d. Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurangi resiko sakit, misalnya akibat suhu udara yang terlalu panas.
2. Rekayasa Manajemen Rekayasa manajemen dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan sebagai
berikut : a. Pendidikan dan pelatihan
Melalui pendidikan dan pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami lingkungan dan alat kerja sehingga diharapkan dapat melakukan
penyesuaian dan inovatif dalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap resiko sakit akibat kerja.
b. Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang, dalam arti
disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan, sehingga dapat mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber daya.
c. Pengawasan yang intensif Melalui pengawasan yang intensif dapat dilakukan pencegahan secara
lebih dini terhadap kemungkinan terjadinya resiko sakit akibat kerja.
3.4. Standard Nordic Questionnaire
5
Standard Nordic Body Map Questionnaire SNQ merupakan alat yang
digunakan untuk mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan. Tingkat keluhan diklasifikasikan ke dalam empat tingkatan, mulai dari tidak sakit
5
Tarwaka.dkk, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press, Surakarta.
Universitas Sumatera Utara
TS, agak sakit AS, sakit S dan sangat sakit SS. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot
skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Adapun gambar peta tubuh Body Map, dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Peta Tubuh Body Map
Untuk mengindentifikasi jenis keluhan, maka peta tubuh dibagi menjadi 28 bagian. Pembagian jenis keluhan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jenis Keluhan No
Jenis Keluhan No
Jenis Keluhan
1 Sakit kaku di leher bagian atas
15 Sakit pada pergelangan tangan kiri
2 Sakit kaku di leher bagian bawah
16 Sakit pada pergelangan tangan kanan
3 Sakit di bahu kiri
17 Sakit pada tangan kiri
4 Sakit di bahu kanan
18 Sakit pada tangan kanan
5 Sakit pada lengan atas kiri
19 Sakit pada paha kiri
6 Sakit pada lengan atas kanan
20 Sakit pada paha kanan
7 Sakit di punggung
21 Sakit pada lutut kir
8 Sakit di pinggang
22 Sakit pada lutut kanan
9 Sakit pada pinggul
23 Sakit pada beti kiri
10 Sakit pada pantat 24
Sakit pada betis kanan 11 Sakit pada siku kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kiri
12 Sakit pada siku kanan 26
Sakit pada pergelangan kaki kanan 13 Sakit pada lengan bawah kiri
27 Sakit pada kaki kiri
14 Sakit pada lengan bawah kanan 28
Sakit pada kaki kanan
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur lokasi dan intensitas keluhan tersebut didata dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map yang dimodifikasi dengan empat skala
Likert Fenety Walker, 2002; Sutjana dan Sutajaya, 2000. Nilai bobot dan
keterangan pada masing-masing kategori tersebut, yaitu: Tidak sakit
: Nilai bobot 1 Keterangan : Bagian tubuh operator tidak terasa nyeri, karena kontraksi otot
yang terjadi berjalan normal, biasanya hal ini terjadi jika bagian tubuh tidak langsung bersentuhan dengan benda kerja.
Agak sakit : Nilai bobot 2
Keterangan : Bagian tubuh operator mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat operator jenuh atau cepat lelah.
Sakit : Nilai bobot 3
Keterangan :Operator merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini membuat operator melai jenuh dan cepat lelah.
Sangat sakit : Nilai bobot 4 Keterangan
: Bagian tubuh operator merasakan nyeri yang sangat luar biasa disertai dengan ketegangan kontraksi otot yang sangat hebat
sehingga membuat operator merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Ergonomi