pengorganisasian orang, perencanaan, pengendalian, penyimpanan dan pengolahan. Technological teknologi mengacu sebagai aplikasi sistematis atau ilmu yang terorganisir untuk tugas-tugas praktis. Processes proses didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang diarahkan pada hasil yang spesifik. Resources sumber daya inovasi teknologi membantu mengembangkan peralatan teknologi yang dapat membantu peserta didik belajar. 56 Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai suatu proses yang terpadu untuk menganalisis masalah kemudian merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar. Proses tersebut dimulai dari desain. Tujuan dari desain yaitu menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum, sedangkan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Dalam desain mencakup studi mengenai desain sistem pembelajaran dimana dalam penganalisaan terdapat proses perumusan apa yang akan dipelajari. Kemudian desain pesan mencakup prinsip-prinsip perhatian, presepsi dan daya serap dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan situasi belajar. Dalam desain, penting untuk mengetahui latar belakang pembelajar karena mempengaruhi komponen pembelajaran dalam ruang lingkup strategi pembelajaran. Setelah desain, berikutnya yaitu pengembangan dimana perwujudan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik yang tidak hanya terdiri dari perangkat keras pembelajaran namun mencakup perangkat lunak seperti visual dan audio. Pengembangan tidak terlepas dari praktek yang berhubungan dengan belajar dan desain. Tidak pula berfungsi bebas dari penilaian, pengelolaan atau pemanfaatan. Proses selanjutnya adalah pemanfaatan, yaitu penggunaan dari pengembangan yang telah dilakukan. Pemanfaatan menuntut adanya penggunaan difusi dan inovasi, implementasi, dan pelembagaan yang sistematis. Pemanfaatan berfungsi untuk memperjelas hubungan pembelajar dengan bahan dan sistem 57 pembelajaran. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Pemanfaatan diawali dengan difusi, dimana bertujuan untuk terjadinya perubahan kemudian diimpelementasikan dalam keadaan sebenarnya. Tujuan implementasi ini nantinya menjamin penggunaannya secara benar yang kemudian bisa dibuatkan aturan pengunaan atau pelembagaan yang rutin dalam struktur pembelajaran. Setelah pemanfaatan, perlu adanya pengendalian melalui pengelolaan. Pengelolaan tersebut meliputi pengelolaan proyek yang bertangung jawab atas perencanaan dan pengendalian fungsi desain yang telah dibuat. Pengelolaan sumber mengatur pengendalian fasilitas, waktu, dan sumber pembelajaran. Pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi pentingnya pengelolaan informasi terletak pada kemampuan untuk mngadakan perbuahan kurikulum dan apliksi desain pembelajaran. Mulai dari desain, pengembangan hingga pemanfaatan perlu adanya upaya penilaian analisis masalah menjadi dasar dalam penilaian karena penentuan sejauh mana masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Penilaian dilakukan untuk perencanaan program yang lebih memadai dan terbagi atas penilaian formatif dan sumatif. Penilain formatif dilakuakan pada saat kegiatan pengembangan produk atau perbaikan produk, sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Dalam pengunaan media audio, kegiatan desain seperti desain pesan, strategi pembelajaran hingga karaketeristik pembelajar telah dilaksanakan oleh 58 pihak BPMRP Yogyakarta. Pengembangan produkpun sudah dilakukan pada tahun 2011 dengan melibatkan guru TK sebagai ahli materi dan pakar sebagai ahli media hingga pemanfaatan terhadap guru-guru telah dilaksanakan pihak BPMRP Yogyakarta. Penelitan ini memanfaatkan Media Audio Pendidikan Anak Usia Dini MAPAUD BPMRP Yogyakarta yang telah diproduksi untuk dilakukan upaya tidak lanjut dalam mengetahui pengaruh terhadap perkembangan bahasa anak kelompok B TK ABA Margomulyo Seyegan. Dapat dikatakan pula sebagai penilaian sumatif karena dilakukan setelah produk sudah dikembangkan. Pengelolaan produk juga dilakukan oleh BPMRP Yogyakarta.

G. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL GERAK TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA 06 CABANG MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PADA KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi 2 Blimbing Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PADA KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi 2 Blimbing Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 15

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JENGGRIK II Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Jenggrik IISragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 17

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JENGGRIK II Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Jenggrik IISragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 14

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I GONDANG SRAGEN Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Emosi Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Gondang Sragen Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

0 1 17

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I GONDANG SRAGEN Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Emosi Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Gondang Sragen Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

0 1 14

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK A TK.

1 2 175

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK ABA KELOMPOK B SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 284