47
b. Prinsip Penilaian
Yusuf 2008: 3-4 menyatakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus di pegang antara lain, ialah 1 dilakukan secara menyeluruh, 2
dilakukan secara otentik; 3 dilakukan secara kontinu; 4 dilakukan berdasarkan berbagai sumber dan berbagai konteks.
Senada dengan Yusuf, Nanik Irianwati 2013: 5-6 menjelaskan mengenai prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
1 Menyeluruh. Penilaian dilakukan pada seluruh aspek perkembangan
anak, yaitu nilai-nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, social emosional, dan fisik motorik. Dengan demikian dapat diketahui status
perkembangan anak secara menyeluruh. 2
Berkesinambung. Penilaian pelaksanaan secara terus menerus dengan menggunakan metode serta alat atau instrumen yang tepat.
3 Obyektif. Penilaian dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
obyektivitas, artinya sesuai dengan kondisi yang ada. 4
Otentik. Penilaian dilaksanakan secara otentik atau alamiah yaitu sesuai dengankondisi anak sehari-hari dan terintegrasi dengan proses
pembelajaran. 5
Edukatif. Hasil penilaian hendaknya memiliki nilai edukatif sehingga dapat mendidik, baik bagi anak hasil penilaiannya harus memberikan
sebuah gambaran tentang kondisi anak yang sesungguhnya, bagi pendidik hasil penilaiannya harus digunakan untuk mengkaji ulang
48 stimulasi pendidikan yang diberikan, termasuk di dalamnya metode
dan media pembelajaran, orangtua maupun pemerhati anak. 6
Bermakna. Hasil penilaian harus bermakna atau memiliki arti dan tidak sekedar dokumen yang harus terselesaikan tepat pada waktunya.
c. Teknik Penilaian
Menurut Waseso 2005: 80 ada beberapa teknik yang diterapkan untuk penilaian terhadap perkembangan anak, yaitu;
1 Observasi atau pengamatan. Merupakan bagian kesatuan dari kegiatan
pembelajaran. Untuk mengerti anak-anak didik, cara yang umum dilakukan ialah mengamati perilaku mereka, antara lain perilaku
khusus anak didik, misalnya anak suka melakukan tindakan agresif baik secara verbal maupun fisik, selain itu juga mengamati interakti
kelompok kecil anak didik untuk mengungkap apa yang mereka lakukan. Format yang dapat digunakan, antara lain:
a Catatan anecdotal adalah suatu tulisan singkat mengenai suatu
peristiwa yang penting, bermakna dalam kehidupan sehari-hari anak. Biasanya ditulis secara factual, dan pecatatan dilakukan
secepat mungkin setelah ada waktu. b
Ceklis adalah daftar catatan tentang sesuatu hal yang menjadi rujukan untuk mengecek apakah sesuatu terjadi atau tidak. Ceklis
dapat digunakan untuk menilai pencapaian perkembangan anak.
49 c
Skala Jenjang Rating Scale adalah hasil dari observasi yang dapat dituangkan dalam format skala jenjang, dengan syarat
pengamatnya memahami benar kategori “sesuatu” yang sedang diamati, bisa dinyatakan dengan angka misalnya 1, 2, 3, bisa
ajuga dengan naratif Tidak pernah, Kadang-kadang, Selalu. d
Sampling waktu ialah cara mengambil contoh sebagian dari keseluruhan waktu yang ada. Yang dicatat dalam kurun waktu
tertentu, apakah suatu perilaku tertentu muncul atau tidak, dan berapa kali munculnya perilaku itu. Pengamat menentukan
sendiri kapan wakti dilaksanakannya observasi, berapa interval waktunya, dan bagaimana perilaku akan dicatat.
e Sampling Peristiwa ialah pengamat merekam data tentang contoh
peristiwa atau kategori peristiwa yang terjadi. Pertama pengamat menentukan dahulu peristiwa apa ynag ingin dicatat, kemudian
merekam setiap peristiwa itu apabila teramati. 2
Wawancara Wawancara ialah interaksi dialogis yang disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak. Apabila wawancara dilakukan dengan pendekatan yang baik dan alami, maka metode ini dapat membantu
menambha pengetahuan yang mendalam mengenai pengalaman masa lalunya, minatnya, motivasinya dan perilaku lainnya yang berkaitan
dnegan aspek-aspek perkembangannya.
50 3
Portofolio Portofolio ialah penilaian yang mendasarkan pada kumpulan
catatan dan hasil kerja anak. Kumpulan informasi ini dapat memberi gambaran pada penilai tentng sejauh mana perilaku dan keterampilan
anak berkembang. Catatan yang dilihat dapat berupa catatan anecdotal, ceklis, skala jenjang, serta format-format lain yang menggambarkan
perkembangan keterampilan atau perilaku anak. Sementara hasil karya anak yang dapat dilihat secara nyata ialah karya-karya melipat,
menggambar, menempel, meronce, dan karya-karya lainnya. Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini menggunakan teknik
penilaian observasi dalam mengamati perilaku anak, antara lain perilaku khusus anak didik, misalnya anak suka melakukan tindakan agresif baik
secara verbal maupun fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Diah dalam Anita Yus 2005: 63 penilaian pengamatan dapat digunakan untuk
mempelajari gejala-gejala, sifat-sifat, sikap, tingkah laku dan perkembangan kemampuan anak untuk mengenal pribadi anak. Format yang digunakan
yaitu skala jenjang Rating Scale dengan skala dinyatakan dengan angka 1, 2, 3.
Anita Yus 2005: 63 memberikan contoh penilaian yang dapat dilakukan melalui penilaian observasi, antara lain:
1. Sifat-sifat umum dari anak, seperti: 1 suasana hati, misalnya senang,
sedih, dan marah; 2 kemauan anak untuk mengambil prakarsa
51 memulai sesuatu; 3 kejujuran; 4 keberanian dalam menghadapi
masalahpersoalan. 2.
Sifat-sifat kuranng sehat, seperti: 1 tidak dapat mengikuti peraturandisiplin, misalnya tidak dapat berhenti bermain pada
waktunya; 2 suka mengadu kepada guru; 3 suka bercakap-cakap secara kasar; dan 4 malas, kurang mau berusaha.\
3. Kemampuan-kemampuan anak, seperti: 1 bercakap-cakap; 2
menggunakan konsep waktu yang sederhana, misalnya sekarang, kemarin, dan sebagainya; 3 mengenal perbedaan permukaan benda,
misalnya kasar dan halus; 4 menyelesaikan tugas yang diberikan.
E. Kajian tentang Karakteristik Anak TK