3. Operator memindahkan kemasan Pada mesin pengisi dan penimbang semi otomatis usulan, kegiatan
memindahkan kemasan dilakukan oleh belt conveyor, sehingga penilaian terhadap operator tidak dilakukan.
Dari hasil penilaian postur kerja menggunakan metode QEC untuk setiap elemen kerja dari kegiatan pengisian dan penimbangan pada fasilitas kerja usulan,
didapatkan hasil untuk setiap elemen kerja berada pada level aman level resiko berkurang. Pengurangan level resiko dapat dilihat pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9. Pengurangan Level Resiko Proses
Kerja Kegiatan
Skor QEC
Skor QEC
Usulan
1 Mengambil kemasan
48,76 34,56
2 Mengisi kemasan dan menimbang
52,46 40,12
Sumber: Hasil Pengolahan Data
6.7. Analisa Konsep Perencanaan Mesin Pengemas Semi Otomatis
Berbasis PLC
Dengan menggunakan PLC sebagai sistem pengendali kerja mesin, diharapkan kerja operator dapat menjadi ringan, mereduksi jumlah berat produk
yang tidak homogen akibat dari ketidakergonomisan fasilitas kerja, mengurangi keluhan yang dirasakan oleh operator dan mampu menyesuaikan terhadap
fleksibilitas produk dan produksi perusahaan. Program mesin semi otomatis berbasis PLC diperoleh dari beberapa tahapan diantaranya; merancang system
Universitas Sumatera Utara
kendali blok diagram dan blok on line, menentukan IO InputOutput, merancang ladder diagram, dan membuat kode mnemonic.
Pada diagram blok sistem PLC dapat dilihat pada Gambar 5.21, terlihat bahwa jumlah input PLC sebanyak 5 masukan, dan output PLC sebanyak 4
keluaran. Dengan mengetahui jumlah input dan output PLC, maka dapat ditentukan jenis PLC yang sesuai. Jenis PLC yang direncanakan akan digunakan
adalah PLC jenis OMRON CPM 1A-10 CDR, dengan jumlah input I 6 dan jumlah output 4. Yang menjadi input PLC adalah push button ONOFF, passive
infrared , load cell, limit switch. Output PLC adalah relay 1, relay 2, relay 3 dan
relay 4. Setelah membuat diagram blok sistem, maka langkah selanjutnya adalah
membuat blok on line, yang digunakan untuk melihat hubungan antara seluruh komponen sistem. Melalui blok on line dapat dietahui komponen mana yang
menjadi input dan apa yang menjadi output, berdasarkan line masing-masing. Langkah selanjutnya adalah menentukan input dan output IO sistem,
dimana setiap komponen harus diberi alamat sesuai dengan jenis PLC yang digunakan. Alamat yang diberikan tidak boleh ada yang sama antar komponen.
Berdasarkan penentuan IO maka dirancang program ladder diagram menggunakan Software SYSWIN. Rancangan ladder diagram menunjukkan
tahapan-tahapan proses yang akan dilakukan oleh mesin secara otomatis sesuai dengan program. Proses akan berjalan apabila ladder diagram telah benar
dikerjakan sesuai dengan alamat input dan output, karena sistem PLC hanya dapat bekerja sesuai dengan urutan kerja dari ladder diagram. Program ladder diagram
diubah menjadi menjadi mnemonic code. Kode mnemonic harus ditulis
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan urutan rung pada ladder diagram. Data alamat harus disesuaikan dengan masing-masing komponen. Setelah itu dilakukan pengujian dengan
menggunakan Software PLC Simulator, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 6 c
. Berdasarkan hasil pengujian, sistem berjalan dengan baik, proses
kerja mesin dapat dibuat dalam bentuk flow chart, seperti Gambar 6.9.
Universitas Sumatera Utara
START
Push button “ON”
Seluruh komponen aktif
Buka dan arahkan kemasan ke saluran
curah hopper Load cell
mendeteksi beban 5 kg
Saluran hopper Tertutup ?
Konveyor bergerak ?
Limit switch mendeteksi
kehadiran benda
Konveyor berhenti?
End
Tidak Tidak
Ya
Tidak Ya
Sensor passive infrared mendeteksi gerak
Saluran hopper Terbuka ?
A A
Ya
Gambar 6.9. Flow Chart Program Sistem Kerja Mesin
6.8. Analisa Waktu Kerja Mesin Semi Otomatis Usulan