Rekapitulasi level tindakan postur kerja aktual dalam proses kerja mengisi dan menimbang kemasan dengan menggunakan metode QEC dapat
dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Rekapitulasi Kriteria Tindakan Proses Kerja
Kegiatan Tindakan
1 Mengambil kemasan
Diperlukan beberapa waktu ke depan 2
Membuka kemasan Aman
3 Mengisi kemasan dan
menimbang Diperlukan beberapa waktu ke depan
4 Memindahkan kemasan
Tindakan dalam waktu dekat
5.2.5. Pengolahan Data Antropometri Pekerja
Pengolahan data antropometri dilakukan untuk menentukan nilai persentil yang digunakan sebagai acuan dalam konsep perencanaan mesin semi otomatis
berbasis PLC, oleh karena itu diperlukan sejumlah sampel. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dimensi tubuh operator dapat dilihat pada Tabel 5.6. Pada
bagian ini hanya ditampilkan satu dimensi tubuh yang akan dihitung antropometrinya. Untuk perhitungan antropometri bagian tubuh yang lain dapat
dilihat pada Lampiran 2. Sebagai contoh, dimensi tubuh yang akan dihitung adalah tinggi sandaran TS. Perhitungan antropometri pekerja dapat dilihat
melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengujian Keseragaman Data
Langkah-langkah dalam uji keseragamn data adalah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata, dari data yang diperoleh
Berdasarkan data dimensi tinggi sandaran TS, maka: Total penjumlahan data dimensi TS = 180
Jumlah data = 5
Universitas Sumatera Utara
= = 36
b. Perhitungan standar deviasi Standar deviasi berfungsi untuk membantu dalam menguji kecukupan dan
keseragaman dari data tersebut. Sebagai contoh, pada Tabel 5.25. ditunjukkan cara menghitung standar deviasi dari dimensi Tinggi Sandaran
TS.
Tabel 5.25. Perhitungan Nilai Standar Deviasi Dimensi TS Operator
TS cm X-
X-
2
1 36,8
36 0,8
0,64 2
34,5 36
-1,5 2.25
3 38,7
36 2,7
7,29 4
36,4 36
0,4 0,16
5 33,6
36 -2,4
5,76
Total 36
16,1
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Maka nilai standar deviasinya yaitu :
c. Menentukan nilai maksimum dan nilai minimum Berdasarkan data yang diperoleh, maka nilai maksimum adalah 38,7 dan
nilai minimum adalah 33,6. d. Menentukan BKA dan BKB
Uji keseragam data dilakukan untuk mengetahui, data yang diambil berada di dalam batas kontrol in control atau data berada di luar batas kontrol
out of control menggunakan peta kontrol control chart. Dengan menggunakan tingkat ketelitian 5 dan tingkat kepercayaan 95, maka
nilai k yang digunakan adalah 2. Untuk mengetahui apakah data berada di
Universitas Sumatera Utara
dalam atau di luar batas kontrol, maka perlu diketahui batas atas dan batas bawah kontrol dalam pemetaan. Batas kontrol dari peta diperoleh dengan
cara : 1 BKA = + k
= 36 + 2 2,01 = 40,01 2 BKB = - k
= 36 - 2 2,01 = 31,99 Peta kontrol untuk dimensi tinggi sandaran TS, dapat dilihat pada
Gambar 5.20.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.20. Peta Kontrol Dimensi Tinggi Sandaran TS
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 D
ime n
si Tub
uh cm
Operator Hasil pengukuran
Rata-rata BKA
BKB
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.20 menunjukkan data yang diukur berada di dalam batas kontrol, ini berarti semua data untuk dimensi tinggi sandaran TS adalah
seragam atau dengan mengacu kepada syarat keseragaman data yaitu “jika BKA X max dan BKB X min, maka data sudah seragam” Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh bahwa “40,01 38,7 ; 31,9 33,6” maka data untuk tinggi sandaran TS sudah seragam. Rekapitulasi hasil uji
keseragaman data untuk seluruh dimensi tubuh, dilihat pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Data No
DIMENSI STD
X max X min
BKA BKB Keterangan
1 TS
36 2,01
38,7 33,6
40,01 31,99
Seragam
2 TPO
46,96 1,11 48,2
45,7 49,18 44,74
Seragam
3 PP
39,92 0,95 41,2
38,9 41,81 38,03
Seragam
4 LPgl
30,02 1,18 31,3
28,6 32,39 27,65
Seragam
5 LSD
27,14 0,62 27,9
26,3 28,38 25,90
Seragam
6 PLB
45,24 1,68 48
43,7 48,59 41,89
Seragam
7 TSD
27,76 0,29 28,2
27,5 28,34 27,18
Seragam
8 TP
13,06 0,67 14
12,4 14,40 11,72
Seragam
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. Uji Kecukupan Data Pada penelitian ini tingkat ketelitian yang digunakan adalah 5 dan
tingkat kepercayan 95 , sehingga digunakan persamaan :
Syarat : jika N’ N, maka data pengamatan cukup ; jika N’ N, maka data pengamatan kurang dan perlu dilakukan penambahan data.
Perhitungan uji kecukupan data untuk dimensi tinggi sandaran TS : ∑Xi = 36,8 + 34,5 + 38,7 + 36,4 + 33,6 = 180
Universitas Sumatera Utara
∑Xi
2
= 1354,24 + 1190,25 + 1497,69 + 1324,96 + 1128,96 = 6469,1 ∑Xi
2
= 180
2
= 32400
= 3,98 dari hasil perhitungan uji kecukupan data, nilai N’ N = 3,98 5, berarti
data pengamatan dinyatakan cukup. Pengolahan uji kecukupan data untuk seluruh dimensi tubuh dapat dilihat pada lampiran. Rekapitulasi hasil
pengolahan uji kecukupan data dilihat pada Tabel 5.27.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Operator
Dimensi cm TS
TPO PP
LPgl LSD
PLB TSD
TP 1
36,8 47,9
39,4 29,4
27,2
43,7
27,5
12,4
2
34,5 46
41,2 28,6
26,8
44,7
27,6
12,6
3 38,7
48,2 38,9
31,3 27,5
48
27,6
14
4
36,4 47
39,5 31,2
26,3
45,5
28,2
12,8
5
33,6 45,7
40,6 29,6
27,9
44,3
27,9
13,5
∑
180 234,8
199,6 150,1
135,7 373,8
138,8 65,3
∑
2
32400,00 55131,04
39840,16 22530,01 18414,49 139726,44 19265,44 4264,09
36 46,96
39,92 30,02
27,14 74,76
27,76 13,06
n 5
5 5
5 5
5 5
5
Uji Kecukupan Data
3,98 0,72
0,72 1,99
0,67 0,27
0,14 3,36
Keterangan CUKUP
CUKUP CUKUP
CUKUP CUKUP CUKUP
CUKUP CUKUP
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorof-Smirnov Syarat penggunaan data antropometri yang akan digunakan pada perancangan
fasilitas menggunakan konsep persentil adalah data yang diperoleh harus berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji kenormalan data. Pada
penelitian ini uji kenormalan dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smirnov menggunakan software SPSS 14,0 for windows. Metode Kolmogorof-Smirnov
dipilih peneliti karena jumlah data antropometri yang digunakan berjumlah sedikit, estimasi terhadap nilai standar deviasi lebih bervariasi. Nilai taraf
signifikansi yang digunakan untuk memperoleh nilai tabel Kolmogorof- Smirnov
adalah 0,05. Nilai Kolmogorof-Smirnov tabel D α dengan taraf
signifikan 0,05 adalah 0,563 dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai D hitung diketahui berdasarkan hasil pengujian menggunakan SPSS. Hasil pengujian
kenormalan data menggunakan SPSS untuk dimensi tubuh tinggi sandaran dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Hasil Uji Normal dengan K-S
VAR00001 N
5 Normal Parametersa,b
Mean 36.0000
Std. Deviation 2.00624
Most Extreme Differences Absolute
.179 Positive
.173 Negative
-.179 Kolmogorov-Smirnov Z
.400 Asymp. Sig. 2-tailed
.997
Berdasarkan Tabel 5.28, nilai D hitung yang diperoleh adalah 0,179. Nilai D hitung D
α yaitu, 0,179 0,563 maka data dimensi tinggi sandaran TS dinyatakan normal. Dengan menggunakan cara pengerjaan yang sama maka
Universitas Sumatera Utara
rekapitulasi hasil pengujian kenormalan data menggunakan SPSS untuk seluruh dimensi tubuh, dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.9. Rekapitulasi Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorof-Smirnov
No Dimensi Tubuh
Nilai Kolmogorof-
Smirnov Hitung Nilai
Kolmogorof- Smirnov Tabel
Keterangan
1 TS
0,179 0,563
Normal 2
TPO 0,206
0,563 Normal
3 PP
0,271 0,563
Normal 4
LPgl 0,241
0,563 Normal
5 LSD
0,139 0,563
Normal 6
PLB 0,238
0,563 Normal
7 TSD
0,311 0,563
Normal 8
TP 0,251
0,563 Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4. Perhitungan Persentil Data yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap dimensi pekerja,
selanjutnya ditentukan nilai persentilnya, Penentuan nilai persentil menggunakan persentil 5 dan 95. Persentil 5 dimaksudkan agar ukuran
persentil yang kecil dapat digunakan untuk ukuran orangoperator yang besar, sedangkan persentil 95 dimaksudkan agar ukuran persentil yang besar dapat
digunakan untuk ukuran orangoperator yang kecil. Data antropometri yang diperoleh sangat beragam, sehingga perlu ditentukan data yang mewakili
perancangan peralatan dari keseluruhan data. Contoh, perhitungan persentil 5 untuk dimensi tubuh Tinggi Popliteal TPO. Nilai untuk TPO adalah 46,96,
maka: P
5
= - 1,645
Universitas Sumatera Utara
= 46,96 – 1,645 = 45,3 cm Contoh, perhitungan persentil 95 untuk dimensi tubuh Tinggi Sandaran TS.
Nilai untuk TS adalah 36 maka: P
95
= + 1,645 = 36 + 1,645 = 34,4 cm
Untuk perhitungan nilai persentil terhadap dimensi tubuh yang lain, dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil perhitungan persentil untuk semua dimensi
tubuh dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Rekapitulasi Persentil Untuk Seluruh Dimensi Tubuh
Operator Dimensi Tubuh cm
TS P95
TPO P5
PP P95
LPgl P95
LSD P95
PLB P5
TSD P5
TP P95
1 36,8
47,9 39,4
29,4 27,2
43,7
27,5 12,4
2 34,5
46 41,2
28,6 26,8
44,7
27,6 12,6
3 38,7
48,2 38,9
31,3 27,5
48
27,6 14
4 36,4
47 39,5
31,2 26,3
45,5
28,2 12,8
5 33,6
45,7 40,6
29,6 27,9
44,3
27,9 13,5
Jumlah 180
234,8 199,6
150,1 135,7
226,2 138,8
65,3 X
36 46,96
39,92 30,02
27,14 45,24
27,76 13,06
Σ 2,01
1,11 0,95
1,18 0,62
1,68 0,29
0,67 Ukuran
37,6 45,3
41,6 31,7
28,8 43,6
26,1 14,7
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Konsep Perencanaan Program Mesin Pengemas Semi Otomatis