3.16. Load Cell
29
Yang dimaksud dengan load cell adalah sebuah sensor elektromekanik yang berfungsi mengukur besarnya gaya static maupun dinamik yang bekerja padanya.
Bentuk umum load cell yang berada dipasaran, dapat dilihat Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Load Cell
Load cell terdiri dari suatu bahan elastis yang akan mengalami deformasi
sesuai dengan gaya yang diterimanya, besarnya deformasi ini sebanding dengan besarnya gaya yang diterima. Cara kerja load cell dikelompokkan sebagai transduser
gaya force transducer. Alat ini mengubah gaya atau bebanberat menjadi sinyal elektrik. Bagian utama load cell adalah strain gauge. Strain gauge adalah sebuah alat
yang memiliki nilai tahanan yang dapat berubah apabila alat mengalami penekanan.
3.17. Sistem Pneumatik
3.17.1. Pengertian Pneumatik
Menurut Thomas Krist, penumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yaitu pneuma yang berarti nafas atau
29
Prof.DR.Samaun Samadikun, dkk, 1989, Sistem Instrumentasi Eektronika, Intitut Teknologi Bandung, hal. 68-69
Universitas Sumatera Utara
udara. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat
30
. Menurut Drs. Wirawan dan Drs. Pramono, pneumatik merupakan ilmu yang
mempelajari tentang teknik pemakaian udara bertekanan
31
3.17.2. Aplikasi Penggunaan Pneumatik
.
Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesat, terutama pada proses perakitan manufacturing, elektronika, obat-obatan,
makan kimia dan lainnya. Pemilihan sistem pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain : mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan zat kimia yang
merusak, mudah didistribusikan melalui saluran selang yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih dan tidak peka terhadap
perubahan suhu dan sebagainya. Penggunaan pneumatik dapat diaplikasikan dalam bentuk gerakan mekanik untuk menggantikan kerja yang selama ini masih dilakukan
oleh manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan dan sebagainya. Aplikasi sistem pneumatic dapat dilihat pada Gambar 3.22.
30
Thomas Krist, 1979, Fundamentele Penumatiek, Vogel-Verlag, Wurzburg, hal. 1
31
Drs. Wirawan, Drs. Pramono, Pneumatik-Hidrolik, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, hal. 458
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.22. Rangkaian Sistem Pneumatik
Untuk membuat rangkaian dan pengujian sistem pneumatik dapat digunakan software Festo FluidSim.
Cara pengoperasian dapat dilihat pada Lampiran 10 point 3.
3.17.3. Komponen Sistem Pneumatik
32
Dalam sistem pneumatik terdapat beberapa komponen sistem pneumatik, diantaranya :
1. Kompresor Pembangkit Udara Kempa Kompresor berfungsi untuk membangkitkanmenghasilkan udara bertekanan
dengan cara menghisap dan memampatkan udara, kemudian disimpan didalam tangki udara kempa untuk disuplai ke dalam sistem pneumatik.
2. Unit Pengolah Udara Bertekanan Air Service Unit
32
Drs. Wirawan, Drs. Pramono, Pneumatik-Hidrolik, Ibid., hal. 461-479
Universitas Sumatera Utara
Udara bertekanan kempa yang akan masuk ke dalam sistem pneumatik harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan udara
bertekanan antara lain: a. Tidak mengandung banyak debu yang dapat mengakibatkan keausan dan
merusak komponen-komponen sistem pneumatik b. Mengandung kadar air rendah, kadar air yang tinggi dapat menimbulkan
korosi dan kemacetan pada komponen pneumatik. c. Mengandung pelumas, diperlukan untuk mengurangi gesekan antar komponen
yang bergerak, seperti pada katup-katup dan aktuator. 3. Konduktor dan Konektor
Konduktor penyaluran berfungsi untuk meyalurkan udara kempa yang akan membawamentransfer udara atau tenaga ke aktuator. Macam-macam konduktor :
a. Pipa yang terbuat dari tembaga, kuningan, baja, galvanisstainless steel. Pipa ini juga disebut konduktor kaku rigid dan cocok untuk instalasi yang
permanen. b. Tabung Tube, yang terbuat dari tembaga, kuningan atau aluminium. Ini
termasuk konduktor yang semi fleksibel, dan untuk instalasi yang sesekali dibongkar pasang.
c. Selang fleksibel, terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk instalasi yang frekuensi bongkar pasangnya lebih tinggi. Konektor berfungsi untuk
menyambungkan atau menjepit konduktor selangpipa agar tersambung erat pada bodi komponen pneumatik.
Universitas Sumatera Utara
4. Katup-katup Pneumatik Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang
bekerja untuk menggerakkan aktuator. Katup-katup pneumatik memiliki banyak jenis dan fungsi. Komponen-komponen kontrol tersebut biasa disebut valve.
5. Unit penggerak actuator Unit berfungsi untuk meghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir
atau output dari sistem pneumatik. Jenis-jenis aktuator antara lain : a. Linier motion actuator penggerak lurus
Jenis-jenis Linier motion actuator antara lain : single acting cylinder silinder kerja tunggal dan double acting cylinder silinder kerja ganda.
b. Rotary motion actuator penggerak putar Jenis-jenisnya antara lain : air motor dan rotary actuator limited rotary
actuator .
3.17.4. Perhitungan Waktu Kerja Silinder Pneumatik