Pemberian Tindakan Deskripsi Data Kelompok Eksperimen

103 Data tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat kategori tinggi, sedangkan kategori sedang 75 dan kategori rendah 25. Jika disajikan dalam gambar menjadi seperti berikut: Gambar 4. Diagram Batang Nilai Pretest Kelompok Eksperimen Berdasarkan diagaram batang di atas menunjukkan bahwa pada kategori tinggi tidak ada satupun anak yang berada dalam kategori ini. Untuk kategori sedang sebanyak 8 anak, sedangkan kategori rendah sebanyak 4 anak.

b. Pemberian Tindakan

Pemberian tindakan pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa 13 Oktober 2015 pukul 08.00-09.00 WIB. Pemberian tindakan pada kelompok eksperimen menggunakan media audio 2 4 6 8 Tinggi Sedang Rendah Juml ah A nak Nilai Pretest Kelompok Eksperimen Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 104 dengan materi I yang berjudul Bella dan Boneka Kesayangannya. Sebelum audio diputarkan, keagiatan seperti salam, berdoa, dan bernyanyi juga dilaksanakan seperti kelas kontrol karena memang kegiatan awal ketika anak-anak sudah masuk seperti itu. Setelah itu, guru memberi gambaran seperti apa cerita yang akan didengar. Guru juga mengajak anak-anak untuk tetap tenang dan tidak saling mengganggu antar teman. Anak-anakpun duduk merapat untuk siap mendengarkan. Ketika terdengar suara narator mengucapkan salam dan menanyakan kabar, guru mengajak anak untuk menjawab salam tersebut dan menjawab “Alhamdulilah, baik..”. Anak-anak terlihat antusias mendengarkan, perhatian mereka fokus pada audio. Sesekali mereka menyebutkan judul audio bersama-sama teman di sebelahnya dengan berbisik. Namun demikian masih terlihat ada satu dua anak-anak yang sibuk dengan kegiatan nya sendiri, tidak bisa duduk tenang, mengobrol dengan teman. Durasi cerita dalam audio tersebut sekitar 10 menit. Setelah selesai mendengarkan, guru menanyakan kepada anak-anak apakah cerita nya menarik dan bagus. Sebagian dari mereka menjawab dengan serentak “Iya, bu guru..”. Guru juga sedikit mengulang cerita yang sudah didengarkan. Kemudian guru menanyakan nama tokoh dalam cerita, dan anak-anak menjawab sesuai 105 dengan pertanyaan. Ketika ditanya siapa yang mau menceritakan kembali isi cerita tadi, sebagian dari mereka tunjuk jari dan berkata “Saya bu guru..” Namun saat guru meminta anak untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali cerita yang didengar, anak-anak hanya mau tetap duduk lesehan. Akhirnya salah satu anak bercerita sesuai pemahaman nya. Anak-anak yang lain ternyata ikut menceritakan cerita tersebut walaupun teman nya yang sedang berbicara, akhirnya guru mengajak anak-anak untuk bercerita bersama agar anak-anak tidak pasif hanya mendengarkan teman-teman nya. Ketika guru memberikan pertanyaan, hal tersebut berkaitan dengan indikator dalam perkembangan bahasa dalam menyimak dan berbicara. Menyimak dapat dilihat saat anak-anak mendengarkan cerita. Apabila anak-anak menyimak dengan baik maka ia dapat menjawab sesuai pertanyaan dengan tepat dan dengan menjadi penyimak yang baik, anak dapat percaya diri berbicara dan dengan suara nyaring menceritakan cerita dengan urutan yang runtut. Selain itu, guru mengaitkan kejadian sehari-hari yang sesuai cerita kepada anak-anak, agar daya imajinasi anak terpancing dan anak mau mengungkapkan kegiatan apa yang dilakukan setiap pagi, dan boneka atau mainan apa yang sering dimainkan di rumah. Dalam mengucapkan bunyi bahasa, anak-anak menunjukkan sikap yaitu tekanan dan nada intonasi dengan tepat dan sesuai. Anak-anak juga 106 menggunakan kalimat yang sesuai konteks ketika menceritakan cerita. Namun memang, rasa percaya diri anak ketika berbicara dan maju ke depan kelas masih terlihat malu-malu dan perlu dibimbing guru. Di akhir pemberian tindakan materi I, setelah kegiatan bercerita selesai, guru mengajak anak-anak untuk tepuk yes, agar anak- anak kembali bersemangat dan melanjutkan kegiatan belajar sesuai jadwal yang dibuat oleh guru. Setelah itu anak-anak istirahat sekitar 30 menit, kemudian masuk kembali pada pukul 09.30 WIB. Pemberian tindakan kali ini yaitu dengan materi II yang berjudul Mengenal Si Mungil Kencur. Pemberian tindakan ini dilaksanakan pada pukul 09-30-10.30 WIB. Seperti kegiatan sebelumnya, kegiatan belajar selalu diawali dengan bernyanyi agar anak kembali bersemangat. Pengarahan guru pada materi cerita II ini tidak jauh berbeda dengan materi cerita I yaitu guru menjelaskan sedikit materi cerita yang akan diceritakan dan mengajak anak-anak untuk tetap tenang dan fokus mendengarkan. Audiopun diputar, saat narator kembali menanyakan kabar, guru tidak harus mengajak menjawabnya karena ternyata anak-anak dengan sendirinya menjawab dengan serentak “Alhamdulilah, baik..”. Sekitar 10 menit cerita tersebut berlangsung. Ketika ada dialog anak menangis dalam cerita, tiba-tiba anak-anak tertawa karena merasa lucu mendengarkan suara tangisan dari tokoh cerita. Anak-anak kembali 107 mendengarkan. Kali ini anak-anak terlihat lebih tenang dan perhatian mereka fokus terhadap audio. Terlihat tidak ada anak yang berlarian sendiri, namun beberapa tetap ada yang mengajak mengobrol temannya. Di tengah-tengah cerita saat tokoh ibu menyebutkan kata “Kencur..” anak-anak dengan sendirinya mengikuti mengucapkan “Kencur..” sembari tertawa kecil dan terlihat ada anak yang bercerita sendiri mengenai tanaman obat ini dan kembali mendengarkan. Setelah 10 menit berlalu, guru kembali mengulang sedikit mengenai cerita yang telah didengarkan. Guru menanyakan hal yang berkaitan dengan tanaman kencur, seperti “Siapa yang pernah minum jamu beras kencur..”, anak-anak yang pernah mencoba jamu beras kencur pun menjawab dan tunjuk jari “Saya bu..”, ada yang menjawab “Aku ga doyan jamu bu guru..”, ada lagi yang menjawab “Di dapur ibuku punya kencur bu guru, biasanya buat masak..”. Semua jawaban- jwababan tersebut disampaikan anak-anak dengan daya imajinasi nya sendiri, mereka mengalami dan berani untuk bercerita. Guru juga menanyakan nama-nama tokoh dalam cerita. Dimana bagian luka yang dialami Budi sebagai tokoh utama yang kakinya terkilir akibat bermain bola dan diobati oleh ibunya menggunakan parutan kencur. Cerita dengan judul Mengenal Si Mungil Kencur menggambarkan latar ketika bermain bola di lapangan. 108 Anak laki- laki bercerita mengenai sepak bola. “Aku seneng main bola bu guru..”, begitu kata anak-anak menyampaikan kepada guru. Untuk materi cerita Mengenal Si Mungil Kencur, anak-anak terlihat lebih antusias menyimak dan berbicara. Menyimak dengan sikap perhatian dan fokus terhadap audio sehingga paham ketika ditanya mengenai nama-nama tokoh. Berbicara dengan percaya diri dan suara yang nyaring, mengucapkan bunyi bahasa dengan jelas, anak dapat menceritakan kembali dengan lancar meski harus dibimbing guru dan dengan kalimat yang sesuai dengan isi cerita. Di akhir pemberian tindakan dengan materi II yang berjudul Mengenal Si Mungil Kencur, guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan berdoa bersama agar anak-anak bersemangat dan melanjutkan kegiatan belajar yang lain.

c. Posttest Kelompok Ekperimen

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL GERAK TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA 06 CABANG MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PADA KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi 2 Blimbing Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PADA KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi 2 Blimbing Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 15

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JENGGRIK II Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Jenggrik IISragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 17

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JENGGRIK II Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Jenggrik IISragen Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 14

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I GONDANG SRAGEN Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Emosi Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Gondang Sragen Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

0 1 17

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I GONDANG SRAGEN Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Perkembangan Emosi Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Gondang Sragen Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

0 1 14

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK A TK.

1 2 175

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK ABA KELOMPOK B SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 284