5
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengajaran, meskipun ajakan tersebut sebenarnya bersifat maya semu.
Perlu adanya upaya tindak lanjut untuk mengetahui “Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Perkembangan Bahasa Anak Kelompok B
TK ABA Margomulyo Seyegan Sleman” dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Media audio yang akan digunakan adalah Media Audio
Pendidikan Anak Usia Dini MAPAUD Cerita yang berjudul “Bella dan Boneka Kesayangannya” dan “Mengenal Si Mungil Kencur” produksi Balai
Pengembangan Media Radio Pendidikan BPMRP Yogyakarta. MAPAUD Cerita ditujukan untuk melihat perkembangan bahasa sebab untuk judul media
audio yang lain materinya berbentuk permainan dan nyanyian. Lingkup perkembangan bahasa tersebut yaitu menyimak dan berbicara. MAPAUD Cerita
telah melalui tahap validasi ahli media dan materi serta telah melaksanakan pelatihan pemanfaatan untuk guru-guru dan uji lapangan untuk mengetahui
respon anak-anak terhadap MAPAUD.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada. Adapun masalah-masalah tersebut
antara lain sebagai berikut: 1.
Anak-anak kelompok B TK ABA Margomulyo Seyegan terlihat belum sepenuhnya menunjukkan sikap menyimak yang baik, pandangan mata anak-
6
anak tidak fokus. Hal ini berakibat pada pemahaman anak tentang cerita yang disampaikan menjadi belum mampu menjawab pertanyaan dari guru
dengan tepat. Ketika menceritakan sebuah cerita, guru menceritakan secara langsung dan tidak menggunakan alat peraga atau media.
2. Keterampilan berbicara anak-anak kelompok B TK ABA Margomulyo
Seyegan, saat menceritakan kembali masih terbatas dalam menggunakan kata, intonasi dan penempatan tekanan.
3. Tersedia MAPAUD produksi BPMRP namun belum diketahui pengaruh
penggunaannya dalam perkembangan bahasa anak kelompok B TK ABA Margomulyo Seyegan.
C. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu dan biaya, maka tidak semua persoalan dalam identifikasi masalah akan diteliti. Oleh karena itu, objek penelitian ini
difokuskan pada belum diketahuinya pengaruh penggunaan media audio dalam perkembangan bahasa anak.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh
media audio terhadap perkembangan bahasa anak kelompok B TK ABA Margomulyo Seyegan Sleman?”.
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ada, tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media
audio terhadap perkembangan bahasa pada anak kelompok B TK ABA Margomulyo Seyegan Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penggunaan media audio dapat dijadikan sebagai salah satu referensi media dan inovasi dalam perkembangan bahasa anak TK dan
memperluas dunia keilmuan teknologi pendidikan dalam penggunaan media pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Bagi Pendidik
Memberikan motivasi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran alternatif salah satunya media
audio.
8
b. Bagi Anak-anak
1 Mempermudah anak dalam memahami isi materi yang
disampaikan. 2
Memotivasi anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. c.
Bagi Sekolah Memberikan masukan tentang kreativitas dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di TK. d.
Bagi BMPRP Yogyakarta Sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan
penyempurnaan produk dalam bermacam-macam tema.
G. Definisi Operasional
Menghindari salah tafsir dalam penelitian ini, maka berikut ini merupakan definisi yang akan digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Media audio adalah media yang penyampaian pesannya ditangkap dengan
indera pendengaran saja. Media audio yang akan digunakan yaitu Media Audio Pendidikan Anak Usia Dini MAPAUD Cerita produksi Balai
Pengembangan Media Radio Pendidikan BPMRP Yogyakarta yang disimpan dalam flashdisk, memory card dan lain-lain. MAPAUD Cerita
dengan judul “Bella dan Boneka Kesayangannya” dan “Mengenal Si Mungil Kencur” berisikan materi berbentuk cerita dari awal sampai akhir tanpa jeda
dengan durasi 10-15 menit.
9
2. Perkembangan Bahasa yaitu keterampilan menyimak dan berbicara.
Menyimak dalam penelitian ini terdiri atas sikap dan pemahaman. Sikap ditunjukkan dengan pandangan mata memperhatikan orang yang berbicara,
begitupun saat mendengarkan audio mereka tetap memperhatikan narator yang menyampaikan cerita. Kemudian pemahaman ditunjukkan anak-anak
dengan dapat menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan secara tepat yang disampaikan oleh guru. Sedangkan berbicara terdiri dari aspek kebahasaan
dan non kebahasaan. Kebahasaan terdiri dari ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada dan intonasi, serta penggunaan kata dan kalimat. Kemudian
non kebahasaan terdiri dari kenyaringan suara dan kelancaran. 3.
Anak Kelompok B adalah seorang anak yang memiliki rentang usia antara 5- 6 tahun yang sudah dapat menjadi pendengar yang baik dan berpartisipasi
dalam suatu percakapan.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Media Audio
1. Pengertian Media Audio
Arief S. Sadiman, dkk 2006: 6 menjelaskan bahwa media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang
berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gagne dalam Arief S. Sadiman, dkk
2006: 6 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Briggs dalam Arif
S. Sadiman berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Kemudian
Daryanto 2010: 4 mendefinisikan media sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.
Salah satu atau jenis media dalam pembelajaran adalah media audio. Pengertian audio menurut Daryanto 2010: 76 adalah audio berasal
dari kata audible, yang artinya suaranya dapat diperdengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Dalam proses pembelajaran, media audio diajarkan ke
anak berupa pesan. Pesan tersebut menurut Dina Indriana 2011: 87 melalui indera pendengaran saja dikarenakan media ini hanya mengeluarkan suara
tanpa ada gambar atau pesan konkret lainnya dan pesan yang disampaikan