36 mempererat hubungan sosial dengan orang lain untuk menjelaskan pikiran,
perasaan, dan sebuah pendapat. Bahasa bagi anak TK menurut Bromley dalam Nurbiana Dhieni
2005: 1.17 diantaranya adalah a.
Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu. Anak usia dini belajar kata-kata yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
utama mereka. b.
Bahasa dapat merubah dan mengontrol perilaku. Anak-anak belajar bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan mengarahkan
perilaku orang dewasa dengan menggunakan bahasa. c.
Bahasa membantu perkembangan kognitif. Secara simbolik bahasa menjelaskan hal yang nyata dan tidak nyata. Bahasa memudahkan
anak untuk mengingat kembali suatu informasi dan menghubungkannya dengan informasi baru yang diperoleh. Bahasa
merupakan sistem dimana anak menambah pengetahuan dengan
mengakumulasikan melalui pengalaman dan belajar. d.
Bahasa membantu mempererat dengan orang lain. Bahasa berperan dalam memelihara hubungan dengan orang sekitar. Dengan bahasa,
dapat menjelaskan pikiran, perasaaan, dan perilaku. e.
Bahasa mengekspresikan keunikan individu. Melalui bahasa, anak dapat mengemukakan pendapat dan perasaan pribadi dengan cara yang
berbeda dari orang lain.
Dari uraian tersebut, disimpulkan bahwa melalui bahasa, anak-anak mengekspresikan segala bentuk pikiran, perasaan, dan perilaku pada orang
lain. Setelah kegiatan mendengarkan audio, anak-anak dapat mengekspresikan apa yang telah mereka dengar dengan cara menceritakan
kembali cerita tersebut.
3. Perkembangan Bahasa Anak TK
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar harus dimiliki anak, yang terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia
37 dan karakteristik perkembangannya. Perkembangan adalah suatu perubahan
yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Pada usia
5-6 tahun perbendaharaan bahasa lebih luas dan struktur semantik dan sintak mereka menjadi semakin rumit. Anak mulai suka berbicara saat mengerjakan
tugas, maupun saat berkumpul dengan teman-temannya. Anak mampu menangani secara lebih efektif dengan ide-idenya melalui bahasa, dan mulai
mampu mendeskripsikan kinsep-konsep yang lebih abstrak. Menurut Syakir Abdul Azhim 2002: 3 fase-fase perkembangan
bahasa dimulai dari jeritan dan teriakan, kemudian ocehan yang sporadik, ocehan yang sistematis melalui peniruan dan pengujaran. Kemudian
berkembang perbendaharaan katanya berangsur-angsur, bahasanya meningkat, susunan dan pola kalimatnya bertambah, dan akhirnya anak
mampu mengucapkan apa yang ada dalam dirinya secara lancar dan spontan. Selanjutnya anak dapat mengapresiasikan bahasa melalui pemilihan kata dan
penyusunan kalimat. Fase tersebut saling melengkapi dan berkelanjutan. Sedangkan menurut Tadkiroatun Musfiroh 2005: 8 perkembangan bahasa
anak meliputi perkembangan fonologis mengenal dan memproduksi suara, perkembangan kosa kata, perkembangan semantik atau makna kata,
perkembangan sintaksis atau penyusunan kalimat, dan perkembangan pragmatik atau penggunaan bahasa untuk keperluan komunikasi.
38 Anak usia TK, khususnya usia 4-5 tahun dapat mengembangkan
kosakata secara mengagumkan. Sedangkan menurut Nurbiana Dhieni 2005: 3.1 anak usia 4-5 tahun rata-rata dapat menggunakan 900 sampai 1000
kosakata yang berbeda. Mereka menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat yang berbentuk kalimat pernyataan, negatif, tanya, dan perintah.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa anak dimulai dari pengenalan dan memproduksi suara berupa jeritan
atau tangisan. Tangisan tersebut dijadikan oleh anak untuk mengkomunikasikan apa yang mereka alami. Kemudian di setiap tahap
mulai berkembang kosa kata yang berbeda dan akhirnya anak mengucapkan apa yang ada pada dirinya secara spontan. Selanjutnya anak memilih kata
untuk mengapresiasikan apa yang mereka lihat.
4. Unsur-unsur Perkembangan Bahasa